Fakta-fakta Museum Anti COVID-19 di Wuhan, Ada Nama Indonesianya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Wuhan dikenal sebagai kota pertama di dunia yang terkena pandemik virus corona atau COVID-19. Kota yang berada di Provinsi Hubei, Tiongkok, tersebut melaporkan adanya virus corona pada akhir Desember 2019.
Kini, Kota Wuhan mulai terlihat normal dan diklaim berhasil menekan penularan virus corona. Kota berpenduduk 9 juta jiwa itu bahkan memiliki Museum Anti COVID-19.
Museum Anti COVID-19 itu sudah dibuka sejak 15 Oktober 2020. Pengunjung akan mendapat gambaran secara detail peristiwa saat virus mulai mewabah.
Seperti apa fakta-fakta Museum Anti Covid-19 di Wuhan tersebut? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
1. Bekas rumah sakit untuk pasien covid-19
Gedung yang digunakan untuk museum ini merupakan bekas rumah sakit sementara untuk para pasien COVID-19 di Kota Wuhan. Pengunjung bisa melihat deretan ranjang pasien yang memang sengaja tidak dipindahkan.
Ada pula alat berat yang digunakan untuk membangun dua rumah sakit khusus COVID-19, yakni Huoshenshan dan Leishenshan.
Para pengunjung yang masuk ke dalam museum akan disuguhkan suasana yang mencekam. Di dalam museum terdapat koleksi audio-visual yang menunjukkan rekaman rintihan kesedihan, tangisan, dan suasana hiruk-pikuk saat virus mulai merajalela.
2. Dikunjungi 3 ribu orang per hari
Editor’s picks
Kota Wuhan kini mulai tampak normal seperti sedia kala. Museum Anti COVID-19 yang dibuka sejak 15 Oktober 2020 ini telah dikunjungi sekitar 3.000 orang per hari. Museum Anti COVID-19 ini bisa dikunjungi secara gratis untuk semua orang.
Baca Juga: 10 Museum di Surabaya yang Paling Hits & Instagramable, Sarat Sejarah!
3. Ada nama Indonesia di Museum Anti COVID-19
Museum Anti COVID-19 ini menampilkan banyak koleksi yang berhubungan dengan penanganan pandemik virus corona di Kota Wuhan. Salah satu yang menarik adalah nama orang kelahiran Indonesia yang dipamerkan, yakni Profesor Huang Xiqiu.
Profesor Huang Xiqiu merupakan sosok kelahiran Jember, Jawa Timur, yang menjadi arsitek pembangunan Rumah Sakit Huoshenshan. Rumah sakit inilah yang bisa menampung ribuan pasien corona di Wuhan dan dibangun dalam waktu yang sangat singkat.
Museum Anti COVID-19 juga memberikan penghargaan kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia. Ada nama Indonesia yang juga tertulis tak jauh dari pintu keluar museum. Nama tersebut diabadikan dalam bentuk paket dengan tulisan "Yìn ní", yang artinya "Indonesia".
Saat pandemik corona melanda Wuhan, Indonesia memang menjadi salah satu negara yang memberikan bantuan alat kesehatan kepada Tiongkok. Bantuan ini pun sempat diapresiasi Presiden Tiongkok, Xi Jinping.
Nah, itulah fakta-fakta Museum Anti COVID-19 yang perlu kita ketahui. Semoga pandemik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, segera berakhir ya. Stay safe, everyone!
Baca Juga: 10 Wisata Sejarah di Yokohama, Ada Museum Mie yang Keren dan Unik