Aplikasi Octopus, Solusi Daur Ulang Sampah Praktis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah aplikasi karya anak bangsa, Octopus, kini resmi hadir untuk warga Jakarta. Tujuan utama aplikasi ini adalah untuk memudahkan para penggunanya mengelola sampah, sehingga diharapkan bisa menjadi solusi untuk daur ulang sampah yang lebih baik.
Aplikasi Octopus resmi dirilis untuk warga Jakarta lewat peresmian OCTOPOINT sebagai bagian dari ekosistem Octopus di M Bloc Space pada Rabu (29/6/2022). Aplikasi ini bisa kamu unduh secara gratis melalui App Store atau Google Play.
1. Sampah masih menjadi masalah besar
Salah satu alasan yang mendasari lahirnya aplikasi ini adalah masalah sampah yang makin parah. Hamish Daud, Co-Founder dan CMO Octopus, mengatakan bahwa banyaknya sampah yang ada di laut membuatnya merasa tidak nyaman.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat sebanyak 7 juta ton sampah belum terkelola dengan baik. Aplikasi ini diharapkan bisa mengurangi masalah tersebut dengan cara mengajak para penggunanya mengelola sampah secara lebih baik.
2. Octopus bisa menjadi solusi daur ulang
Aplikasi ini memberikan layanan untuk memilah, mengumpulkan, dan mengelola sampah rumah tangga secara gratis. Pihak Octopus memastikan bahwa sampah dari para penggunanya tidak akan berakhir di TPA dan akan disimpan di dalam gudang yang kemudian akan didaur ulang.
Pemakaian aplikasi ini juga terbilang mudah. Saat sudah diinstal, kamu cukup klik pilihan Panggil Scavenger untuk proses pengambilan sampah yang ada di tempatmu.
Jangan lupa untuk memasukkan jumlah sampah yang kamu kumpulkan ke aplikasi sesuai dengan jenis dan ukurannya. Setelah itu, kamu cukup menunggu Pelestari dari Octopus datang menjemput sampahmu.
3. Menerapkan ekosistem ekonomi sirkular berbasis teknologi
Ekonomi sirkular atau ekonomi melingkar adalah sebuah metode di mana pelaku ekonomi menjaga agar sumber daya yang digunakan dapat dipakai selama mungkin. Hal ini akan memaksimalkan penggunaan bahan dan barang yang digunakan dalam proses produksi.
Editor’s picks
Metode yang diterapkan oleh Octopus ini diharapkan bisa memberi manfaat untuk produsen sampah, pengelola sampah, dan pengguna aplikasi Octopus.
Hal ini juga didukung oleh Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, dalam membantu kehidupan pengelola sampah sekaligus mengatasi masalah sampah di Indonesia.
"Kami berharap kolaborasi ini bisa mengakselerasi tujuan bersama yang dapat meningkatkan taraf hidup para pengelola sampah, mewujudkan berkembangnya ekosistem dengan memanfaatkan potensi yang ada. Sehingga, produktivitas dan kapasitas para pengelola sampah meningkat melalui manfaat yang diberikan," ujar Drs. Teten Masduki,
4. Menggunakan teknologi integrasi
Dalam mewujudkan visi dan misinya untuk mengatasi masalah sampah, Octopus menggaet Danone Indonesia dan Grab Indonesia sebagai mitranya. Kolaborasi ini terwujud karena pihak tersebut memiliki tujuan yang sama untuk menjalankan sistem ekonomi sirkular dalam penanggulangan sampah.
Dalam kemitraan ini, Danone selaku produsen akan mendaur ulang sampah kemasan air mineral yang dikumpulkan oleh para pengguna Octopus. Di sisi lain, Grab akan menjadi mitra transportasi pick-up yang akan membantu proses penanggulangan sampah dan percepatan ekosistem di setiap kota.
"Banyak sekali faktor dan banyak sekali pihak dalam rantai pasokan dan rantai pengumpulan yang harus dirangkul menjadi satu. Karena tidak mungkin hanya tanggung jawab produsen semata, tetapi seluruh konsumen dan supply chain itu punya peranan" ucap Vera Galuh Sugijanto, VP of General Secretary Danone Indonesia.
5. Octopus tersebar di lima kota besar di Indonesia
Hingga saat ini, Octopus telah menjangkau hampir 200.000 pengguna yang tersebar di lima kota besar Indonesia, yaitu Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bali, dan Makassar. Kamu bisa menggunakan layanan Octopus secara gratis dan mendapatkan koin yang bisa ditukarkan dengan beragam keuntungan yang ditawarkan.
Octopus juga telah bekerja sama dengan lebih dari 1.700 bank sampah di Indonesia. Ada sekitar 14.600 pengelola sampah yang sudah dilatih dan terverifikasi menjadi Pelestari untuk penanggulangan sampah dalam ekosistem Octopus.
Sampah menjadi masalah yang semakin membesar dari hari ke hari. Akan tetapi, perkembangan teknologi bisa membantu proses penanggulangan sampah menjadi lebih baik. Dengan adanya teknologi ini, semoga kita semua bisa ikut serta membantu mengurangi masalah sampah yang ada di Indonesia. Yuk, download Octopus!
Baca Juga: Omi: Aplikasi Kencan Berbasis AI asal Singapura