Enggan Berinovasi, 5 Perusahaan Ini Hilang Jejak

Don't be afraid to change. You may lose something good, but you may gain something better.

Your life is doesn't get better by chance. It gets better by change. Kutipan ini benar sekali adanya. Pola kehidupan siapa pun tidak akan sekonyong-konyong berubah jika tidak ada pergerakan dari dalam diri orang itu sendiri. Lebih-lebih dalam sebuah kelompok, tidak akan terjadi perubahan yang signifikan jika orang-orang di dalamnya terlalu nyaman dan stagnan dengan kondisi yang ada. 

Dalam hal ini mari kita bercermin dari 5 perusahaan yang sempat jaya pada masanya. Bahkan dari perusahaan inilah, kita bisa mengenal berbagai kemajuan teknologi, seperti berkirim pesan melalui layanan internet, mengabadikan momen melalui lembar foto, berkomunikasi dengan orang-orang yang jauh, dan banyak lagi.

Namun, menjadi pionir saja belum cukup untuk mempertahankan kehidupan bisnis di dunia yang serba berubah ini. Seperti yang terjadi pada 5 perusahaan terkemuka di bawah ini. Beginilah nasib yang mau tidak mau mesti mereka terima sebab enggan berinovasi:

1. Yahoo

Enggan Berinovasi, 5 Perusahaan Ini Hilang Jejakcdn.com

Siapa tak tahu perusahaan penyedia jasa pesan elektronik terkemuka ini. Kita patut berterima kasih pada Yahoo. Sebab jauh sebelum Gmail atau Google Mail ada, Yahoo terlebih dahulu memperkenalkan kita pada dunia berkirim pesan melalui internet. Namun, apa yang terjadi pada Yahoo saat ini? Perusahaan ini harus bertabah hati menerjunbebaskan sahamnya seharga kurang dari 5 milyar dolar Amerika kepada Verizon.

2. Nokia

Enggan Berinovasi, 5 Perusahaan Ini Hilang Jejakstaticflickr.com

Tentu kamu tahu betul bagaimana perusahaan telepon seluler ini berjaya pada zamannya. Bahkan mungkin merk ponsel yang kamu miliki pertama adalah Nokia. Tapi, sekarang bahkan hampir tidak satu pun pasar dapat dimasuki Nokia. Nokia harus menerima kekalahan di atas kejayaan berbagai ponsel pintar yang terus-menerus berinovasi, seperti Samsung dan Apple.

3. Kodak

Enggan Berinovasi, 5 Perusahaan Ini Hilang Jejaktheleadershipnetwork.com

Ingat dulu harus rela antre di sebuah tempat percetakan film demi dapat melihat hasil potret? Miris, kini hampir tidak ada orang yang mendatangi tempat percetakan foto. Kemudahan menyimpan foto dalam bentuk digital lebih disukai orang-orang karena dinilai lebih praktis dan dapat menghemat biaya cetak. Adalah Kodak, perusahaan kamera yang sempat berjaya pada masanya. Namun, sayangnya Kodak terlambat membaca kepesatan perubahan pasar. Kini ia harus rela tergeser oleh berbagai kompetitor, seperti Sony, Nikon, dan Canon.

4. Friendster

Enggan Berinovasi, 5 Perusahaan Ini Hilang Jejakfilipinaexplorer.com

Setelah Yahoo memberikan suguhan melalui Yahoo Messenger untuk berkirim pesan singkat melalui layanan internet, hadirlah sebuah media sosial online bernama Friendster. Kamu tentu mengetahui media sosial yang satu ini. Namun, lagi-lagi, Friendster harus rela mundur dari ranah bisnis sebab tergeser oleh media sosial yang lebih mampu menginovasi diri, semisal Facebook.

5. Siemens

Enggan Berinovasi, 5 Perusahaan Ini Hilang Jejaks3.reutersmedia.net

Persis halnya seperti Nokia. Siemens juga terlalu terlambat untuk mengikuti arus perubahan yang sedemikian cepat. Siemens harus menghadapai kerugian dengan menjual sahamnya pada BenQ dan mengubah nama menjadi BenQ Siemens. Kemudian secara resmi pada 2006, Siemens menyatakan bahwa perusahaannya benar-benar gulung tikar.  

Apa yang terjadi pada kelima perusahaan terkemuka di atas disebabkan oleh satu faktor yang seragam, ialah keengganan untuk mengintrospeksi dan berinovasi. Dalam kehidupan, semua serba berubah. Yang abadi hanya ingatan. Dan inilah yang terjadi pada perusahaan-perusahaan terkemuka tersebut. Sebab tak hendak berinovasi dan mengikuti perubahan zaman, mereka harus rela gulung tikar dan ambil langkah mundur dari dunia bisnis. Pada akhirnya, mereka hanya bisa diingat saja, tanpa dipergunakan.

Januari Photo Writer Januari

Tulisan adalah cara terbaik mengabadikan peristiwa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya