Tinder Gratiskan Fitur "Passport", Keliling Dunia Cari Jodoh dan Teman
IDN Times/Bayu D. Wicaksono
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, dunia tengah menghadapi bencana pandemik COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona baru (SARS-CoV-2). Untuk memangkas angka penularan dan kematian, pemerintah dunia semakin gencar menyuluhkan warganya untuk tetap tinggal di rumah.
Apa yang biasa kamu lakukan untuk melawan rasa bosan? Main gim? Tetap mengerjakan kerjaan rumah? Pernah terpikir untuk bermain Tinder?
"Tapi, Tinder kan aplikasi pencari jodoh?"
Tidak juga, itu tergantung motivasimu. Pada dasarnya, aplikasi Tinder ditujukan bagi mereka yang ingin mencari teman ngobrol baru.
Untuk memperluas jangkauan pergaulanmu selama #DiRumahAja, aplikasi asal Amerika Serikat (AS) ini memutuskan untuk menggratiskan fitur "Passport"nya hingga 30 April.
"Kami sangat senang dapat membuat fitur Passport yang memungkinkan para pengguna Tinder untuk berkenalan dengan siapapun di dunia ini. Dan kini, fitur Passport dapat diakses secara gratis oleh semua pengguna Tinder," ujar Elie Seidman, CEO Tinder.
1. Apa itu fitur Passport?
twitter.com/TinderBagi pengguna fitur Tinder Gold dan Plus, mungkin fitur ini bukan hal yang baru. Iya, dengan kata lain, sebenarnya "Passport" adalah fitur berbayar milik Tinder.
Seperti namanya, "Passport" membuat pengguna Tinder dapat "berpindah" lokasi ke negara-negara lain. Kamu ingin cari teman ngobrol di Tokyo? Bisa! Dari Jakarta hingga ke New York juga pastinya bisa.
Setelah memasukkan kota yang dituju, kamu bisa "terbang" ke kota tersebut lalu mulai memilih siapa saja yang ingin kamu ajak ngobrol.
“Kami berharap para pengguna Tinder yang sedang merasa gelisah dan sedang haus berinteraksi dengan orang lain bisa menggunakan Passport untuk “berpindah tempat” ke mana saja, keluar dari tempat karantina mereka," imbuh Seidman.
2. Aktivitas "Swipe" yang meningkat
gifer.comLangkah Tinder menggratiskan "Passport" bukanlah tanpa alasan yang jelas. Pasalnya, aplikasi non-gaming dengan penghasilan tertinggi di dunia ini ternyata melihat peningkatan pada aktivitas Swipe para pengguna Tinder selama tidak bisa keluar rumah.
Tinder menjabarkan bahwa per Minggu (29/3) lalu, aktivitas para pengguna Tinder meningkat hingga puncak tertinggi di sejarah aplikasi tersebut dengan tiga miliar swipe!
Selain aktivitas swipe yang meningkat, Tinder mencatat bahwa para penggunanya semakin tertarik untuk menjadi anggota Tinder Gold dan Plus untuk ngobrol dengan orang-orang lintas benua yang ikut terdampak oleh COVID-19.
Dari 190 negara pengguna Tinder, Brazil (15 persen), India (25 persen), Prancis (20 persen), dan Jerman (19%) menjadi empat negara dengan pengguna fitur "Passport" tertinggi.
Baca Juga: Ini 7 Aplikasi Kencan Terbaik yang Mungkin Bisa Bikin Bertemu Jodohmu
3. Solidaritas di tengah COVID-19 dengan Tinder
wired.co.ukSeidman juga mengemukakan bahwa para pengguna Tinder Gold dan Plus yang menggunakan fitur "Passport" menunjukkan solidaritas dan perhatian mereka terhadap orang-orang di negara yang terdampak COVID-19 dengan cara-cara yang unik.
Editor’s picks
"Kami terinspirasi dengan bagaimana pengguna memanfaatkan aplikasi Tinder untuk saling menyemangati, dan kami ingin mendukung solidaritas sosial yang terbentuk karena ini," papar Seidman.
Dikarenakan tidak bisa pergi ke negara-negara terdampak tersebut untuk menyemangati mereka secara langsung, otomatis fitur "Passport" menjadi jawabannya. Mereka meng-swipe kanan orang-orang baru di negara-negara tersebut untuk memberikan dukungan moral.
Tinder mencatatkan intensitas percakapan di antara penggunanya di seluruh dunia meningkat hingga 20 persen dengan durasi percakapan yang ikut meningkat hingga 25 persen. Di Indonesia sendiri, Tinder mencatat intensitas percakapan meningkat jadi 23 persen, sementara durasi percakapan menjadi 19 persen lebih lama dari biasanya.
Dengan kata lain, Tinder menjadi opsi baru bagi mereka yang ingin bertemu dengan orang baru tanpa harus keluar rumah.
4. Tren di Tinder
nypost.comJika kamu siap untuk ngobrol dan memberikan dukungan moral kepada orang-orang di negara terdampak COVID-19, maka yang sekarang kamu butuhkan adalah faktor pendorong supaya mereka ikut swipe kanan dan match denganmu.
Tinder mencatat hal-hal berikut ini yang sering digunakan di bio dan foto agar memperbesar kemungkinanmu mendapatkan teman baru:
- di rumah saja,
- jaga kesehatan,
- jaga jarak,
- apa kabar,
- cuci tangan, dan
- emoji wajah.
IDN Times/Bayu D. WicaksonoIngat bahwa beberapa orang di dunia mengeluhkan langkanya tisu toilet di negara mereka? Kamu juga dapat memasukkannya di bio kamu untuk memperbesar kemungkinan match dengan seseorang.
Saat sudah match, Tinder mencatat bahwa orang-orang saat ini mulai menjadi lebih simpatik dan memulai obrolan mereka dengan,
"Apa kamu baik-baik saja?"
Lebih baik, kan, daripada hanya bilang "Hai", "Halo", atau "Salam kenal"?
5. Cara mengaktifkan fitur Passport
trendhunter.comNah, jika kamu sudah memodifikasi bio dan fotomu untuk menarik minat teman ngobrol baru, inilah cara-cara untuk mengaktifkan fitur "Passport" di akun Tindermu:
- Ketuk ikon "Profil",
- Pilih "Pengaturan",
- Pilih "Lokasi", dan
- Pilih “Tambahkan lokasi baru” serta masukkan kota di negara yang kamu inginkan.
Kamu hanya bisa "berjalan-jalan" di satu kota mancanegara di satu waktu, tidak bisa menggabungkan lebih dari satu. Tetapi, kamu dapat berpindah-pindah sesuka hati. Jika pengguna yang kamu swipe kanan ikut mengaktifkan fitur "Passport", pastinya mereka dapat melihatmu juga.
IDN Times/Bayu D. WicaksonoPerlu dicatat, sebelum menggunakan fitur "Passport", kamu perlu memperbarui versi aplikasi Tinder-mu ke versi 11.12 di iOS dan Android.
Sudah siap "keliling dunia" dengan Tinder?
Baca Juga: Ini Cara Algoritma Tinder Bekerja untuk Mencarikan Kamu Pasangan Hidup
Berita Terkini Lainnya
