4 Masalah Bing AI dan Bard Saat Ini, Bisakah Diperbaiki?

Potensi masalah yang menghantui Bing AI dan Bard

Search engine atau mesin pencari sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Saat ini, baik Google maupun Microsoft tengah mencoba untuk mengintegrasikan search engine mereka dengan AI Chatbot. Google dengan Bard dan Microsoft dengan Bing AI.

Meski sudah menggunakan teknologi AI yang cukup impresif, bukan berarti hasil pencarian Bard dan Bing AI bisa 100% dipercaya. Masih banyak masalah yang menghantui keduanya. Apa saja? Simak ulasannya di bawah.

1. Sejauh ini lebih terasa seperti chatbot

4 Masalah Bing AI dan Bard Saat Ini, Bisakah Diperbaiki?Curious_Evolver (dok. Reddit)

Iya, kemampuan Bing AI dan Bard memang istimewa. Mereka bisa memahami konteks percakapan dan memberikan respons dengan cukup luwes kepada penggunanya. Namun bukan berarti Bard dan Bing AI bisa memberikan hal yang lebih jika berbicara mengenai fungsinya sebagai search engine.

Melansir The Verge, alih-alih disebut search engine yang diperkuat AI model bahasa, Bard dan Bing AI justru tak ubahnya chatbot biasa. Seru untuk digunakan dalam konteks komunikasi, namun tak terlalu memberi perubahan signifikan dalam hal pengalaman menggunakan search engine.

Meski begitu tetap perlu diingat bahwa saat ini masih tahap awal. Siapa tahu dalam beberapa waktu mendatang Bard dan Bing AI bisa lebih disempurnakan sehingga fungsinya bisa benar-benar optimal.

2. Bisakah dipercaya?

4 Masalah Bing AI dan Bard Saat Ini, Bisakah Diperbaiki?ilustrasi Bing versi baru (dok. Bing)

Tak semua yang ada di Internet itu bisa dipercaya

Kalimat tersebut benar adanya. Semua orang bebas menulis apa saja dan mengunggahnya ke Internet melalui berbagai medium. Bisa jadi blog, video, hingga postingan media sosial. Oleh karena itu diperlukan kejelian kita sebagai manusia untuk memilah informasi mana yang bisa kita percaya. Bahkan informasi yang muncul Google search saja tetap tak bisa kita percaya begitu saja.

Masalah yang sama juga menghantui Bard dan Bing AI. Karena  sumber informasinya sama, potensi masalahnya juga sama. Namun yang membedakan adalah Bing AI dan Bard memiliki kemampuan berkomunikasi yang sangat meyakinkan. Mereka juga cenderung sangat mempercayai informasi yang mereka punya. Bing AI bahkan sampai ngotot meyakini bahwa sekarang masih 2022 dan malah melakukan gaslighting ke pengguna yang tak mempercayainya.

Semoga masalah ini bisa segera diperbaiki dan kita sebagai pengguna jadi lebih aman untuk mempercayai informasi yang diberikan oleh Bing AI dan Bard.

Baca Juga: Apa Manfaat ChatGPT untuk Penulis?

3. Potensi bias informasi yang menghantui

4 Masalah Bing AI dan Bard Saat Ini, Bisakah Diperbaiki?ilustrasi Bard (blog.google)

Bard dan Bing AI juga merupakan sebuah program. Layaknya program-program yang lain, ada orang di belakang layar yang bisa mengatur programnya. Jika programnya disetting sedemikian rupa untuk membatasi informasi terkait seseorang atau suatu topik, maka hasil pencarian atau percakapan dengan Bard dan Bing AI juga rentan bias. Belum lagi soal sumber informasi. Apa yang membuat Google atau Microsoft percaya pada sumber tersebut? Kenapa sumber tersebut yang dipilih?

Hal semacam itu sebenarnya bukan masalah baru. Aplikasi seperti Facebook juga menghadapinya. Terkait Bard dan Bing AI, beberapa pihak di Amerika Serikat menuduh Microsoft dan Google bias saat membicarakan Donald Trump. Bahkan melansir The Verge, banyak pihak yang menuduh OpenAI bias terhadap Hindu karena berani becanda tentang Krishna tapi enggan bercanda saat membahas Muhammad SAW.

Alih-alih jadi AI yang membantu kita, Bard dan Bing AI bisa jadi alat politik yang memunculkan kontroversi. Semoga bisa segera diperbaiki!

4. Regulasi yang belum pasti

4 Masalah Bing AI dan Bard Saat Ini, Bisakah Diperbaiki?Unsplash/Windows

Elon Musk juga memberikan poin yang sama. Perkembangan AI saat ini sangat signifikan. Google hingga Microsoft berlomba-lomba mengembangkan AI mereka masing-masing. Namun hal itu akan jadi masalah kalau tak ada regulasi yang mengikat perkembangannya. Kita tentu tak mau AI hanya jadi sebuah alat yang menguntungkan beberapa pihak saja.

"Saya pikir kita harus mengatur keamanan AI, terus terang. Menurut saya, ini sebenarnya ancaman yang lebih besar bagi masyarakat daripada mobil atau pesawat atau obat-obatan," ujar Musk saat berbicara di event World Government Summit di Dubai.

Memang regulasi nantinya bisa memperlambat perkembangan AI. Namun regulasi akan lebih memberikan rasa aman bagi kita selaku pengguna serta rasa adil bagi sesama developer, bahkan publisher.

Sebagai contoh, Bing AI bisa menyaring suatu informasi dari satu laman web. Hal tersebut bisa berakibat kita sebagai pengguna jadi enggan membuka web tersebut karena sudah mendapat informasi dari Bing AI. Publisher bisa jadi merugi karenanya. Itu hanya satu contoh masalah yang muncul, dan masih banyak lagi potensi masalah lainnya.

Sejauh ini memang belum ada regulasi ketat yang mengatur AI. Semoga ke depannya bisa segera muncul regulasi yang bisa memberi rasa aman dan adil bagi semua pihak.

Nah itu tadi beberapa potensi masalah yang ada di Bard dan Bing AI. Masalah-masalah tersebut sejatinya tak terbatas pada Bard dan Bing AI saja, namun juga berpotensi pada semua search engine yang sudah ditenagai AI. Semoga segera diperbaiki, ya!

Baca Juga: Bing Versi Baru Memang Masih Penuh Kesalahan, tapi Terasa Lebih Hidup

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya