8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?

Pro dan kontra, teknologi memang mengubah wajah olahraga

Olahraga adalah topik yang memisahkan sekaligus menyatukan satu bangsa. Meskipun berbeda tim kebanggaan, saat tim nasional mereka berjuang, perbedaan itu mereka kesampingkan. Di samping itu, olahraga memberikan kesempatan pada manusia untuk tampil di atas rata-rata.

Dengan berkembangnya olahraga, teknologi pun ikut mengikuti untuk memastikan keindahan dan kesempurnaan tetap bersemayam dalamnya.

Sejauh ini, apa sajakah teknologi yang muncul dalam dunia olahraga? Yuk, simak!

1. Teknologi "Mata Elang" (Hawk-Eye)

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?hawkeyeinnovations.com

Bukan, ini bukan pahlawan Marvel.

Para penggemar badminton dan tenis tidak asing dengan teknologi yang satu ini. Eits! teknologi ini juga dapat diterapkan dalam berbagai cabor, kok. Hanya beda nama saja.

Untuk badminton, sistem tayang ulang cerdas ini baru diperkenalkan oleh Badminton World Federation (BWF) pada 2014 di kejuaraan India Super Series, sedangkan International Tennis Federation (ITF) sudah memperkenalkannya sejak 2005.

Bagaimana cara kerjanya?

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?bwfbadminton.com

Saat tengah bertanding, bola atau kok yang harusnya keluar dianggap masuk oleh hakim garis.

Sontak, pemain mengangkat tangannya sebagai tanda "challenge". Wasit kemudian meminta pengawas dengan teknologi "mata elang" (Hawk-Eye) untuk memutar kembali arah jatuh bola atau kok.

Sebelumnya, jika bola atau kok memang sudah terlihat benar-benar inwide, atau out, wasit bisa menolak challenge.

Terkadang, selain digunakan untuk protes, challenge ini dimanfaatkan oleh para pemain untuk beristirahat sejenak sambil menunggu hasilnya. Para penikmat badminton atau tenis pasti tidak akan lupa efek suara detak jantung yang membuat atmosfer menjadi tegang sambil menunggu hasil teknologi Hawk-Eye ini.

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?srf.ch

Inilah salah satu perkembangan termutakhir dalam olahraga, teknologi Hawk-Eye. Mengandalkan Synchronised Multi-Angle Replay Technology Replay (SMART Replay), teknologi ini mampu menangkap pergerakan bola atau kok serta jatuhnya, lebih tajam dari mata manusia.

Kamera-kamera dengan daya tangkap tinggi yang ditempatkan di berbagai sudut lapangan saling terhubung dengan panel komputer melalui kabel fiber optik; sehingga, meminimalisir gangguan teknis. Akurasinya mencapai radius 3,6 milimeter!

Bayangkan widein, atau out yang hanya setipis ujung rambut? Tetap tertangkap oleh si mata elang!

Di balik ketepatannya, teknologi ini memakan biaya yang cukup tinggi dikarenakan jumlah kamera serta berbagai perangkat yang harus disiapkan pada 2019, sebuah laporan menyatakan bahwa pemasangan Hawk-Eye pada satu lapangan dapat memakan biaya hingga 100.000 dolar AS.

Terlebih lagi, pemain hanya dapat meminta challenge sebanyak 2 kali dalam satu pertandingan. Apakah biaya tersebut sepadan? You decide. Berikut insiden-insiden challenge dalam pertandingan badminton yang bisa membuatmu geregetan!

https://www.youtube.com/embed/zeYDxn5JdYE

2. VAR

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?bbc.com

Siapa yang menyaksikan pertandingan saat Chelsea menjamu Manchester United di Stamford Bridge? Tim Setan Merah berhasil menekuk The Blues dengan skor telak 2-0!

Namun, di balik kemenangan tersebut, pendukung Chelsea turut geram. Mengapa? Mereka seharusnya bisa menang, atau setidaknya seri. Gol Kurt Zouma dan sundulan Olivier Giroud malah dibatalkan oleh wasit.

Harry Maguire tidak diganjar pelanggaran karena telah melanggar Michy Batshuayi. Lengkap sudah!

Salah siapa? V-A-R!

Dikembangkan pada 2010 oleh liga Belanda (KNVB) dan diperkenalkan lewat Major League Soccer (MLS) pada 2016, Video Assistant Referee (VAR) adalah teknologi termutakhir dalam dunia olahraga untuk meninjau kembali keputusan wasit mengenai pelanggaran dan gol.

Perkembangannya sempat maju mundur, disebabkan oleh Presiden FIFA saat itu, Sepp Blater, tidak menerima proposal VAR dalam sepak bola. Setelah dimakzulkan karena korupsi, pengganti Sepp, Gianni Infantino, menyambut hangat ide VAR.

Wasit akan memberi isyarat "TV" untuk melihat tayangan ulang. Oleh karena itu, tidak jarang gol dianulir atau tendangan penalti diberikan setelah beberapa saat wasit melihat tayangan VAR. Berikut gol-gol kontroversial yang dianulir oleh VAR beserta reaksinya!

https://www.youtube.com/embed/88Xa7X0ZeLQ

Meskipun hingga kini VAR digunakan sebagai "opini kedua", kata "termutakhir" mungkin masih diragukan karena teknologi tersebut sering salah baca dan salah kasih keputusan, sehingga perlu pengembangan lebih lanjut.

Tak ayal, selebrasi gol baru muncul untuk mengejek VAR yang sering salah tangkap. Salah satunya, dilakukan oleh Cristiano Ronaldo saat menghadapi Napoli untuk mengejek VAR yang menganulir golnya sebagai offside saat menghadapi Parma.

Kamu mau menirunya?

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?tenor.com

Selain itu, VAR dinilai kurang transparan karena hanya petugas VAR dan wasit yang tahu. Mantan wasit dan ketua komite wasit FIFA, Pierluigi Collina, mengatakan bahwa audio percakapan dalam ruangan VAR dan wasit perlu ditayangkan agar transparan. Namun, hal tersebut belum dapat diterapkan.

Di level ASEAN, hanya Thai Super League di Thailand yang menerapkan VAR. Hal tersebut membuktikan Thailand tidak main-main soal perkembangan sepak bolanya.

PSSI, kapan, nih?

3. Perangkat HANS

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?thepitcrewonline.net

Teknologi perangkat pengaman satu ini banyak digunakan oleh para pembalap mobil di F1 dan NASCAR. Perangkat yang diberi nama HANS ini memiliki kepanjangan Head and Neck Support dan dirancang oleh profesor biomekanik di Michigan State University, Dr. Robert Hubbard, pada awal 1980an.

Saat itu, International Motor Sport Association (IMSA) mencari cara untuk meminimalisir kematian di olahraga balapan yang super cepat. Kebanyakan pembalap meninggal di tempat atau mengalami cedera serius karena keretakan tengkorak yang disebabkan oleh pergerakan kepala ekstrim sementara tubuh tertahan oleh sabuk pengaman.

Akhirnya, Dr. Hubbard menciptakan konsep pengaman yang dipasangkan dengan helm pembalap melalui pengait. Lebih mirip seperti kerah baju, perangkat pengaman ini bertugas untuk mencegah gerakan spontan leher dan kepala saat mengalami kecelakaan. Itulah asal usul nama HANS.

Agar mempercepat evakuasi, perangkat ini tidak disambungkan dengan kursi kemudi atau tali pengaman.

Berbekal pengalamannya sebagai penguji sistem keamanan berkendara di General Motors, Dr. Hubbard melakukan uji coba HANS pertama pada 1989. Hasilnya, cedera kepala dan leher dapat dicegah hingga 80 persen.

Berikut cara kerja HANS dalam mencegah gerakan spontan leher dan kepala pembalap.

https://www.youtube.com/embed/sF5djO8P2Pg

Namun, butuh waktu sekitar 12 tahun agar HANS dapat diterapkan sebagai standar keamanan utama di ajang balapan.

Hal tersebut dikarenakan para pembalap mengeluhkan rasa tidak nyaman dan takut tali pengaman pada HANS malah mencekik mereka. Salah satu pembalap yang vokal menentang HANS adalah Dale Earnhardt, juara 7 kali NASCAR Winston Cup Series.

Setelah beberapa pembalap yang menentang HANS, termasuk Earnhardt yang meninggal dunia dalam balapan Daytona 500, akhirnya wafat dengan penyebab yang sama: cedera tengkorak, NASCAR akhirnya menetapkan HANS sebagai standar keamanan utama pada 2001.

Asosiasi yang mengatur jalannya ajang balapan internasional terutama F1, Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), mengikuti langkah NASCAR pada 2003. Hingga kini, hampir seluruh ajang balap dunia menerapkan HANS.

4. Fitness tracker pada peralatan olahraga

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?football-technology.fifa.com

Dari dulu, adalah mimpi bagi para praktisi olahraga untuk memantau perkembangan atlet mereka, terutama saat bermain di lapangan.

Adidas pernah menjajal sektor ini dengan merilis "miCoach", sebuah fitness tracker yang dipasang di dalam produk sepatu sepak bolanya. Dengan miCoach, baik atlet sepak bola dan manajer dapat terus memantau pergerakan atlet saat latihan atau bermain di lapangan.

Akan tetapi, pada 2017, dengan banyaknya fitness tracker dalam bentuk jam maupun ponsel cerdas yang sudah otomatis melacak pergerakanmu, miCoach mulai ditinggalkan oleh peminatnya. Perusahaan olahraga asal Jerman tersebut secara resmi menutup miCoach pada 31 Desember 2018, memberi waktu bagi para penggunanya untuk memindahkan data atau menutup akun mereka.

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?statsports.com

Tetapi, pernahkah kamu mendengar soal pakaian olahraga dengan fitur fitness tracker?!

Pernah sih, tapi, sudah lupa, tuh.

Pada 2018, perusahaan asal Irlandia, STATSports, mengembangkan APEX, sebuah teknologi pakaian yang berfungsi sebagai fitness tracker untuk para atlet olahraga. Berbagai liga besar dan federasi sepak bola di benua Eropa ikut memakai teknologi Apex.

Terletak di sekitar leher dan dada, APEX dapat mengirim data kebugaran atlet secara waktu nyata ke perangkat yang terhubung melalui aplikasinya.

Dengan itu, pelatih dapat menerapkan program yang sesuai atau mengubah strategi permainan secara spontan. Lebih penting lagi, berdasarkan dengan 16 data, pelatih dapat mencegah cedera pemain.

Tertarik dengan visi STATSports, federasi sepak bola Amerika Serikat (U.S Soccer Federation) teken kontrak selama lima tahun dengan STATSports untuk menggunakan Apex. Dengan kontrak tersebut, STATSports akan mendistribusikan sebanyak 6.500 unit APEX ke seluruh lapisan sepak bola Amerika, mulai dari timnas pria hingga wanita, baik di rumput hijau atau di pasir.

Atlet difabel pun tidak ketinggalan!

Baca Juga: 7 Teknologi Canggih Ini Punya Dampak Besar untuk Kemajuan Zaman

5. Teknologi "Goal Line"

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?giphy.com

Ingat dengan insiden gol Frank Lampard saat Inggris menghadapi Jerman pada Piala Dunia 2010? Akhirnya, The Three Lions kalah 4-1. Tidak mungkin lupa! Kalau lupa, inilah golnya.

https://www.youtube.com/embed/o5QlBHF6ib8

Masuk, kan?

Setelah insiden tersebut, FIFA kembali membuka kemungkinan untuk menerapkan teknologi garis gawang (goal-line technology).

Presiden FIFA masa itu, Michel Platini, mengatakan bahwa teknologi semacam itu "tidak perlu". Malahan, Platini mengusulkan menempatkan hakim gol tambahan di belakang gawang. Seharusnya, lebih efektif, dong?

Ternyata, saat pergelaran kualifikasi Euro 2012 pada 2011, Ukraina takluk dari Inggris 0-1. Di balik kekalahan Ukraina, ternyata gol Marko Dević luput dari pengawasan hakim gol sebelum dipentalkan lagi oleh bek belakang John Terry. Akhirnya, diputuskan bahwa goal-line technology sangat diperlukan.

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?geospatialworld.net

Pada 2012, akhirnya teknologi ini masuk tahap pengujian. Adidas bekerja sama dengan Cairos Technology menguji bola yang dipasang chip, dan kabel magnet di garis gawang. Jadi, saat bola melewati garis gawang, akan otomatis terdeteksi gol.

Selain itu, institut olahraga asal Jerman dan produsen olahraga asal Jerman, Fraunhofer dan Select Sport, juga mengikuti langkah Adidas dan Cairos dengan memasang medan magnet dan sensor di dalam bola. Teknologi ini dinamakan GoalRef.

Kedua teknologi tersebut hampir serupa. Saat bola menjebol gawang, jam yang dipakai wasit akan menunjukkan "GOL". Pada Juli 2012, International Football Association Board (IFAB) akhirnya mengubah Aturan Permainan (Laws of the Game/LOTG) yang mengizinkan teknologi goal-line.

Teknologi ini pun akhirnya digunakan pada Premier League untuk musim 2013-2014 dan Piala Dunia 2014. Namun, kompetisi besar sepak bola seperti UEFA Europa League, CONMEBOL Copa America, dan UEFA Champions League baru menerapkan teknologi tersebut pada 2016. Bahkan gim-gim sepak bola seperti PES dan FIFA pun juga ikut memasang teknologi garis gawang pada gameplaynya.

Biar terasa aslinya!

Bagaimana teknologi garis gawang ini membuat para pemain gigit jari? Lihat saja di video berikut ini.

https://www.youtube.com/embed/Db50VNUP-6s

6. Alat untuk atlet difabel

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?amputee-coalition.org

Mendekati Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas di Tokyo 2020, ajang Paralimpiade selama ini dipandang sebelah mata. Namun, pernahkah terpikir olehmu, bagaimana olahraga untuk atlet difabel bisa berkembang hingga saat ini?

Mungkin bagi mayoritas orang, disabilitas adalah akhir perjalanan karir. Namun, tidak sedikit orang yang ingin tetap aktif membela negaranya walaupun harus menggunakan kaki palsu atau di kursi roda. Itulah yang menjadi inspirasi Dr. Roy A. Cooper, saat mengembangkan alat bantu untuk para atlet difabel.

Caranya adalah, pertama Dr. Cooper bersama tim mengumpulkan data pergerakan dari seorang atlet, mulai dari rentang gerakan hingga energi yang dibutuhkan untuk melompat tinggi atau berlari cepat. Temuan data ini kemudian yang diterapkan pada rancangan organ buatannya untuk memampukan atlet difabel melakukan gerakan yang sama.

Dengan teknologi ini, Dr. Cooper yakin bahwa atlet difabel pun dapat berkompetisi tanpa batas, bahkan berkompetisi dengan atlet normal sekalipun.

7. Penayangan olahraga yang semakin mutakhir

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?groundedreason.com

Selain peralatan olahraga yang berkembang, cara penyiaran olahraga pun turut meningkatkan keindahan dan kesempurnaan olahraga.

Hampir semua ajang olahraga ditayangkan secara langsung, tidak ada delay. Karena momen saat pertandingan tersebut lebih terasa saat disaksikan melalui siaran langsung. Bahkan, siaran-siaran langsung tersebut tidak hanya bisa disaksikan lewat TV.

Berkat perkembangan internet yang super cepat, bahkan kamu bisa menikmati siaran langsung di gawaimu.

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?thevideoanalyst.com

Bukan hanya soal menonton, komentar pertandingan pun semakin interaktif dan berbobot. Jika kamu penikmat Fox Sports atau ESPN, para komentator menganalisis pertandingan dengan menggunakan papan interaktif yang dapat mereka coret-coret untuk menilai strategi dan berbagai kejadian di lapangan.

Penonton pun dapat melihat statistik pertandingan yang ditampilkan di waktu-waktu tertentu. Selain itu, pencitraan virtual membantu para penonton untuk ikut kritis dalam menilai pertandingan.

Jadi, tidak hanya nonton saja!

8. Pil termometer

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?aesolutions.com.au

Teknologi terakhir di daftar ini yang semakin menyempurnakan olahraga adalah pil termometer.

Gede dong?

Tidak. Pil ini hanya seukuran pil biasa, dan berfungsi untuk tetap memantau suhu tubuh atlet. Walaupun kelihatannya remeh, pil termometer berguna untuk mencegah cedera serius bahkan kematian yang diakibatkan oleh suhu tubuh tinggi atau hipertermia.

Kalau di Amerika Serikat, hal ini terjadi pada 2019, saat mantan guard di tim New York Giants, Jonathan Mitchell "Mitch" Petrus, meninggal dunia dikarenakan hipertermia saat tengah bekerja di Arkansas.

Meskipun Mitch tidak lagi menjadi guard, berat para pemain National Football League (NFL) - yang lebih dari 130 kilogram ditambah segala perlengkapan lainnya - membuat mereka rentan terkena hipertermia saat gelombang panas menyerang.

8 Teknologi yang Mengubah Pesona Olahraga, Pernah Merasakan?hqinc.net

Oleh karena itu, HQ, Inc., perusahaan kesehatan Amerika yang bekerja sama erat dengan NASA, memperkenalkan "CorTemp", pil termometer untuk mengawasi suhu tubuh yang meminumnya pada 1988.

Saat itu, pemakaian CorTemp lebih banyak dipakai untuk para astronaut NASA. Dengan pil tersebut, manajer dapat memantau suhu tubuh atlet dan menarik mereka keluar lapangan jika keadaan tidak memungkinkan.

Pada sebuah eksperimen pada 2005 oleh NFL, CorTemp secara akurat mendeteksi kenaikan suhu salah satu pemain hingga lebih dari 39 Celsius. Sedikit lagi, dan pemain tersebut akan menderita hipertermia (di atas 40 Celsius).

Temuan tersebut membuat NFL yakin dengan akurasi CorTemp. Tim-tim NFL seperti Jacksonville Jaguars, Philadelphia Eagles, dan Minnesota Vikings pun puas dengan kinerja CorTemp dalam mencegah atlet mereka dari serangan hipertermia.

Itulah berbagai teknologi yang telah dikembangkan untuk mendukung kesempurnaan dalam olahraga. Menurutmu, apakah teknologi-teknologi ini sudah cukup membantu? Atau, malah membuat olahraga semakin kacau-balau?

Tidak perlu baku hantam! Mari diskusikan baik-baik.

Baca Juga: Inklusif, Ini 7 Negara dengan Teknologi yang Paling Ramah Disabilitas!

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya