Ada Lebih dari 108 Juta Serangan Siber di Indonesia, Hati-Hati!

Simak tipnya di sini

Dengan banyaknya kasus peretasan dan data leak baru-baru ini, keamanan siber atau cybersecurity menjadi hal yang sangat penting. Protergo, perusahaan yang menyediakan layanan keamanan siber, baru saja mengadakan Media Gathering akhir tahun pada Jumat (16/12/2022). 

Acara ini menghadirkan Marco Cioffi, Co-Founder PT Protergo Siber Sekuriti, untuk menjelaskan tren siber yang terjadi di Indonesia serta layanan yang ditawarkan oleh Protergo. 

1. Masih banyak serangan siber di Indonesia

Ada Lebih dari 108 Juta Serangan Siber di Indonesia, Hati-Hati!ilustrasi keamanan siber (pexels.com/Pixabay)

Marco menjelaskan bahwa di tahun 2022, telah terjadi banyak kasus keamanan siber dengan skala global. Beberapa kasus besar yang sempat terjadi di tahun ini meliputi data leak Uber, data leak Optus, dan serangan ransomware terhadap Colonial Pipeline. 

Di Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaporkan telah terjadi lebih dari 108 juta serangan siber sejak 1 Januari hingga 7 September 2022.  

Dalam KTT G20 di Bali November lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan potensi kerugian kejahatan dunia maya terhadap ekonomi dunia bisa mencapai US$ 5 triliun atau Rp 78.096 triliun (asumsi kurs Rp 15.615 per dolar AS) pada 2024 mendatang

2. Layanan keamanan siber oleh Protergo

Ada Lebih dari 108 Juta Serangan Siber di Indonesia, Hati-Hati!ilustrasi keamanan siber (unsplash.com/FLY:D)

Hingga saat ini, Protergo telah dipercaya oleh lebih dari 100 klien korporat lintas bisnis. Dalam tiga tahun terakhir, Marco menyebutkan bahwa Protergo telah mengembangkan lebih dari 150 talenta lokal dalam keamanan siber. 

Protergo memiliki 4 layanan keamanan siber, yang meliputi:

  • X-Force - Next Gen SOC – untuk memantau sumber daya internal perusahaan.
  • Radar - Next Gen SOC – untuk memantau sumber daya eksternal perusahaan.
  • Sentinel - Next Gen Antivirus untuk 0-days, APT, dan perlindungan seluler.
  • Black - Pengujian Penetrasi Otomatis dengan simulasi tim merah/hitam dunia nyata.

Pada tahun ini, Protergo melaporkan sudah mengantongi sertifikat CREST. Sertifikasi CREST adalah akreditasi yang menetapkan standar profesional untuk pengujian penetrasi.

"Kami telah mengembangkan Sentinel, perangkat lunak perlindungan keamanan siber pertama untuk aplikasi seluler. Sekarang kami meluncurkan Vigo, pemindai keamanan siber pertama yang khusus berfokus untuk infrastruktur digital Indonesia," jelas Marco. 

Baca Juga: 10 Laptop Windows Terbaik 2022, Makin Kuat dan Serbaguna

3. Tantangan dunia maya terkait keamanan siber

Ada Lebih dari 108 Juta Serangan Siber di Indonesia, Hati-Hati!ilustrasi keamanan siber (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Sepanjang tahun 2022, Marco melaporkan bahwa Protergo berhasil mendeteksi dan memblokir lebih dari 100.000 serangan siber. Tidak hanya itu, serangan seluler meningkat secara dramatis pada tahun 2022. Protergo saat ini mendeteksi dan memblokir 15.000 serangan per hari. 

Beberapa tantangan dunia maya terkait dengan keamanan siber meliputi:

  • Kebutuhan alat kolaborasi untuk meningkatkan keamanan dunia maya. 
  • Perlindungan sistem cloud yang memadai.
  • Manajemen terintegrasi keamanan siber atau DevSecOps. Protergo telah memprediksikan bahwa ini menjadi tren tantangan dunia maya yang akan dialami Indonesia di tahun depan. 

"Protergo dan Indonesia harus bergerak untuk mengembangkan sektor keamanan siber yang lebih kuat. Indonesia memiliki lebih dari 260 juta penduduk, oleh karena itu kita harus memanfaatkan ini untuk membangun sektor layanan yang kuat," ucap Marco. 

4. Tips keamanan siber

Ada Lebih dari 108 Juta Serangan Siber di Indonesia, Hati-Hati!ilustrasi media gathering Protergo (IDN Times/Rifki Wuda Sudirman)

Dalam acara tersebut, Marco juga membagikan tips keamanan dasar dalam melakukan aktivitas online.

Tips utama yang dibagikan oleh Marco adalah tidak menggunakan satu kata sandi yang sama untuk semua akun. Usahakan juga untuk tidak menyimpan daftar password kamu dalam satu file. Ini akan memudahkan hacker untuk meretas akun kamu. 

Selain bijak membuat kata sandi, Marco mengingatkan untuk berhati-hati saat ada orang yang tidak dikenal mengontak kamu, khususnya jika mereka meminta uang atau menanyakan kode tertentu. 

 

Keamanan siber menjadi masalah yang signifikan di era kemajuan digital. Jika masalah ini tidak diatasi, serangan siber bisa menyebabkan kerugian yang signifikan di kemudian hari. 

Baca Juga: Indonesia Masih Rentan Akan Serangan Siber

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya