Apa Solusi jika Cockpit Voice Recorder Pesawat Rusak?

CVR menyimpan percakapan pilot saat terbang

Perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder/CVR (disebut juga sebagai VCR) dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan oleh tim penyelam dari TNI AL pada Jumat (15/1/2021). Kabar terakhir, yang ditemukan adalah body, serpihan baterai, dan cover (casing), sementara memory-nya masih dicari.

Apa yang terjadi jika Cockpit Voice Recorder jatuh dan rusak? Mari simak bersama!

1. Cockpit Voice Recorder digunakan untuk merekam audio di kokpit

Apa Solusi jika Cockpit Voice Recorder Pesawat Rusak?free3d.com

Dilansir laman SKYbrary, Cockpit Voice Recorder (CVR) adalah perangkat yang digunakan untuk merekam lingkungan audio di dek penerbangan untuk keperluan investigasi kecelakaan dan insiden. CVR merekam dan menyimpan sinyal audio dari mikrofon dan earphone dari headset pilot serta dari mikrofon area yang dipasang di kokpit.

Berdasarkan peraturan dari International Civil Aviation Organization (ICAO), CVR memiliki durasi perekaman antara 30 menit sampai dua jam. CVR awalnya menggunakan rekaman kabel analog, kemudian diganti dengan pita magnetik analog. Untuk saat ini, CVR yang paling banyak dipakai di transportasi komersial mampu merekam 4 saluran data audio selama 2 jam.

Baca Juga: Berbahaya untuk Penerbangan, 10 Jenis Korosi pada Pesawat

2. CVR tahan terhadap goncangan, getaran, dan kelembapan

Apa Solusi jika Cockpit Voice Recorder Pesawat Rusak?free3d.com

Menurut laman SKYbrary, CVR terbaru menggunakan memori solid-state dan teknik perekaman digital, sehingga lebih tahan terhadap guncangan, getaran, dan kelembapan. Dimungkinkan untuk memasukkan baterai ke dalam unit, sehingga perekaman bisa berlanjut hingga penghentian penerbangan, bahkan jika sistem kelistrikan pesawat gagal.

Sementara, menurut Honeywell ED-55 Flight Data Recording System, 'black box' terdiri dari dua unit, yaitu Solid State Flight Data Recorder dan Cockpit Voice Recorder. Black box bisa merekam data hingga 25 jam dan mampu melindungi hingga suhu 1.100°C. Selain itu, bisa mentransmisikan sinyal hingga kedalaman 6.000 meter, setiap detik selama 30 hari.

Di sisi lain, Flight Data Recorder (FDR) mencatat sekitar 3.000 parameter penerbangan, termasuk kecepatan udara, ketinggian, cara kerja mesin, status sistem utama, hingga posisi sayap dan kemudi. Bila disimpulkan, FDR menyimpan data penerbangan, sedangkan CVR menyimpan percakapan pilot dengan kru atau menara pengawas.

3. Apakah CVR (dan unit black box secara keseluruhan) bisa rusak?

Apa Solusi jika Cockpit Voice Recorder Pesawat Rusak?free3d.com

Apakah kecelakaan pesawat bisa membuat CVR (dan unit black box secara keseluruhan) rusak? Menurut Scott Hamilton, direktur Leeham Co (perusahaan konsultan penerbangan), mengatakan bahwa sangat jarang black box hancur.

"Black box secara tradisional mengungguli desainnya. (Untuk merusaknya) membutuhkan api yang terkonsentrasi di luar kekuatan desainnya atau dampak yang begitu tinggi sehingga melampaui apa yang bisa ditahannya," ujar Scott Hamilton di laman NPR.

Apakah pernah ada kasus black box yang hancur? Sepanjang pengetahuannya, ada beberapa kasus di mana black box belum ditemukan. Sangat jarang perekam dipulihkan tetapi isinya kosong atau terlalu rusak untuk dibaca.

Tetapi, berkaca pada kasus jatuhnya pesawat kargo Boeing 747 pada Oktober 2004, perangkat yang merekam percakapan kokpit pilot dan co-pilot hancur terbakar. Menurut Bill Fowler, penyelidik utama Transportation Safety Board of Canada, perekamnya rusak sehingga tidak ada informasi yang bisa diambil.

Baca Juga: Cara Kerja dan Fungsi Black Box saat Pesawat Jatuh

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya