Google Umumkan Bard, AI Chatbot yang akan Jadi Pesaing ChatGPT

Bard akan gunakan teknologi LaMDA

Sudah bukan rahasia lagi kalau hadirnya ChatGPT mengguncang dunia teknologi, terutama pada sektor artificial intelligence. Bahkan raksasa teknologi sekelas Google saja disebut sampai harus melempar "kode merah" guna merespons munculnya kecerdasan buatan milik OpenAI tersebut. Beberapa pihak menyebut jika terlambat merespons, Google Search bahkan bisa kalah dari ChatGPT!

Guna merespons ChatGPT yang benar-benar luwes dalam hal memahami konteks dan membalas percakapan, Google akhirnya merilis chatbot AI versi mereka. Namanya, Bard. AI chatbot dari Google tersebut akan menggunakan teknologi dari LaMDA yang sudah lebih dahulu dirilis 2 tahun silam.

Bisa diandalkan dalam memberi beragam informasi

Bard diumumkan oleh CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai, pada laman resmi Google dan melalui twit di akun pribadinya. Pichai menjelaskan bahwa Bard memiliki kemampuan untuk memberikan informasi dan menyajikannya lewat tanggapan yang segar dan berkualitas.  

"Bard berupaya memadukan luasnya pengetahuan dunia dengan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas model bahasa besar kita. Itu mengacu pada informasi dari web untuk memberikan tanggapan segar dan berkualitas tinggi. Hari ini kami membuka Bard untuk penguji eksternal terpercaya," tulis Pichai dalam twit-nya.

Google menyebut bahwa Bard dapat menjadi media penyaluran kreativitas, dan landasan untuk rasa ingin tahu. Google juga menyebut bahwa kemampuan komunikasi Bard bisa membantu menjelaskan penemuan baru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA kepada anak berusia 9 tahun, atau mempelajari lebih lanjut tentang striker terbaik dalam sepak bola saat ini, lalu mengolah informasinya untuk mendapatkan metode latihan terbaik untuk membangun keterampilan kita sebagai seorang individu.

Baca Juga: 5 Kemampuan ChatGPT, Lebih Lengkap Dari Google, Cara Menggunakannya

Akan gunakan teknologi LaMDA

dok. Google

"Segera hadir: Bard, layanan percakapan #GoogleAI eksperimental baru yang didukung oleh LaMDA," tulis Pichai.

Google memang sudah memiliki teknologi kecerdasan buatan mereka sendiri. Pichai menyebut dua model bahasa besar yang sedang dikembangkan oleh Google, yaitu LaMDA dan PaLM. Sundar Pichai mengaku bahwa LaMDA atau Language Model for Dialogue Application punya kapasitas untuk bersaing dengan ChatGPT. 

Melansir BuiltIn, secara singkat LaMDA adalah sistem chatbot berdasarkan beberapa model bahasa besar tercanggih di dunia, sistem AI yang mampu menyulap kalimat yang koheren setelah menelan triliunan kata di Wikipedia, Reddit, dan sumber pengetahuan lainnya.

Google sejatinya sudah mengembangkan LaMDA sejak 2 tahun terakhir. Google mengumumkan LaMDA generasi pertama pada gelaran Google I/O tahun 2019 lalu. Namun perusahaan sebesar Google memang harus jauh lebih berhati-hati saat merilis produknya ke publik. Publik menaruh ekspektasi tinggi terhadap setiap produk Google. Tak boleh ada celah sedikit pun di sana. Berbeda dengan startup atau perusahaan lain yang masih dimaklumi.

Masih ada di tahap pengujian pihak eksternal

Google Umumkan Bard, AI Chatbot yang akan Jadi Pesaing ChatGPTBard (dok. Google)

Google memang sudah mengumumkan kemampuan Bard, namun belum ada penjelasan resmi mengenai kapan ia akan dibuka ke ranah publik. Hal tersebut karena saat ini Bard sedang dalam tahap eksperimen, dan hanya bisa dijajal oleh sejumlah "penguji terpercaya" saja. Dalam twit-nya, Pichai menyebut bahwa para penguji terpercaya ini merupakan sekelompok orang yang dipilih secara acak oleh tim pihak ketiga Google.

Setelah tahap pengujian tersebut, Google akan menggabungkan feedback para penguji dengan pengujian internal untuk memastikan respons Bard memenuhi standar tinggi Google untuk kualitas, keamanan, dan landasan. Barulah setelah itu Google akan membuat Bard tersedia lebih luas dalam beberapa minggu mendatang.

Hal tersebut sejalan dengan langkah hati-hati Google dalam urusan AI.

"Sangat penting bagi kami untuk membawa pengalaman yang berakar pada model ini ke dunia dengan cara yang berani dan bertanggung jawab. Itulah mengapa kami berkomitmen untuk mengembangkan AI secara bertanggung jawab," tulis Google dalam laman resminya.

Baca Juga: 5 Tips Menggunakan ChatGPT untuk Keperluan Akademik

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya