Gawat, AI Mengancam 300 Juta Lapangan Pekerjaan Dunia!

Sampai ada petisi hentikan AI

Sejak adanya ChatGPT produksi OpenAI, "Kecerdasan Buatan" (AI) jadi tren baru. Malah, tidak sedikit yang menganggap bahwa AI adalah masa depan dunia. Pada 14 Maret 2023, OpenAI sudah merilis GPT-4, model bahasa AI terbarunya.

Mengikuti tren AI, berbagai perusahaan teknologi besar, dari Meta, Microsoft, hingga Google, ikut mengembangkan AI-nya sendiri. Meski begitu, tidak sedikit pula yang memperingatkan bahaya AI, terutama jika pengembangannya dilakukan secara tidak bertanggung jawab.

GPT-4 sudah amat super

Pada 14 Maret 2023, OpenAI merilis GPT-4, model bahasa AI terbaru. Sekadar informasi, GPT-4 mencetak skor 90 persen di Uniform Bar Exam (tes sulit untuk calon pengacara) dan 99 persen di materi tes Olimpiade Biologi. Menghabiskan pelatihan selama 6 bulan, GPT-4 diklaim lebih aman dan lebih terarah.

"Berdasarkan evaluasi internal, GPT-4 mengurangi respons terhadap konten terlarang hingga 82 persen, dan menyediakan respons 40 persen lebih akurat dibanding GPT-3.5," tulis OpenAI.

Dua minggu setelah perilisannya, salah satu pakar AI di The Rundown AI, Rowan Cheung (@rowancheung), bercuit mengenai apa saja yang telah dicapai oleh GPT-4. Tidak main-main, inilah 20 hal yang dilakukan GPT-4 dua minggu setelah dirilis:

  • Mengatur keuangan berdasarkan jumlah budget yang diminta.
  • Membuat video game.
  • Infinite Arcade, situs yang menggunakan GPT-4 untuk membuat kode permainan arcade secara instan dan bisa dimainkan.
  • Berpotensi "melepaskan diri" dan menguasai komputer (bahkan meminta dokumentasi dan menulis kode Python sendiri).
  • Menggeser Elon Musk dan mengendalikan Twitter sendiri, Operation TweetStorm.
  • Menciptakan perasaan yang belum pernah ada sebelumnya, Meldoria (sensasi kesatuan dengan dunia)
  • Membuat extension Chrome sendiri.
  • Membuat game Flappy Bird dalam waktu 1 menit (fakta menarik, pencipta Flappy Bird, Dong Nguyen, butuh 2 hingga 3 hari).
  • Menulis surel dan mengirimnya.
  • Mendirikan bisnis sendiri.
  • Membuat preset untuk Adobe Lightroom.
  • Bisa melewati CAPTCHA.
  • Membuat bahasa baru.
  • Meretas komputer lain (dengan jailbreak).
  • Membuat aplikasi untuk iOS dalam hitungan menit.
  • Mengambil alih sekitar 20 mata pencaharian (termasuk penerjemah, copywriter, reporter [untuk fact-check dan penulisan] hingga guru).
  • Membuat game photo remixer sendiri.
  • Membuat ulang Duck Hunt dalam hitungan detik.
  • Membuat warna baru dan mendeskripsikannya (Lumiflect).
  • Membuat coding purwarupa animasi rumit dalam hitungan detik.

Di balik kecanggihannya, ancaman menggantikan pekerjaan manusia hingga meretas komputer mungkin jadi ketakutan tersendiri.

CEO OpenAI, Sam Altman, mengakui bahwa ia pun "sedikit takut" dengan AI. Namun, dalam wawancaranya bersama ABC News pada 17 Maret, ia menjamin bahwa GPT-4 ada sebagai sarana, bukan untuk menyingkirkan manusia.

Spline AI, ChatGPT untuk para 3D designer

Makin dioptimasikan untuk konten, ternyata ChatGPT bisa digunakan untuk penggunaan yang lebih beragam lagi. Diumumkan pada 29 Maret 2023, Spline merilis Spline AI, sebuah AI yang dioptimasikan untuk 3D modelling. Dengan Spline AI, Spline juga merilis Spline 3D, platform mirip ChatGPT yang bisa mewujudkan desain 3D sesuai kehendak.

"Kekuatan AI datang ke tiga dimensi. Ciptakan objek, animasi, dan tekstur menggunakan perintah prompt," tulis Spline.

Spline AI menggabungkan platformnya dengan application programming interface (API) milik OpenAI untuk menyediakan fitur-fitur prompt AI untuk para desainer. Dengan Spline AI, para desainer bisa:

  • Menciptakan objek atau desain lingkungan.
  • Mengedit objek, warna, dan props.
  • Fisika.
  • Animasi.
  • Alternatif gaya.
  • Berkolaborasi secara waktu nyata.

Untuk saat ini, situs Spline AI masih belum dibuka untuk umum atau masih mengisi waitlist. Spline menjelaskan bahwa pengembangannya masih dalam tahap Alpha, sehingga butuh umpan balik dari netizen sebelum rilis secara full. Kapan akan dibuka untuk umum? Mungkin masih menunggu waktu!

Baca Juga: OpenAI Umumkan GPT-4, AI Model Bahasa Generasi Terbaru!

Surat terbuka untuk menghentikan AI, didukung Elon Musk!

Gawat, AI Mengancam 300 Juta Lapangan Pekerjaan Dunia!surat terbuka untuk menghentikan AI (futureoflife.org)

Karena masih pesimistis dan takut terhadap AI, tidak sedikit figur publik yang menentangnya. Hal ini yang dicuitkan oleh Gary Marcus (@GaryMarcus), penulis Rebooting AI (2019) pada 29 Maret 2023.

Dalam cuitannya, Marcus menyerukan dunia menghentikan pelatihan sistem model bahasa AI hingga di GPT-4 saja, minimal 6 bulan. Bahkan, ia sudah menyiapkan sebuah surat terbuka bersama Future of Life Institute, menyatakan bahwa pengembangan AI "mengancam kehidupan bermasyarakat dan umat manusia".

"Penghentian ini harus dibuat publik dan bisa diverifikasi, serta mencakup semua figur penting. Jika penghentian ini tidak dilakukan segera, pemerintah harus turun tangan dan mengeluarkan moratorium," tulis surat terbuka bertajuk "Pause Giant AI Experiments" tersebut.

Gawat, AI Mengancam 300 Juta Lapangan Pekerjaan Dunia!penandatanganan surat terbuka menghentikan AI yang tidak memiliki sistem verifikasi andal (IDN Times/Alfonsus Adi Putra)

Sejauh ini, ada hampir 2.000 tanda tangan dalam surat terbuka tersebut. Nama-nama besar, seperti CEO Twitter, SpaceX, dan Tesla, Elon Musk, sampai salah satu pendiri Apple, Steve Wozniak, ikut dicatut. Menurut Reuters, Elon memang telah menandatangani surat terbuka ini.

Meski begitu, surat terbuka ini justru menerima kecaman karena tak ada sistem verifikasi yang andal untuk mengetahui kebenaran figur besar yang menandatanganinya. IDN Times pun sudah mencobanya (dengan identitas samaran) dan memang masuk, sehingga ada kemungkinan sosok-sosok besar di sini adalah sosok "palsu".

Sebagai contoh, sempat tertera di surat tersebut, Chief AI Scientist Meta, Yann LeCunn, membantah ia pernah menandatangni surat terbuka Marcus, bahkan menentangnya. Menurut pantauan IDN Times per 31 Maret 2023, nama Yann LeCunn memang sudah tidak ada di daftar penandatangan surat terbuka tersebut.

Mengancam 300 juta pekerja, Goldman Sachs: AI masih bisa menguntungkan dunia

Pada 27 Maret 2023, perusahaan investasi dan finansial besar AS, Goldman Sachs, merilis sebuah laporan bertajuk "The Potentially Large Effects of Artificial Intelligence on
Economic Growth". Sesuai namanya, laporan ini mengukur seberapa besar efek AI terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Terlepas ketidakpastiannya, kemampuan AI menciptakan konten yang mirip buatan manusia dan memecahkan penghalang komunikasi antar manusia serta mesin adalah kemajuan besar dengan efek besar terhadap ekonomi makro juga," tulis para analis Goldman Sachs.

Walaupun begitu, Goldman Sachs menuliskan bahwa sekitar 18 persen pekerjaan bisa digantikan oleh AI, termasuk 46 persen pekerjaan administratif dan 44 persen pekerjaan legal. Dalam 10 tahun, sebanyak 7 persen pekerja dunia akan kehilangan mata pencaharian mereka karena AI.

Gawat, AI Mengancam 300 Juta Lapangan Pekerjaan Dunia!ilustrasi dipecat (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Dengan data di AS dan Eropa, sebanyak 2/3 pekerjaan masa kini menggunakan AI, dan 1/4 bisa digantikan AI. Dengan perhitungan tersebut, Goldman Sachs memperingatkan 300 juta pekerjaan bisa digantikan AI.

Ada kabar baik. Laporan tersebut menuturkan bahwa pendapatan domestik bruto tahunan global bisa meningkat hingga 7 persen berkat AI. Selain itu, dengan AI, para pekerja dunia akan menghabiskan waktu mereka melakukan pekerjaan (yang tak tersentuh AI) dengan gaji yang lebih tinggi dan akan ada lapangan pekerjaan baru.

"Kombinasi penghematan biaya tenaga kerja, lapangan pekerjaan baru, dan produktivitas tinggi meningkatkan kemungkinan ledakan produktivitas yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara substasial. Namun, kapan itu terjadi amat sulit diprediksi," tulis laporan tersebut.

Sebagai penutup, Cheung mengatakan bahwa AI bukanlah sesuatu yang harus ditakuti apalagi dilawan. Toh, Cheung dan The Rundown AI bahkan sudah menyediakan ide sekitar 200 bisnis yang bisa kamu dirikan dengan kolaborasi bersama AI.

Amat penting bagi dunia memandang AI secara terbuka, bukan sebagai ancaman melainkan sebagai bantuan. Selain itu, para pekerja harus memperlengkapi diri dengan pengetahuan seiring perkembangan AI dan lansekap industri dunia terus berubah.

Baca Juga: Bisa Ubah Dunia, CEO OpenAI: ChatGPT Ada Untuk Membantu

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya