WhatsApp Ganti Kebijakan Privasi, Lakukanlah 6 Hal Ini

Bagi yang ingin pindah atau bertahan dengan WhatsApp

Seakan mengamini apa yang dikhawatirkan oleh banyak penggunanya, WhatsApp baru-baru ini mengubah kebijakan privasi pada platformnya. Singkatnya, kebijakan itu ‘memaksa’ pengguna untuk mau datanya dibagikan dengan perusahaan induk WhatsApp sendiri yaitu Facebook.

Kenapa dikatakan memaksa, sebab pengguna yang tidak setuju, mau tidak mau harus merelakan akun atau nomor WhatsApp-nya dihapus. Ini memicu banyak reaksi, salah satunya kepindahan pengguna ke aplikasi alternatif yang diklaim lebih aman seperti Telegram dan Signal.

Lantas apakah dua aplikasi alternatif itu memang aman dan apa yang harus diperhatikan? Jika tetap bertahan dengan WhatsApp namun ingin merasa aman, apa yang perlu dilakukan?

1. Apakah lebih aman jika beralih ke dua aplikasi itu?

WhatsApp Ganti Kebijakan Privasi, Lakukanlah 6 Hal Ininewyorknewstimes.com

Dari segi keamanan, Signal memang lebih baik dari WhatsApp. Signal membuat protokol enkripsi-nya sendiri dan sepenuhnya open-source. Ini berbeda dengan WhatsApp di mana source code-nya tidak dibagikan secara bebas oleh para developer. Selain itu, WhatsApp menyediakan opsi cloud backup untuk menyimpan riwayat chat ke layanan cloud milik Google atau Apple. Signal tidak menyediakan opsi semacam itu untuk satu alasan yaitu keamanan.

Sementara itu, situasi untuk Telegram sangat berbeda. Telegram tidak menawarkan enkripsi end-to-end seperti WhatsApp dan Signal secara default.

Akan tetapi, ada opsi “Secret Chat” untuk menggunakan enkripsi itu, yang sayangnya tidak berlaku di grup. Tidak adanya enkripsi semacam itu membuat Telegram sulit untuk direkomendasikan. Analis keamanan – John Opdenakker menyebut bahwa kurangnya enkripsi end-to-end memberi pengguna rasa aman atau privasi yang palsu.

2. Siapa orang dibalik Telegram dan Signal?

WhatsApp Ganti Kebijakan Privasi, Lakukanlah 6 Hal Iniforbes.com

Telegram dikelola dan didanai oleh miliader Rusia – Pavel Durov, dan beroperasi di lokasi yang dirahasiakan. Di awal kemunculannya, Telegram jadi platform populer bagi para pengunjuk rasa dan sayangnya, bagi penjahat dan ekstremis yang ingin menjaga komunikasi mereka jauh dari jangkauan pihak berwenang. Akan tetapi, terlepas dari minimnya enkripsi end-to-end, Telegram menyebut bahwa butuh persetujuan dari yuridiksi berbeda untuk bisa mengakses konten atau pesan milik pengguna.

Sementara Signal, didirikan oleh peneliti keamanan dengan alias Moxie Marlinspike. Hingga tahun 2018, Signal tidak begitu populer sampai akhirnya salah satu pendiri WhatsApp – Brian Acton, meninggalkan Facebook dan mendanai US$50 juta untuk membawa Signal menjadi mainstream.

Kini, Signal sudah sebaik WhatsApp dalam hal fitur dan tampilan. Bahkan banyak yang menyebut jika Signal mirip dengan masa keemasan WhatsApp sebelum diambil alih oleh Facebook.

3. Apa Signal dan Telegram benar-benar lebih baik dari WhatsApp?

WhatsApp Ganti Kebijakan Privasi, Lakukanlah 6 Hal Iniandroidpolice.com

Tidak diragukan lagi bahwa fokus Facebook pada pengumpulan data bertentangan prinsip layanan perpesanan pribadi yang aman. Ini mencederai WhatsApp terlebih dengan masih adanya sejumlah kelemahan lain seperti opsi multi-perangkat. Baik Signal maupun Telegram, menawarkan opsi yang jauh lebih baik daripada WhatsApp dengan aplikasi di iPad dan desktop.

Jake Moore dari ESET mengatakan bahwa Signal memenangkan perlombaan sebagai alternatif WhatsApp terbaik dan menyebut jika satu-satunya alasan untuk beralih ke Telegram adalah jika ingin menjauh dari bayang-bayang Facebook. Selain itu, Signal yang berstatus non-profit juga jadi nilai plus, jika dibandingkan dengan layanan dari perusahaan teknologi raksasa yang kini mulai jadi “firma data mining”.

Baca Juga: Cara Mudah Cek Waktu Pesan WhatsApp Dibaca secara Akurat

4. Pahami jika WhatsApp tidak lagi aman

WhatsApp Ganti Kebijakan Privasi, Lakukanlah 6 Hal Inidaktilo.com

Dengan kebijakan privasi baru yang berlaku, bagi mereka yang masih ingin bertahan dengan WhatsApp, pahami bahwa WhatsApp tidak lagi aman seperti dulu. Bukan berarti segera pindah ke aplikasi lain, dengan mengetahui hal tersebut setidaknya dapat dilakukan Tindakan preventif guna mencegah data-data penting ‘dicatat’ oleh WhatsApp.

Misalnya hindari untuk membagikan data sensitif seperti password atau pin ATM. Sebagai gantinya, gunakan alternatif lain seperti email (direkomendasikan ProtonMail) atau Signal. Meski tidak ada 100 persen yang aman, setidaknya alternatif tersebut jauh lebih aman dan tidak secara terang-terangan ingin merekam data penggunanya sendiri.

5. Manfaatkan fitur keamanan yang disediakan WhatsApp

WhatsApp Ganti Kebijakan Privasi, Lakukanlah 6 Hal Inimessengerpeople.com

WhatsApp mungkin akan mencatat data penggunanya, namun di luar itu, mereka menyediakan cukup banyak fitur untuk peningkatan keamanan. Salah satu yang utama adalah verifikasi dua langkah untuk menambah lapisan proteksi via pin 6 digit, sehingga akun atau nomor pengguna tidak dapat dengan mudah diakses oleh orang lain.

Selanjutnya adalah matikan pencadangan cloud. Mengapa? sebab riwayat pesan atau media yang dicadangkan di Google Drive atau iCloud, tidak dienkripsi secara end-to-end. Ini menjadi salah satu kelemahan yang dimiliki WhatsApp sekaligus alasan mengapa Signal memilih untuk tidak menghadirkan fitur serupa.

6. Pakai WhatsApp di PC? Gunakan versi aplikasi ketimbang web

WhatsApp Ganti Kebijakan Privasi, Lakukanlah 6 Hal Inimspoweruser.com

Selain di HP, WhatsApp juga bisa diakses melalui PC via aplikasi atau web. Meski keduanya sama mulai dari cara penggunaan dan tampilan, untuk keamanan yang lebih baik, gunakan versi aplikasi. Menurut Electronic Frontier Foundation, salah satu alasan utamanya adalah WhatsApp Web bisa dengan mudah dimanipulasi.

Disebutkan jika dibanding versi aplikasi di HP ataupun PC, WhatsApp Web lebih rentan serangan hacker karena link asing yang di klik, dapat langsung menyerang PC pengguna atau bahkan mengirim semua pesan ke pihak ketiga tanpa sepengetahuan pengguna. Dalam laporannya, EFF merekomendasikan untuk menggunakan versi aplikasi terlebih jika sangat sering menggunakan WhatsApp di PC.

Itulah tadi sedikit ulasan mengenai apa saja yang perlu diperhatikan sebelum beralih ke aplikasi lain seperti Telegram dan Signal, serta beberapa hal yang perlu dilakukan jika masih ingin bertahan dengan WhatsApp. Sekali lagi, tidak ada teknologi yang sepenuhnya aman. Pengguna hanya diberi kebebasan untuk memilih apa yang menurut mereka terbaik. 

Baca Juga: CEO Telegram Komentari Kebijakan Privasi WhatsApp dengan Facebook

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya