Hati-hati! Zoom Ternyata Bagikan Data dan Wajahmu ke Facebook 

Lagi-lagi Facebook

Sejak dunia dilanda oleh merebaknya virus corona baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan COVID-19, langkah penanggulangan pertama yang diambil adalah dengan membatasi mobilitas masyarakat. Caranya? Mengimbau agar mereka tetap di rumah dan melakukan physical distancing.

Bagi para pekerja dan mahasiswa, hal itu bukan berarti libur! Artinya, mereka harus siap-siap mengerjakan tugas dari rumah.

Berbagai media pun dipakai agar tetap bisa berkomunikasi dengan sesama rekan kerja. Dari berbagai aplikasi, salah satu yang saat ini menjadi trending topic di kalangan para pekerja adalah "Zoom". Cara kerjanya sama seperti layanan video conference pada umumnya.

Di balik kelucuan dan keseruan memakai Zoom, timbul sebuah pertanyaan penting:

"Apakah Zoom aman dan terpercaya?"

1. Pengguna iOS dalam bahaya

Hati-hati! Zoom Ternyata Bagikan Data dan Wajahmu ke Facebook thenextweb.com

Apakah kamu pengguna produk Apple? Jika iya, kamu perlu mengetahui bahwa aplikasi Zoom tidak sepenuhnya aman untuk privasimu.

Tanpa sadar, Zoom mengirimkan data-data seperti:

  • Waktu penggunaan Zoom,
  • Model perangkat pengguna Zoom,
  • Lokasi,
  • Operator seluler pengguna, dan
  • ID khusus pengguna Zoom.

Sewaktu kamu meng-install aplikasi Zoom, apakah kamu sudah membaca syarat dan ketentuan sebelum mengklik "Agree"? Jika tidak, dimaklumkan. Memang, membaca syarat dan ketentuan memakan waktu dan ketelitian.

Setelah menelaah dokumen syarat dan ketentuan aplikasi Zoom, Pat Walshe, pendiri perusahaan pemantau privasi dalam media sosial, Privacy Matters, menyatakan bahwa syarat dan ketentuan Zoom untuk iOS tidak memberitahu pengguna produk Apple soal ini!

2. Seluruh data dikirim ke Facebook

Hati-hati! Zoom Ternyata Bagikan Data dan Wajahmu ke Facebook Unsplash.com/Kon Karampelas

Lalu, ke manakah data-data tersebut pergi? Tidak lain dan tidak bukan, menuju ke perusahaan media sosial terbesar di dunia saat ini, Facebook.

Tanpa sepengetahuanmu, saat pengguna iOS me-install Zoom ke dalam perangkat Apple mereka, perangkat Apple tersebut akan tersambung dengan Graph Application Programming Interface (API) milik Facebook.

Sekadar penjelasan singkat Graph API Facebook adalah cara para pemrogram Facebook mendapatkan data dari dalam dan luar platform.

"Tenang saja, saya tidak punya Facebook! Haha!"

Jangan senang dulu. Zoom tetap dapat mengirimkan datamu ke Facebook meskipun kamu tidak memiliki akun Facebook.

Majalah Consumer Reports juga menjelaskan bahwa praktik video conference menggunakan Zoom juga bisa memberikan data wajah pengguna ke Facebook untuk algoritma pengenalan wajahnya yang berbasis machine learning.

"Hal tidak mengenakkan tersebut terjadi saat kamu sedang melakukan wawancara kerja, berkonsultasi dengan terapis, atau saat sedang melangsungkan rapat lewat video conference."

Baca Juga: 7 Aplikasi Terbaik yang Bisa Support Kamu untuk Work From Home

3. Pengakuan Zoom

Hati-hati! Zoom Ternyata Bagikan Data dan Wajahmu ke Facebook Ilustrasi Aplikasi Zoom. IDN Times/Hana Adi Perdana

Dilansir oleh Motherboard, setelah diminta keterangannya mengenai tindakan pengiriman data penggunanya secara diam-diam ke Facebook, Zoom akhirnya mengakui tindakannya.

Zoom pun menekankan bahwa mereka tidak menjual data penggunanya ke pihak manapun. Lempar batu sembunyi tangan, Zoom mengatakan bahwa mereka pun awalnya menggandeng Facebook sebagai opsi "pintu masuk" agar memudahkan para pengguna.

"Zoom benar-benar menjaga privasi para penggunanya. Pada mulanya, kami menyediakan opsi "Masuk dengan Facebook" menggunakan software development kit (SDK) dari Facebook untuk memudahkan para pengguna mengakses platform kamu. Tetapi, kami menyadari baru-baru ini bahwa SDK Facebook tersebut mengumpulkan data dari perangkat pengguna."

Hati-hati! Zoom Ternyata Bagikan Data dan Wajahmu ke Facebook Contoh penggunaan zoom dengan virtual background. (IDN Times/Ernia Karina)

Zoom lalu memberikan solusi untuk segera menghilangkan SDK Facebook dari program dan mengonfigurasi ulang fitur masuk tersebut agar para pengguna Facebook dapat masuk melalui akun media sosial mereka melalui browser.

Tak lupa, Zoom pun mengingatkan para pengguna untuk segera membarui versi aplikasi Zoom mereka agar tenang.

4. Masalah privasi di Zoom lainnya

Hati-hati! Zoom Ternyata Bagikan Data dan Wajahmu ke Facebook forbes.com

Setelah terbongkarnya masalah pengiriman data pengguna secara diam-diam, berbagai analis privasi pun menggali lebih dalam fitur privasi di Zoom. Hasilnya? Lumayan mengecewakan.

Aktivis pendukung kebebasan para pengguna internet, Electronic Frontier Foundation (EFF), menyatakan bahwa para pengguna Zoom ternyata di bawah pantauan orang lain.

Banyak lelucon mengenai mahasiswa yang memilih untuk tidur atau tidak memperhatikan saat kelas daring. Tidak semudah itu! Menurut EFF, orang yang memulai video conference tersebut bisa memantau apakah kamu dan orang lain yang tergabung dalamnya memperhatikan atau tidak.

Selain itu, administrator dari video conference di Zoom juga mendapatkan informasi yang sama seperti Facebook dapatkan.

5. Sudah hal yang biasa

Hati-hati! Zoom Ternyata Bagikan Data dan Wajahmu ke Facebook Founder Facebook, Mark Zuckerberg berbicara di depan publik di konferensi Facebook F8 di San Francisco, California pada 12 April 2016. Reuters.com

Ini bukan pertama kalinya dunia mendengar Facebook menyerap data pengguna sebagai pihak ketiga. Mungkin, dunia pun juga sudah bosan mendengar Facebook yang selalu terjaring masalah penyebaran data secara diam-diam.

Sama seperti Zoom yang tidak sadar bahwa SDK Facebook secara tanpa sadar menyerap data penggunanya, selama ini, banyak aplikasi yang menawarkan akses masuk melalui SDK Facebook. Alasannya? Sebagai media sosial terbesar di dunia, hal tersebut memudahkan orang untuk mengakses aplikasi-aplikasi tersebut.

"Lalu, data tersebut akan diapakan?"

Facebook akan mengirimkan data tersebut ke pihak ketiga agar mereka dapat membuat iklan yang dipersonalisasi berdasarkan data tersebut. Jadi, jangan kaget kalau tiba-tiba kamu mendapatkan berbagai surel atau pesan berisi iklan untuk berbagai penawaran padahal tidak berlangganan dengan layanan tersebut.

Baru-baru ini, aplikasi bel pintu berbasis Android, Ring, juga diketahui mengirimkan data penggunanya tanpa sepengetahuan mereka ke sejumlah perusahaan analitik, salah satunya adalah Facebook.

Setelah terekspos, mereka akhirnya menghentikan praktik tersebut pada Februari 2020. Mungkin ada benarnya kata-kata ini:

"Jika kamu menuliskan informasimu di internet, tidak ada kata 'privasi'."

Baca Juga: Cara Mengganti Background di Aplikasi Zoom saat Video Conference

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya