[REVIEW] Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters—Brutal dan Cepat

Tetap konsisten dengan mekanisme gameplay taktis

Apa, sih, kelebihan serial Warhammer 40,000 di mata gamer PC? Kalau boleh dikatakan, game ini memang lebih mengedepankan mekanisme pergerakan taktis yang dibalut dengan narasi megah di dalamnya. Nah, pada 5 Mei 2022 lalu, Complex Games melalui Frontier Foundy telah merilis seri terbaru berjudul Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters seharga Rp379.999 di Steam.

Well, bagaimana pendapat penulis tentang game taktis yang satu ini? Apa ia sudah mampu berdiri tegak dibandingkan seri-seri sebelumnya? Yuk, langsung simak review Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters di bawah ini.

1. Kisah perjuangan marinir di luar angkasa

[REVIEW] Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters—Brutal dan CepatWarhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters meneruskan tradisi dari seri-seri sebelumnya. (dok. Complex Games/Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters)

Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters masih meneruskan tradisi kuat yang melekat di seri-seri sebelumnya. Plot dan narasi yang dihadirkan pun juga sebetulnya gak jauh-jauh dengan kisah di masa lalu. Pejuang marinir luar angkasa tetap menjadi pasukan penjaga kedamaian di alam semesta yang digambarkan melalui perlawanannya terhadap alien jahat, seperti Nurgle.

Yup, di sini, kamu akan menjadi marinir dan kesatria yang bertugas untuk menyelidiki, membasmi, dan mengalahkan wabah alam semesta. Nah, kekacauan masif tersebut dipelopori oleh Nurgle, sosok yang kerap menyebarkan wabah Bloom ke seluruh penjuru alam semesta. Itu sebabnya, dalam game ini, kamu tetap akan bertualang dari zona satu ke zona lainnya yang bahkan memiliki wilayah lebih luas dari tata surya.

Secara umum, kisah perjuangan marinir luar angkasa ini tak ubahnya dengan narasi yang pernah dibangun pada seri-seri sebelumnya. Namun, di sinilah letak dari kekuatan serial Warhammer 40,000. Ia pakem dengan segudang ide akan premis pertempuran antara tentara luar angkasa melawan alien jahat. Untungnya, developer sudah bisa menjabarkannya dengan pas sehingga tidak membuat semuanya terkesan repetitif.

Oh, ya, meskipun kamu bergerak melalui mekanisme taktis, karakter yang kamu jalankan di game ini merupakan sosok yang aktif di medan pertempuran. Segala keterlibatanmu terkait strategi dan pengambilan keputusan. Itu juga bakal memengaruhi peringkat dan prestasimu di medan tempur. Tentu kamu akan memainkan karakter yang lekat dengan sisi hero, yakni komandan wahana dari pasukan kesatria khusus bernama Baleful Edict.

Di luar itu semua, kendati terkesan megah dan epik, keseluruhan plot yang ada dalam game ini lebih cenderung berjalan linier. Jika sudah memainkannya dengan intens, kamu gak akan peduli banyak dengan jalan ceritanya. Ya, alih-alih mengaitkan emosi dengan narasi yang ada, kita malah akan dibuat sibuk dengan mekanisme gameplay yang intens dan brutal. Tak ada yang salah dalam hal ini mengingat developer memang menjual sisi gameplay-nya yang lebih dominan.

2. Punya mekanisme yang lebih intens, cepat, dan brutal

[REVIEW] Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters—Brutal dan CepatWarhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters dibuat lebih intens dan brutal. (dok. Complex Games/Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters)

Penulis menyatakan bahwa Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters terasa lebih berbobot, intens, bahkan brutal. Membasmi alien dan semua antagonis dalam game ini memang terlihat ekstrem meskipun hal yang sama juga pernah ditampakkan pada seri-seri sebelumnya. Nah, salah satu yang penulis suka adalah keberadaan cutscene yang ekspresif dan mewakili narasi yang ada.

Belum lagi pertempuran digambarkan tanpa ampun. Mulai dari senjata mesin, senapan konvensional, bom tangan, dan senjata jarak dekat, semuanya mampu menghadirkan damage yang masif hingga berdarah-darah. Sementara itu, dari sisi politik dan pilihan narasi, keputusan dan peningkatan level kita juga bisa ditentukan oleh hubungan baik kita dengan pihak lain, misalnya Grand Master.

Kemampuan penyebaran dari wabah Bloom juga terhitung masif. Artinya, kita dan pasukan yang ada harus bisa memadamkan wabah tersebut tepat waktu. Misalnya, ada laporan tentang Bloom di planet A. Tugas kita adalah menghentikan penyebarannya secara cepat dan tepat. Jika tidak, planet A tadi akan lebih mudah menyebarkan wabah ke planet-planet di sekitarnya.

Di sini juga ada mekanisme poin yang suatu saat dapat terkorupsi jika misi kita gagal atau tidak maksimal. Poin yang terkorupsi ini hanya akan membawa dampak negatif di masa depan karena membuat pasukan yang kita pimpin sulit menghentikan Bloom di sebuah wilayah. Penulis rasa, mekanisme intens macam ini yang mampu memunculkan adrenalin dan ketegangan meski dalam takaran yang kecil.

Uniknya, meski berjalan di atas kerangka turn-based yang sangat kental, mekanisme game ini tetap berjalan cukup mengasyikkan. Taktik dan strategi tidak bisa diterapkan sembarangan karena kemampuan musuh juga akan meningkat pesat mengikuti level kita. Memimpin pasukan Grey Knights yang tangguh pun akan terasa sangat menyulitkan jika kita tengah berada di pusat zona wabah Bloom.

Efek dari wabah ini sangat masif, baik itu terhadap pasukan kita maupun pasukan musuh. Itu sebabnya, sistem combat atau pertempuran di game ini dibuat lebih intens dan brutal. Setidaknya, di mata penulis, Complex Games selaku developer sudah berhasil menanamkan sebuah mekanisme turn-based klasik dengan tambahan elemen yang membuatnya makin mengasyikkan untuk dimainkan.

Baca Juga: 5 Game Online Ini Layak Mendapat Adaptasi Film, Setuju?

3. Ditopang dengan tampilan dan audio yang apik

[REVIEW] Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters—Brutal dan CepatGrafik dalam game Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters sudah cukup bagus di kelasnya. (dok. Complex Games/Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters)

Jika grafiknya diukur secara rata-rata dengan game kekinian, Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters memang bisa dikatakan biasa-biasa saja. Namun, jika kita membandingkannya dengan seri-seri sebelumnya atau game-game taktik sejenis, game ini masih dirasa unggul. Lingkungan bisa digambarkan dengan cukup dark dan penuh kehancuran.

Seluruh unit pasukan pun dapat digambarkan dengan detail yang lumayan oke. Cipratan darah dan efek tubuh terbakar akibat pertempuran brutal sudah bisa diterjemahkan dengan baik oleh pengembang. Akan tetapi, karena game ini masih tergolong baru, mungkin sekali atau dua kali akan didapatkan kasus bug bermunculan. Beberapa kali pasukan sulit untuk berlindung di sebuah objek dan mereka malah bisa menembusnya.

Untuk menjalankannya dengan baik, dibutuhkan RAM 16 GB, VGA setara GTX 1060, dan prosesor setara Intel Core i7 generasi menengah. Spesifikasi di bawah itu sebetulnya masih bisa, tapi harus disesuaikan dengan resolusi dan setelan grafiknya. Satu lagi, grafik dari game ini bisa dikatakan lebih berwarna dari seri-seri sebelumnya kendati ia juga menampilkan begitu banyak pemandangan yang dark dan sadis.

Audio pun digarap dengan cukup baik oleh developer. Meskipun bukan menjadi yang terbaik, game strategi ini sudah memiliki suara dan audio yang seimbang. Artinya, jarang ada suara berlebihan di sana. Khusus untuk audio di saat pertempuran, penulis memberi apresiasi pada pengembang. Pasalnya, combat dibuat makin intens dengan audio mumpuni yang dijalankan tanpa iringan musik berlebihan.

4. Beberapa sentuhan kreatif yang dinilai positif

[REVIEW] Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters—Brutal dan CepatBeberapa sentuhan baru yang kreatif juga dimasukkan dalam game Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters (dok. Complex Games/Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters)

Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters sudah disuntikkan beberapa elemen dan sentuhan baru yang dianggap positif. Yup, kreativitas dalam game berbasis turn-based memang harus dilakukan agar menjaga kualitas game berada dalam koridor yang tidak membosankan. Mulai dari bonus hingga mekanisme taktis, semua mengalami berbagai penambahan.

Dalam pertempuran, misalnya, pasukan akan dibuat lebih mudah karena adanya sistem target bagian tubuh tertentu. Sistem ini dibuat jauh lebih baik dan akan memengaruhi skor atau level kita dalam pertempuran. Lalu, ada juga pertempuran menggunakan wahana luar angkasa yang dibuat berdasarkan basis teks. Hal ini agak mirip dengan banyak game simulasi strategi yang menjadikan teks sebagai informasi utama.

Jangan lupakan juga penempatan Prognosticar di map atau peta alam semesta supaya menghambat pertumbuhan wabah Bloom. Peralatan dan kostum tempur juga mendapat perhatian utama, terutama di sektor bionik yang digunakan pasukan jika mereka terluka parah. Semua sentuhan ini ditambahkan oleh pengembang untuk mengimbangi kompleksnya narasi dan mekanisme yang ada.

5. Tampil bagus dengan narasi dan gameplay berbobot meskipun AI musuh tidak terlalu cerdas

[REVIEW] Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters—Brutal dan CepatPeta dalam game Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters memasukkan banyak planet di galaksi. (dok. Complex Games/Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters)

Secara keseluruhan, game ini sudah tampil oke dengan narasi dan mekanisme permainan yang apik. Grafik dan audionya pun sudah mewakili kisah-kisah kelam peperangan antarbintang antara pejuang marinir dengan pasukan Nurgle. Akan tetapi, satu hal yang mungkin dirasakan beberapa gamer adalah AI musuh yang kurang konsisten.

Dengan kata lain, kebanyakan musuh memiliki AI yang tidak begitu cerdas meskipun level kemampuan mereka terus meningkat sesuai dengan level kita. Jika boleh dibilang, kesulitan dalam game ini tidak sedemikian peliknya jika dibandingkan dengan banyak game strategi turn-based lainnya. Nah, kelebihannya tentu saja petualanganmu bisa dimaksimalkan dengan cara yang mengasyikkan di sini.

Skor 4/5 penulis berikan untuk Warhammer 40,000: Chaos Gate - Daemonhunters. Tanpa menghilangkan esensi utama dari seri sebelumnya, developer nyatanya sudah dianggap berhasil memasukkan berbagai macam ide segar agar tak membuatnya terkesan repetitif. Jadi, jika suka dengan game strategi turn-based berbasis narasi sci-fi, serial yang satu ini jangan sampai kalian lewatkan.

https://www.youtube.com/embed/Ic4qSeoQrkQ

Baca Juga: [REVIEW] MotoGP 22—Sudah Lebih Baik Dibandingkan Seri Sebelumnya

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya