KAVA dan P.lock, Produk Inovatif Canggih dari SUGAR untuk Rumah Kamu

Ini pengalaman jujur saat menggunakannya

Surabaya, IDN Times - Banyak start-up Indonesia yang memulai usahanya dalam industri teknologi gawai guna menciptakan inovasi yang lebih baik. Salah satunya adalah perusahaan bernama Sugar.

Perusahaan inovatif yang satu ini mencoba memfasilitasi masyarakat Indonesia dengan teknologi termutakhir. Berikut ini adalah dua produk, KAVA dan P.Lock, yang telah IDN Times coba secara langsung.

1. SUGAR KAVA, tumbler pintar yang mampu mengingatkan waktu minum dan suhu

KAVA dan P.lock, Produk Inovatif Canggih dari SUGAR untuk Rumah KamuIDN Times/Reza Iqbal

Produk SUGAR yang kami dapatkan adalah SUGAR KAVA, tumbler yang memiliki teknologi untuk menginfokan penggunanya masalah suhu air di dalam tumbler serta mengingatkan penggunanya untuk minum. Dengan menggunakan material stainless steel dan berisikan 400 ml, tumbler ini terasa kokoh di tangan.

Di bagian penutup botolnya terdapat indikator suhu yang menjelaskan kondisi air. Kamu bisa melihatnya dengan sangat jelas untuk info tersebut. Sedangkan di bagian bawahnya terdapat dasaran karet yang membuat tumbler ini tidak licin. Warna hitamnya membuat produk ini terkesan elegan. Tampilannya menarik dan bagus untuk sebuah tumbler.

2. Walaupun pintar, KAVA tidaklah sempurna

KAVA dan P.lock, Produk Inovatif Canggih dari SUGAR untuk Rumah KamuIDN Times/Reza Iqbal

Selama penggunaan kurang lebih 10 hari, ada sejumlah kelemahan yang ditunjukkan oleh tumbler ini. Yang pertama, tumbler ini tidak 100 persen mengisolasi air di dalamnya. Ketika memposisikannya dalam arah horizontal dan mengguncangnya sedikit, ada sedikit air yang keluar dari sela-sela penutup dan tumbler. Itu meyakinkan kami jika tumbler ini kurang cocok untuk masuk ke dalam tas yang berisi banyak barang ketika berjalan-jalan.

Selain itu, indikator suhu masih dipertanyakan ketepatannya. Kami pernah mengisinya dengan air bersuhu standar (sekitar 26 derajat celcius) dan memasukkannya ke dalam kulkas kurang lebih seharian.

Ketika kami mengeceknya, indikator suhu menunjukkan suhu sembilan derajat celcius, tetapi ketika mencoba airnya, suhunya masih tetap normal seperti kami mengisi. Hal ini mengindikasikan dua hal: indikator KAVA tidak mampu memberikan info secara jelas mengenai temperatur di dalam tumbler, namun secara pasti KAVA mampu menjaga suhu air sedemikian rupa.

Satu permasalahan lagi yang cukup kami perhatikan adalah masalah pengisian baterai. Pengisi dayanya menggunakan sistem magnet. Sayangnya kekuatan magnet ini tidaklah kuat. Sedikit diangkat, pengisiannya akan langsung terlepas. Kabel pengisinya pun berbentuk lingkaran, membuatnya eksklusif.

Menurut kami hal ini menjadi masalah tersendiri jika terjadi kasus terburuk: kehilangan kabel pengisi. Kami tidak mendapat informasi di mana harus mencari kabel penggantinya jadi jika ini terjadi KAVA pun berubah menjadi tumbler biasa.

Baca Juga: 5 Gadget ini Tidak Punah Meski Fungsinya Ada di Smartphone

3. P.lock, gembok kuat yang dapat dibuka menggunakan sidik jari

KAVA dan P.lock, Produk Inovatif Canggih dari SUGAR untuk Rumah KamuIDN Times/Reza Iqbal

Ini adalah gembok yang kuat menggunakan sistem magnet. Untuk menggunakannya, hanya diperlukan sidik jari saja dan memang akan terbuka dalam waktu beberapa detik. Gembok aluminium ini jelas memukau siapa saja yang memilikinya. Digadang-gadang, hanya dalam pengisian sekitar 1,5 jam saja, baterai gembok ini akan bertahan hingga lebih dari 180 hari.

4. Kelemahan gembok ini adalah teknologi itu sendiri

KAVA dan P.lock, Produk Inovatif Canggih dari SUGAR untuk Rumah KamuIDN Times/Reza Iqbal

Penggunaan gembok ini memberikan kami banyak pertanyaan. Pertanyaan pertama yang muncul adalah apa yang terjadi jika baterai di gembok ini habis? Ada dua kemungkinan terburuk. Jika baterai habis, maka gembok ini akan membuka sendiri dan yang kedua, gembok akan tetap terkunci dalam kondisi mati.

Melihat penjelasan dari SUGAR sendiri, yang bakal terjadi adalah kemungkinan kedua. Namun tetap saja itu buruk mengingat SUGAR hanya memberikan solusi menggunakan power bank. Iya jika kami membawa power bank, tapi bagaimana jika tidak?

Tidak semua orang menggunakan atau membawa power bank, terlebih para orangtua atau generasi terdahulu. Skenario terjelek dari kasus baterai habis adalah semua orang dalam atau di luar rumah itu akan tergembok.

Yang kedua adalah masalah data fingerprint. Kami berhasil menjadi admin dan mendaftarkan beberapa sidik jari rekan kerja. Tetapi menarik ketika kami mencoba sidik jari rekan kerja yang tidak terdaftar karena ternyata P.lock tetap bisa terbuka.

Kami memiliki beberapa pendapat penyebab kasus ini: sidik jari tertinggal dalam fingerprint screen atau sidik jari teman-teman tidak pernah terdaftar sama sekali sehingga sidik jari siapapun bisa membukanya. Apapun itu, ini permasalahan super serius yang berbahaya bagi setiap penggunan P.lock.

5. KAVA dan P.lock masih menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran jika digunakan oleh orang-orang awam di Indonesia

KAVA dan P.lock, Produk Inovatif Canggih dari SUGAR untuk Rumah KamuIDN Times/Reza Iqbal

Ada beberapa permasalahan yang kami temukan pada dua produk SUGAR start-up tersebut. Untuk KAVA, berdasarkan hasil wawancara, beberapa rekan kerja mengharapkan jika tumbler pintar itu tak hanya mampu menginfokan suhu saja, tetapi juga dapat mengatur suhu air di dalamnya. Itu akan membuat KAVA menjadi produk yang lebih menarik perhatian karena membuat konsumsi air menjadi lebih instan.

Sedangkan untuk P.lock, ada baiknya SUGAR mengaplikasikan sistem kunci cadangan yang menggunakan mekanisme manual seperti gembok tradisional. Ini untuk mengantisipasi permasalahan baterai yang habis dan membuat masyarakat yang masih gagap teknologi bisa belajar sedikit demi sedikit.

P.lock juga akan jauh lebih baik jika dapat terintegrasi dengan laptop ataupun smartphone. Integrasi ini bertujuan untuk memberitahukan dan mendata secara jelas sidik jari siapa sajakah yang sudah masuk ke dalam gembok sehingga tidak membingungkan sehingga tidak ada lagi orang asing yang bisa membuka gembok pintar ini.

Membuat inovasi memang tidaklah semudah yang bisa dibayangkan. Orang-orang perlu melalui trial and error untuk bisa benar-benar mengaplikasikan produk ini di masyarakat. Start-up SUGAR masuk dalam proses ini. Jika kamu ingin menjadi salah satu pendukung inovasi tersebut, silakan untuk mencobanya dan menjadi bagian dari perjalanan inovasi produknya.

Baca Juga: Ini 7 Gadget dan Teknologi yang Dirumorkan Akan Tampil di IFA 2019!

Topik:

  • Abraham Herdyanto
  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya