Gambir Studio: Mengenalkan Indonesia ke Pasar Global Lewat Game

Game seputar kuliner nusantara menjadi andalan

Puncak acara Indie Games Accelerator sukses digelar pada Selasa pekan lalu (13/12/2022) di kantor Google Asia Pasifik, Singapura. Indonesia diwakili oleh tiga developer game indie, yaitu Gambir Studio, Eternal Dream Studio, dan Rigged Box Softworks.

Di tengah hiruk-pikuk event tersebut, IDN Times berkesempatan berbincang dengan Shafiq Husein, Chief Executive Officer (CEO) sekaligus salah satu pendiri Gambir Studio. Mau tahu keseruannya?

1. Memiliki 15 game, mayoritas berbau Indonesia

Gambir Studio: Mengenalkan Indonesia ke Pasar Global Lewat GameShafiq menunjukkan game buatan Gambir Studio, yaitu "Selera Nusantara". (IDN Times/Nena Zakiah)

Bisa dibilang, Gambir Studio adalah developer game Indonesia yang cukup veteran. Didirikan pada Agustus 2016, mereka telah merilis 15 game. Mayoritas game-nya membawa unsur Indonesia, seperti Warung Mie Indo Express, Bubur Ayam Express, TTS Lontong, Kolak Ramadhan, dan Selera Nusantara.

"Sebenarnya kami nggak ada tema khusus, tapi memang kami ingin membawa local content ke global market. Makanya, rata-rata game kami itu Indonesia banget," jelas Shafiq.

Menurutnya, dari semua game ciptaan Gambir Studio, yang sedang happening adalah Selera Nusantara. Game memasak masakan Indonesia ini memiliki lebih dari 5 juta user. Sekarang, Selera Nusantara memasuki season 3 dengan chapter terbaru berjudul "Angkringan".

"Di (game) Selera Nusantara, semua karakternya pakai nama chef (terkenal) di Indonesia. Karakter utamanya bernama Sisca dan pacarnya bernama Arnold," lanjutnya.

2. Tidak hanya mobile game, Gambir Studio juga membuat game untuk PC dan konsol

Gambir Studio: Mengenalkan Indonesia ke Pasar Global Lewat GamePlakat pertanda kelulusan yang diberikan oleh Google kepada Gambir Studio. (IDN Times/Nena Zakiah)

Sebagian besar ciptaan Gambir Studio adalah mobile game berjenis free to play (F2P), yang revenue-nya berasal dari iklan dan in-app purchase. Namun, mereka juga membuat action role-playing game (RPG) untuk PC dan konsol, yaitu Knight vs Giant.

Berdasarkan deskripsi di laman Steam, dalam game Knight vs Giant, kita berperan sebagai ksatria yang baru saja dihidupkan kembali oleh Merlin, sang penyihir. Tugas kita adalah memulihkan Kerajaan Camelot dan mengalahkan raksasa dengan pedang Excalibur yang rusak.

Sebelum dibuat versi PC-nya, Knight vs Giant awalnya dimainkan di Flash. Tak main-main, game yang terinspirasi dari sosok Buto Ijo ini memiliki sekitar 5 juta user! 

"Pernah menang (sebagai) most promising game tahun 2018, waktu itu sama Kementerian Perdagangan. Dari situ, kami merasa ternyata (game) yang kami bikin ada potensi," Shafiq menceritakan.

3. Rencananya akan dijadikan serial televisi

Gambir Studio: Mengenalkan Indonesia ke Pasar Global Lewat GameShafiq bersama perwakilan dari Rigged Box Softworks dan Eternal Dream Studio. (Dok. Google Asia Pasifik)

Ada banyak ilmu yang didapatkan oleh Gambir Studio pasca mengikuti Indie Games Accelerator 2022. Yang paling mereka rasakan adalah lebih mengerti cara membaca dan mengolah data serta membentuk dan mengelola komunitas.

Cara pandang Gambir Studio pun berubah dan lebih terarah. Tidak ingin game-nya hanya menjadi one hit wonder, mereka menyusun strategi agar retensi (jumlah pengguna yang kembali bermain setelah game di-install) tetap tinggi.

Selain itu, Shafiq mengungkapkan bahwa goals Gambir Studio ke depannya adalah mengembangkan Selera Nusantara menjadi sebuah intellectual property (IP), karena banyak orang yang jatuh cinta dengan karakter dan story-nya.

"That's why, kami sudah ngobrol sama beberapa PH (production house) untuk membuat ini menjadi serial televisi," harapnya, sembari menceritakan bahwa game sebelumnya, Kolak Express, telah terlebih dahulu diadaptasi menjadi serial Ramadan.

Baca Juga: Eternal Dream Studio: Angkat Isu Sosial dalam Game Buatannya

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya