5 Alasan HP Android Terkini Tidak Perlu Root, Sudah Canggih?

Ketika awal kemunculannya, sistem operasi Android mampu mencuri perhatian para pencinta gadget di seluruh dunia. Medio tahun 2010, perangkat Android mengejutkan industri smartphone dengan segala inovasinya. Namun di sisi lain, Android kala itu masih memiliki kekurangan.
Para pengguna pun mengakali berbagai kekurangan tersebut dengan melakukan root pada perangkat Android. Root adalah proses untuk mendapatkan akses administratif penuh ke sistem Android. Dengan rooting, pengguna dapat melakukan berbagai hal yang tidak dapat dilakukan oleh pengguna biasa, seperti menghapus aplikasi bawaan, mengubah pengaturan sistem, menjalankan aplikasi yang membutuhkan izin administrator, dan mengganti custom ROM. Semuanya bertujuan untuk meningkatkan performa perangkat itu sendiri.
Namun, seiring pesatnya perkembangan sistem operasi Android, kini pengguna Android jarang melakukan rooting. Apakah alasan HP Android terkini tidak perlu root? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!
1. Kualitas HP dengan sistem operasi Android sekarang sudah semakin baik
Android terkini jauh berbeda ketika awal kemunculannya. Sekarang, Android kelas entry level sudah mampu menjalankan berbagai aplikasi esensial seperti media sosial dengan sangat baik. Selain itu, baterai HP Android sekarang juga berkapasitas besar dan awet untuk digunakan seharian.
Dulu, banyak pengguna melakukan rooting pada HP Android karena mereka ingin mengoptimalkan kinerja perangkat. Hal itu seperti menghapus aplikasi bawaan yang tak penting agar memori internal lebih lega dan juga bisa menghemat baterai. Dengan rooting, pengguna juga dapat menginstal custom ROM yang lebih ringan dan cocok dengan chipset yang digunakan. Sekarang dengan semakin meningkatnya kualitas Android, semakin sedikit pula alasan orang untuk melakukan rooting terhadap perangkatnya.
2. Proses rooting Android yang semakin sulit
Ketika awal kehadiran Android, melakukan rooting tidaklah terlalu sulit. Bahkan ada aplikasi root yang hanya membutuhkan satu atau dua klik agar status perangkatnya menjadi rooted dengan sangat mudah. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya versi Android, proses rooting pun menjadi lebih kompleks.
Google sebagai pemilik sistem operasi Android terus meningkatkan keamanan perangkat lunak sampai para pengguna kesulitan untuk melakukan rooting. Itu diperkuat oleh manufaktur atau produsen HP dengan cara meningkatkan perlindungan sistem operasi yang mereka adopsi. Dengan demikian, diperlukan proses cukup rumit untuk rooting pada HP Android masa kini.
3. Keamanan perangkat menjadi tidak terjamin dan garansi bisa hangus
Editor’s picks
Rooting membuat sistem Android menjadi lebih terbuka dan rentan terhadap serangan malware dan virus. Hal ini karena root membuka akses penuh ke sistem, termasuk berbagai berkas yang biasanya dilindungi. Dengan rooting, perangkat yang seharusnya masih bisa mendapatkan software update dari pihak manufaktur juga tidak akan mendapatkan pembaruan lagi. Rooting juga dapat membatalkan garansi HP Android. Hal ini karena rooting dianggap sebagai peretasan sistem perangkat secara tidak resmi.
Baca Juga: 7 Aplikasi Terbaik untuk Memindai Barcode dan QR Code di Android
4. Beberapa aplikasi Android zaman sekarang tak bisa berjalan di perangkat yang sudah rooted
Alasan lainnya kenapa HP Android zaman sekarang tidak perlu root adalah karena beberapa aplikasi mungkin tidak dapat berjalan di HP yang sudah rooted. Berbagai aplikasi ini biasanya adalah aplikasi yang sensitif terhadap keamanan, seperti aplikasi perbankan, aplikasi pembayaran, dan aplikasi game online. Aplikasi-aplikasi ini biasanya mendeteksi root dan menolak untuk berjalan jika perangkat sudah rooted.
5. Kualitas custom ROM mungkin tidak sebaik ROM bawaan
Banyak orang melakukan proses rooting pada perangkat Android dengan tujuan untuk mengganti ROM asli. Pemasangan custom ROM dapat menjadi pengalaman menyenangkan, meskipun perlu diingat bahwa custom ROM mungkin tidak memiliki tingkat kesempurnaan yang sama dengan ROM asli. Sebab, custom ROM biasanya dikembangkan oleh individu atau tim kecil.
Sementara itu, ROM asli yang dibuat oleh perusahaan besar biasanya dirancang dengan lebih cermat. Meski demikian, pemasangan custom ROM memang lebih sering dilakukan oleh para pengguna yang perangkatnya tidak mendapatkan pembaruan perangkat lunak lagi.
Pada akhirnya, keputusan dan alasan HP Android terkini tidak perlu root ada di preferensi masing-masing. Apakah kamu termasuk orang yang masih melakukan rooting HP Android setiap kali membeli perangkat baru atau sebaliknya? Coba jelaskan di kolom komentar, ya.
Baca Juga: 5 Hal yang Terjadi jika Android Jadi OS Tertutup, Banyak Ruginya?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.