Mau Push Rank di Game FPS? Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini!

Kebiasaan buruk dapat memengaruhi performa kamu

Bagi gamer dengan jiwa yang kompetitif, push rank menjadi dorongan untuk terus memainkan game tersebut tanpa henti. Namun, ada kalanya mereka terjebak dalam satu rank dan mengalami kesulitan untuk melampaui batas diri. Apabila terjadi dalam waktu yang lama, mereka yang terperangkap dapat disebut 'hardstuck'.

Salah satu alasan mengapa kamu tidak bisa naik rank adalah kebiasaan buruk yang dilakukan baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Untuk mengetahui kesalahan apa saja yang fatal di game FPS yang kompetitif, yuk simak tujuh poin di bawah ini!

1. Fokus pada satu hal dan mengabaikan yang lain

Mau Push Rank di Game FPS? Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini!ilustrasi contoh tunnel vision (gamewith.net)

Pernah fokus pada satu musuh dan mengejar mereka sambil mengabaikan keseluruhan tim kamu? Baik itu Sage dari Valorant, Lifeline dari Apex Legends, maupun Lucio dari Overwatch, kamu mengejar para karakter support yang berpotensi mengubah arah permainan. Gara-gara terlalu fokus mengejar, kamu terpisah dari tim. Pada akhirnya, tim kamu kekurangan satu orang.

Contoh lainnya, kamu menggunakan sniper rifle dan fokus pada satu titik saja. Alhasil, kamu lupa memperhatikan sisi kiri, kanan, dan belakang kamu. Nah, kebiasaan buruk ini disebut juga tunnel vision. Bagaikan terowongan panjang yang lurus, kamu hanya melihat ke depan dan maju sampai akhir terowongan tanpa memedulikan yang lain.

Kebiasaan ini tentunya buruk karena kamu tidak aware dengan apa yang terjadi di sekitar kamu. Perhatian yang berlebihan kepada crosshair membuat kamu mengabaikan minimap dan cooldown skill (kalau game tersebut memang memiliki skill unik). Untuk mengubah kebiasaan ini, kamu wajib menanamkan kebiasaan baru seperti meluangkan waktu untuk melihat minimap, inventory, dan kill feed secara berkala.

2. Sikap panik

Mau Push Rank di Game FPS? Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini!ilustrasi Apex Legends (dok. Respawn Entertainment/Apex Legends)

Kepanikan yang dimaksud di sini adalah ketakutan mendadak pada situasi ketika kamu berhadapan langsung dengan musuh. Sebaik apapun aim kamu, kepanikan pastinya akan membuat aim yang akurat menjadi sangat berantakan.

Besar kemungkinan sikap ini muncul karena kamu takut dikalahkan musuh. Jadi, pikiran 'aku harus mengalahkan dia sebelum dia mengalahkan aku' sudah telanjur tertanam di benak, yang malah membuat kamu panik.

Nah, kamu dapat menanggulangi masalah ini dengan membiasakan diri bermain mode Deathmatch sebelum terjun ke mode kompetitif. Kamu akan menyadari bahwa kematian dalam game merupakan hal yang normal terjadi. Toh, entry fragger yang bertugas untuk membuka jalan menuju bombsite seperti di game Counter-Strike: Global Offensive dan Valorant juga sering gugur pertama. Namun, kontribusi mereka dapat membawakan kemenangan.

Selain membiasakan diri dalam mode Deathmatch, kamu juga harus berpikir bahwa kamu lebih mahir daripada musuh yang kamu lawan. Tenang, ini bukan sombong, kok, melainkan menjadi satu cara supaya kamu lebih percaya diri.

3. Tilting

Mau Push Rank di Game FPS? Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini!ilustrasi Valorant (sea.ign.com)

Menurut studi berjudul 'Understanding Tilt in Esports: A Study on Young League of Legends Players', tilting diartikan sebagai fenomena ketika pemain dipicu oleh seseorang atau peristiwa dalam game yang menyebabkan frustrasi dan emosi negatif lainnya. Hal ini nantinya berdampak negatif pada pengambilan keputusan dan gameplay secara keseluruhan.

Contoh paling sederhana adalah ketika anggota tim musuh berhasil melakukan clutch 1 lawan 5 dan tim kamu mengalami kekalahan dalam ronde tersebut. Selain malu, anggota tim kamu akan saling menyalahkan sehingga nantinya memunculkan perasaan tilt. Perasaan ini membuat tim kamu mengambil keputusan yang salah sehingga musuh dapat melakukan comeback meskipun awalnya ketinggalan jauh. Alhasil, kekalahan dalam satu ronde malah berujung pada kekalahan keseluruhan match. 

Dikutip British Esports, Edgar Chekera selaku pelatih kinerja mental mengungkapkan bahwa kamu dapat menghindari sikap tilt dengan mengubah makna yang kamu beri terhadap suatu situasi. Sebab, kamu bisa mengalami tilt ketika kalah dalam match yang kamu anggap sebagai penentu antara naik dan turun rank.  Tidak hanya itu, kamu juga perlu bertanggung jawab atas kesalahan yang kamu buat, bukan melampiaskannya dalam bentuk emosi negatif.

Baca Juga: 7 Game Roblox yang Paling Seru, Termasuk Squid Game!

4. Tidak berkomunikasi

Mau Push Rank di Game FPS? Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini!ilustrasi fitur ping di Apex Legends (dok. Respawn Entertainment/Apex Legends)

Kalau kata orang, 'diam itu emas'. Meskipun begitu, game kompetitif berbasis tim mengharuskan kamu untuk bekerja sama dengan anggota tim. Dengan kata lain, komunikasi menjadi kunci.

Sayangnya, voice chat atau chat pada umumnya menjadi pisau bermata dua karena dapat digunakan pemain lain untuk melakukan perundungan daring. Kabar baiknya, beberapa game sudah memiliki fitur ping yang dapat membantu kamu bahkan tanpa menggunakan fitur chat. Sebagai contoh, ping 'Enemy here!' dan 'Watching here!' yang amat berguna di medan pertempuran.

5. Memiliki nafsu tinggi untuk mendapatkan poin eliminasi

Mau Push Rank di Game FPS? Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini!ilustrasi Overwatch (dexerto.com)

Poin ini mungkin mirip dengan sikap tunnel vision. Bedanya, kamu punya kesadaran penuh dan tetap berusaha mendapatkan poin eliminasi sebanyak-banyaknya tanpa memedulikan tim.

Dalam game seperti Counter-Strike: Global Offensive dan Valorant, baik buruknya sikap ini tergantung situasi dan kondisi. Jika kamu memang jago dan sering memenangkan clutch 1 lawan 5, mungkin hal ini bukan jadi masalah. Akan tetapi, ketika situasi mengharuskan kamu untuk bersikap defensif, sikap nafsu justru menimbulkan banyak masalah.

Untuk game seperti Apex Legends dan Overwatch, sikap ini wajib dihindari. Banyaknya pihak ketiga (third party) dalam Apex Legends mengharuskan tim untuk selalu bergerak bersama. Di Overwatch, misi utama kamu adalah mengontrol tempat di peta atau membawa payload ke tempat tujuan, sehingga sikap agresif untuk maju sendiri dan mencari poin eliminasi merupakan tindakan yang egois.

Cara mengatasinya cukup simpel, yakni dengan mengubah pola pikir. Kamu harus sadar bahwa game FPS yang kompetitif biasanya melibatkan tim, bukan individu. Artinya, kemenangan makin mudah diraih apabila kamu bekerja sama dengan setiap anggota tim.

6. Melakukan baiting pada anggota tim

Mau Push Rank di Game FPS? Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini!ilustrasi Valorant (sea.ign.com)

Tips ini juga dianjurkan oleh TenZ, pemain pro tim Sentinels di Valorant yang dulunya juga pernah menjadi anggota tim Cloud 9 di Counter-Strike: Global OffensiveBaiting itu sendiri merupakan tindakan membiarkan anggota tim untuk maju terlebih dahulu. Ketika musuh menembak teman kamu, kamu menembak balik. Ibaratnya, kamu mengorbankan teman untuk mendapatkan poin eliminasi.

Seperti yang dilansir One Esports, TenZ menjelaskan bahwa kamu harus berkoordinasi dan bekerja sama sebagai tim. Jangan melakukan baiting untuk mendapatkan rasio kill/death yang lebih baik, karena satu-satunya cara untuk naik rank adalah memenangkan match tersebut.

7. Terlalu pesimistis

Mau Push Rank di Game FPS? Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini!ilustrasi Splitgate (dok. 1047 Games/Splitgate)

Sikap pesimistis sebaiknya dihindari dalam game FPS yang kompetitif. Yup, kamu harus percaya diri, mulai dari aim sampai dalam pembuatan keputusan.

Kepercayaan diri sangat diperlukan dan menjadi salah satu senjata paling hebat dalam game kompetitif. Yang penting, jangan terlalu percaya diri sampai-sampai kamu meninggalkan tim dan mengejar poin pribadi.

Jika kamu optimistis, bahkan situasi menyeramkan seperti duel satu lawan banyak dapat berujung pada kemenangan kamu. Dijamin deh, perasaan yang muncul setelah melalui situasi tersebut tidak terkalahkan!

Itulah tujuh kesalahan yang wajib dihindari jika kamu ingin push rank. Semoga setelah mengubah kebiasaan buruk, kamu dapat menggapai rank dan hasil yang memuaskan. You can do it!

Baca Juga: 7 Alasan Ilmiah Kenapa Game Online Dipenuhi Cheater

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya