[REVIEW] Valheim—Bangun Kejayaan Epik di Dunia Viking

Game murah yang tidak murahan

Pada 2 Februari 2021 lalu, Steam secara resmi menjual game apik garapan Iron Gate Studio berjudul Valheim seharga Rp108.999. Harga ini cukup murah untuk sekelas game bagus dengan rating di atas rata-rata. Yup, Valheim mampu tampil sebagai salah satu permainan survival yang begitu dicintai oleh banyak gamer di seluruh dunia.

Membeli dan memainkannya secara intens rupanya telah membuat penulis cukup lupa waktu dalam memainkannya. Meskipun statusnya termasuk early access, pengembang cukup responsif dalam menerima masukan untuk membangun game ini lebih baik lagi ke depannya.

Nah, bagaimana kesan dan pengalaman penulis dalam memainkan game yang dibuat khusus untuk platform Windows (PC) ini? Yuk, simak review Valheim di bawah ini.

1. Kisah prajurit Viking dalam balutan mistis

[REVIEW] Valheim—Bangun Kejayaan Epik di Dunia VikingPemain akan diajak bertempur dengan makhluk aneh dalam game Valheim. (dok. Iron Gate Studio/Valheim)

Dalam game ini, kamu akan bermain sebagai prajurit Viking yang ditugaskan oleh para dewa untuk menumpas kegelapan di dunia. Dalam kisahnya, pemain menjadi reinkarnasi dari hero atau pahlawan hebat dari masa dan alam yang berbeda dengan Bumi. Karena terlahir sebagai prajurit Viking yang hebat, tentu dengan segera para dewa pun menugaskan kamu untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dewa di Bumi—dalam game ini disebut Valheim.

Itu bukan tugas yang ringan mengingat ada banyak hal yang wajib kamu lakukan, mulai dari melawan monster, hewan-hewan buas, dan makhluk-makhluk astral dari dimensi lain. Nah, uniknya, kita akan melakukan semuanya dengan cara menjadi penyintas di alam liar. Sepintas game ini memang mirip dengan game bertema survival lainnya. Namun, serunya, menjalankan plot dan latar cerita bisa menjadi poin pembeda di sini.

Untuk bertahan dalam game ini sebenarnya bukanlah perkara yang sulit. Malah, pada banyak kesempatan, kita bisa mengalahkan musuh dengan cukup mudah. Jika bermain ramai-ramai dengan beberapa teman, gamer akan lebih mudah lagi dalam mengalahkan musuh ber-health bar tinggi. Dengan plot epik macam ini, harus diakui bahwa Valheim akan mudah disukai oleh gamer PC, terutama mereka yang termasuk pemain veteran.

2. Jelajahi open world yang sangat luas

[REVIEW] Valheim—Bangun Kejayaan Epik di Dunia VikingMenjelajahi dunia Valheim butuh waktu yang sangat lama. (dok. Iron Gate Studio/Valheim)

Gameplay adalah bagian terbaik yang disajikan dalam Valheim. Gak main-main, pengembang bisa menampilkan dunia Valheim dalam mode open world yang sangat luas dan indah. Kamu jelas gak akan bosan jika harus mengeksplorasi satu wilayah ke wilayah lainnya. Bahkan, cara semacam ini membuat kita makin asyik untuk menjadi penyintas di alam liar.

Seperti yang sudah disinggung di atas, Valheim memuat begitu banyak hal, mulai dari monster, hewan buas, makhluk aneh, dan semua sistem dasar yang dibutuhkan dalam permainan survival. Berburu monster untuk mendapatkan equipment dan meningkatkan level juga wajib dilakukan. Meskipun tergolong mudah dan mengasyikkan, sebaiknya jangan remehkan dunia Valheim yang indah.

Ada banyak hal yang bisa membuat karaktermu tewas di sini. Musuh sekecil apa pun bisa sangat merepotkan jika kita tidak siap dengan segala sesuatunya. Itu sebabnya, sebagai prajurit Viking yang tangguh, kamu dituntut untuk selalu siaga dan tidak melakukan hal-hal ceroboh yang bisa membahayakan nyawa.

3. Proses grinding yang sangat menyita waktu

[REVIEW] Valheim—Bangun Kejayaan Epik di Dunia VikingMembangun sebuah rumah dalam game Valheim jelas membutuhkan banyak sumber daya. (dok. Iron Gate Studio/Valheim)

Entah bagi gamer lain, tapi menurut penulis, grinding dalam game ini sangat menyita waktu. Proses ini memang dibutuhkan untuk mendapatkan banyak hal, seperti menaikkan level, mendapatkan item, dan tentu memperoleh sumber daya lainnya. Untuk membangun sebuah rumah saja dibutuhkan banyak sumber daya, misalnya kayu, batu, dan peralatan-peralatan umum lainnya.

Nah, kabar baiknya, proses grinding yang sangat memakan waktu tersebut bisa dilakukan dengan cara yang seru dan tidak terasa membosankan. Waktu 3 hingga 4 jam untuk grinding akan terlewat begitu saja dan bisa membuatmu lupa terhadap tugas-tugasmu di dunia nyata. Dalam proses ini pun, kamu bisa memperkaya diri dengan banyak item, seperti mineral, bahan makanan, kayu, batu, dan benda-benda lainnya yang berharga cukup tinggi.

Baca Juga: [REVIEW] LOST in Blue (Global)—Jadilah Penyintas yang Kreatif

4. Tampilan visual menjadi kelemahan

[REVIEW] Valheim—Bangun Kejayaan Epik di Dunia VikingTampilan grafis Valheim ketinggalan zaman. (dok. Iron Gate Studio/Valheim)

Jangan samakan grafis Valheim dengan tampilan layaknya Far Cry, Skyrim, atau The Witcher. Jelas bahwa Iron Gate Studio berfokus pada plot dan gameplay. Sepintas, kita akan melihat tampilan visual game ini seperti game lawas di bawah era 2010. Bagi penulis, sebuah game berbobot era lawas memang tak melulu bicara soal tampilan wah meskipun kita ada di zaman berbeda

Namun, terlepas dari itu semua, ada beberapa bagian yang cukup indah dipandang mata. Sistem pencahayaan sudah termasuk bagus. Gambaran hutan, perbukitan, sungai, dan padang rumput sudah direpresentasikan dengan cukup dan tidak malu-maluin. Tetap saja kita akan dibuat betah dengan luasnya dunia Valheim yang gak monoton. Belum lagi membangun markas atau rumah terasa sangat mengasyikkan.

Lalu, bagaimana dengan spesifikasinya? Untuk memainkan game ini dengan lancar, setidaknya PC kamu harus memiliki RAM 8 GB, prosesor Intel i5, dan GPU setara GeForce 950. Untuk kapasitas file-nya cenderung ringan dan kecil, yakni 1 hingga 2 GB. Namun, sisihkan memori lebih di ruang penyimpanan jika kamu akan memainkannya secara full online.

5. Audio dengan kualitas cukup baik

[REVIEW] Valheim—Bangun Kejayaan Epik di Dunia VikingValheim punya kualitas audio yang tergolong baik. (dok. Iron Gate Studio/Valheim)

Sebagai pengembang yang tidak begitu besar, perusahaan asal Swedia tersebut sudah dinilai berhasil membuat sebuah karya jempolan macam Valheim. Nah, biasanya, studio atau developer kecil akan kesulitan membuat audio berkualitas untuk mengimbangi plot yang begitu megah. Meski begitu, hal ini tidak terjadi dalam game ini. Yup, suara yang dikeluarkan masih terdengar oke dan layak di telinga penulis.

Alunan musik yang ringan dan merdu akan membuat kita cukup betah berlama-lama di alam Valheim. Bahkan, suara-suara sederhana pun ditampakkan dan bisa menambah nilai plus dalam game ini. Memainkan petualangan prajurit Viking dengan audio bawaan PC milikmu akan sama serunya dengan menggunakan headset. Secara umum, kualitas audio sudah terdengar cukup bagus untuk sekelas game berstatus early access.

6. Petualangan di dunia Viking yang bersifat adiktif

[REVIEW] Valheim—Bangun Kejayaan Epik di Dunia VikingPetualangan di Valheim terasa cukup intens dan bikin adiktif. (dok. Iron Gate Studio/Valheim)

Memainkan Valheim sama saja membuat diri kita merasakan kecanduan dalam berinteraksi dengan luasnya dunia Viking. Kamu gak akan pernah puas dengan kisah dan perjalanan karaktermu di satu wilayah. Dengan berjalannya waktu, kita justru akan dibuat makin terikat dengan dunia Viking yang menuntut perjuangan kita. Yup, dunia Valheim sudah sangat membutuhkan bantuan kita dan itu membuat kursi gamer selalu hangat setiap hari.

Plot cerita epik dan gameplay atraktif yang seru menjadi poin penting dalam game ini. Satu yang penulis suka adalah bagaimana petualangan kita dibuat dengan intens dan bahkan adiktif. Developer seolah-olah sangat paham apa yang dicari oleh gamer dalam game Valheim. Mungkin hal ini juga yang membuat Valheim masih berstatus early access di Steam.

Omong-omong soal early access, penulis justru sedikit merasa khawatir jika game ini terus-terusan betah untuk berada di status ini. Bukan apa-apa, sudah banyak judul game yang menggantung di early access begitu saja tanpa kejelasan kapan versi finalnya dirilis. Kalau sudah begini, developer akan merasa kecanduan menggantungkan status karyanya. Di sisi lain, gamer pun sangat adiktif dalam memainkan game yang belum final.

So, skor akhir dari penulis untuk Valheim adalah 4,5/5. Sekadar saran, batasi memainkan game ini karena memang sifatnya yang bisa menyita sebagian besar waktumu. Bagaimanapun, kecanduan berlebihan untuk menjadi penyintas di dunia game tidaklah baik, ya, kan?

Baca Juga: [REVIEW] Pokémon UNITE—Berani Tampil Beda

https://www.youtube.com/embed/Ly2P6powIjw
Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya