Pendiri Microsoft Paul Allen Meninggal, Ini 3 Info Penting Tentangnya

Kanker jadi penyebab utama kematiannya

Satu tokoh dunia telah berpulang. Paul Allen, co-founder dari Microsoft meninggal dunia pada Senin kemarin. Hal itu diumumkan secara langsung dan resmi oleh Vulcan inc., perusahaan yang didirikan oleh Allen langsung setelah dia keluar dari Microsoft tersebut mengumumkannya lewat Twitter.

Allen sendiri terkenal sebagai milyader yang dermawan. Menurut Forbes dia menduduki ranking 44 untuk orang terkaya sedunia pada 2018 ini. Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 20 trilyun (sekitar Rp125 kuadriliun 240 trilyun) yang meliputi perusahaan-perusahaan serta dua klub olahraga, yaitu NFL Seattle Seahawks dan NBA Portland Trailblazers. Berikut adalah infomasi mengenai kematian bilioner tersebut.

1. Meninggal karena komplikasi non-Hodgkin’s lymphoma

Pendiri Microsoft Paul Allen Meninggal, Ini 3 Info Penting Tentangnya9to5mac.com

Penyakitnya tersebut telah didiagnosis sejak 2009 dan telah menerima perawatan hingga dua minggu lalu ketika memutuskan untuk berhenti karena menyatakan telah sembuh. Allen sendiri mengakui kalau dia optimis akan pengobatan tersebut.

Sayang, kenyataan berkata lain. Non-Hodgkin’s lymphoma sendiri adalah sebuah penyakit kanker yang bermula dari sel darah putih yang pada akhirnya menyerang sistem lymphatic.

Baca Juga: Pendiri Microsoft Meninggal, Dunia Teknologi Kenang Kisah Paul Allen

2. Sudah didiagnosa sejak 1985

Pendiri Microsoft Paul Allen Meninggal, Ini 3 Info Penting Tentangnyalatimes.com

Allen sebenarnya telah didiagnosa menderita Hodgkin’s disease sejak 1982. Penyakit itu diketahuinya setelah satu tahun mendirikan Microsoft bersama Bill Gates.

Dalam kurun waktu tersebut, Allen sendiri telah melalui banyak pengobatan radiasi. Barulah pada pertengahan akhir 2000, diketahui itu bukan penyakit Hodgkin melainkan kanker Hodgkin.

3. Bilyuner yang dermawan

Pendiri Microsoft Paul Allen Meninggal, Ini 3 Info Penting Tentangnyascmp.com

Semasa hidupnya, Allen banyak sekali menyumbangkan kekayaannya untuk hal-hal yang berhubungan dengan kemanusiaan dan sains. Mulai dari pembangunan museum musik, museum kendaraan perang hingga institusi sains otak untuk memahami kinerja dan kesehatan otak.

Institusi tersebut dia dirikan sejak ibunya didiagnosa terkena Alzheimer. Bahkan megayatch pribadinya pun yang memiliki panjang 126 meter digunakan untuk misi ekplorasi. Diperkirakan sumbangannya mencapai lebih dari US$ 2 trilyun. 

Allen sudah meninggal, namun kedermawanannya akan dunia ini masih bisa kamu temui lewat banyaknya museum yang dia dirikan dan proyek yang dia berikan sumbangan. Mungkin, jika benar-benar beruntung, kamu bisa menemukannya selama masa hidupmu.

Baca Juga: Paul Allen Pendiri Microsoft Meninggal, Ini 7 Donasi Besarnya ke Dunia

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya