Benarkah Harga Smartphone yang Kita Beli Sebenarnya "Bohong"?

Benar gak sih?

Memiliki sebuah smarphone atau ponsel pintar sepertinya sudah menjadi kebutuhan. Pengguna ponsel di Indonesia pada tahun 2018 diprediksi lebih dari 100 juta pengguna, angka yang besar tersebut ikut didorong oleh harga ponsel yang semakin lama semakin terjangkau.

Namun jika ingin memiliki ponsel yang lebih berkelas seperti iPhone maka harus rela merogoh kocek lebih dalam lagi. Sebut saja iPhone X yang bisa dibanderol mulai dari 13 juta rupiah saat ini. Tapi siapa sangka bahwa pembuatan iPhone X sendiri hanya membutuhkan setengah dari harga jualnya.

Lantas, mengapa harganya bisa semahal itu? Komponen biaya apa saja yang jadi faktornya?

1. Biaya pembuatan dasar

Benarkah Harga Smartphone yang Kita Beli Sebenarnya Bohong?unsplash.com/Pepi Stojanovski

Harga untuk membuat sebuah iPhone X berukuran 256 GB memang diperkirakan hanya 5,4 juta rupiah, harga tersebut untuk memasang komponen seperti chipset, memori internal, RAM dan segala macam komponen lainnya. Mereka bisa mendapatkan harga perakitan yang terjangkau karena skala produksinya yang besar sehingga ongkos pembelian komponen pastinya akan lebih murah dari biasanya.

2. Terdapat beberapa faktor teknis yang menyebabkan harga melonjak

Benarkah Harga Smartphone yang Kita Beli Sebenarnya Bohong?unsplash.com/Louis Reed

Lalu mengapa kita harus mengeluarkan uang sebesar 13 juta rupiah untuk meminang iPhone X? Tentunya harga 5,4 juta Rupiah tersebut hanya merupakan ongkos produksi sehingga tidak termasuk seperti biaya pemasaran, manufaktur hingga biaya software yang ada di dalamnya.

Seperti yang kita ketahui bahwa biaya pemasaran merupakan salah satu biaya yang mahal dalam sebuah produk, ditambah dengan biaya pembuatan software yang tentunya tidak murah akibat proses pengerjaannya yang cukup kompleks.

Untuk lebih lengkapnya, perhatikan pada poin keempat dan lima ya.

Baca Juga: 5 Smartphone Paling Inovatif yang Rilis Tahun 2018

3. Pengaruh sebuah brand

Benarkah Harga Smartphone yang Kita Beli Sebenarnya Bohong?unsplash.com/Medhat Dawoud

Selain beberapa faktor teknis di atas, pengaruh brand juga sangat berdampak terhadap sebuah produk lho. Sebuah produk jika memiliki brand yang sudah sangat terkenal dan menempel di hati konsumen tidak akan ragu memasang harga di atas dari harga pada umumnya, karena konsumen pasti memiliki rasa loyal terhadap sebuah brand tersebut.

4. Harga komponen mulai dari 200 ribuan!

Benarkah Harga Smartphone yang Kita Beli Sebenarnya Bohong?unsplash.com/Carlos Irineu da Costa

Melanjuti pembahasan pada poin kedua, bahwa memang benar harga salah satu komponen mulai dari 200 ribuan saja. Untuk Chipset A11 Bionic dibanderol seharga 344 ribu saja, lalu modem Qualcomm seharga 238 ribu, belum lagi RAM berukuran 3GB seharga 318 ribu dan semua itu merupakan harga per unit.

Memang secara kasat mata tidak pantas jika iPhone X dihargai mulai dari 13 juta Rupiah, namun yang perlu digarisbawahi adalah biaya tersebut murni biaya perakitan atau assembling dan belum termasuk biaya software, riset hingga biaya pemasaran yang kita ketahui pasti memakan banyak biaya.

5. Biaya promosi yang gak tanggung-tanggung

Benarkah Harga Smartphone yang Kita Beli Sebenarnya Bohong?unsplash.com/Aaron Sebastian

Biaya promosi sebuah produk apalagi berasal dari brand kelas dunia seperti Apple nampakya memakan biaya yang cukup besar, menurut analisis dari Wells Fargo bahwa pada tahun 2015 saja biaya promosi Apple meningkat 50 persen menjadi 1,8 juta USD, hal ini berarti terjadi peningkatan sekitar 900 ribu USD.

Biaya promosi yang sedemikian rupa tentu akan mendorong habis-habisan pemasangan iklan baik di media cetak atau media online sekalipun, selain itu biaya promosi juga bisa diaggap sebagai investasi karena ke depannya produk yang mereka jual akan mudah diterima calon konsumen akibat dari kegiatan promosi tersebut.

Nah, dari sejumlah faktor di atas, apakah menurutmu harga smartphone sekarang ukup adil?

Baca Juga: 5 Bencana dan Blunder Terburuk dari Dunia Teknologi di 2018

Agung Destian Putra Photo Verified Writer Agung Destian Putra

Merangkai sebuah kata menjadi tulisan yang informatif merupakan definisi menulis bagi saya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya