5 Bangunan Tua Peninggalan Jerman di Qingdao, Tiongkok

Arsitekturnya khas Jerman banget!

Qingdao atau Tsingtao merupakan salah satu kota besar di Tiongkok yang terletak di sebelah timur dan menghadap langsung ke Laut Kuning. Kota pusat pelabuhan ini berpenduduk sekitar 10 juta jiwa dan sudah berdiri sejak tahun 1898 setelah dipinjamkan kepada Kekaisaran Jerman. Sebelum akhirnya diambil alih oleh Kekaisaran Jepang pada tahun 1914 dan dikembalikan ke Tiongkok pada tahun 1945. 

Pernah dikuasai oleh Jerman selama beberapa dekade, tak heran apabila kota ini mempunyai bangunan kuno peninggalan pemerintahan Jerman. Mau tahu apa saja bangunannya? Yuk langsung saja simak ulasannya di bawah ini. 

1. St. Michael's Cathedral

5 Bangunan Tua Peninggalan Jerman di Qingdao, Tiongkokinstagram.com/mason____ma/

St. Michael's Cathedral merupakan gereja utama yang terletak di pusat kota Qingdao dan menjadi ikon utama dari kota ini. Gereja ini sudah dirancang pada tahun 1902 dan dibangun pada tahun 1932 oleh arsitektur asal Jerman. 

Maka dari itu gereja ini memiliki gaya arsitektur berunsur Gothic dan Romanesque yang kental. Sebelumnya gereja ini pernah ditinggalkan oleh setelah pendudukan pemerintah komunis Tiongkok selama beberapa dekade, hingga dibuka kembali pada tahun 1992. 

2. Qingdao Station

5 Bangunan Tua Peninggalan Jerman di Qingdao, Tiongkokinstagram.com/carlvensh/

Qingdao Station adalah stasiun kereta api utama di Qingdao yang letaknya ada di area pusat kota. Stasiun ini sudah dibuka pada tahun 1901 saat kota tersebut masih berada di bawah pemerintahan Jerman. 

Gaya arsitektur bangunan ini begitu menarik karena menghadirkan percampuran arsitektur Jerman Renaissance dan Tiongkok. Selain itu, stasiun ini sudah mengalami beberapa kali renovasi yang membuatnya sangat modern di bagian dalam dan begitu klasik pada fasadnya. 

Baca Juga: 5 Fakta Yunnan, Rumah dari Wisata Alam Menakjubkan di Tiongkok

3. Governor's Palace

5 Bangunan Tua Peninggalan Jerman di Qingdao, Tiongkokinstagram.com/lvhaihua/

Berikutnya, terdapat Governor's Palace atau disebut Jiaozhou Governor's Hall yang juga termasuk bangunan peninggalan Jerman di Qingdao. Bangunan ini didesain oleh Friedrich Mahlke yang sudah berdiri sejak tahun 1906 dan memiliki luas yang mencapai 7500 meter persegi. 

Gedung yang terletak di Teluk Jiaozhou ini sebelumnya juga digunakan sebagai gedung pusat pemerintahan Jerman dan kemudian pemerintahan kolonial Jepang di Tiongkok hingga tahun 1945. Saat ini gedung ini digunakan sebagai balai kota Qingdao sejak tahun 1992. 

4. Qingdao Beer Museum

5 Bangunan Tua Peninggalan Jerman di Qingdao, Tiongkokinstagram.com/dwoo_daily/

Kemudian terdapat Qingdao Beer Museum yang menjadi bangunan museum yang menyimpan sejarah pendirian minuman alkohol asal Jerman di Qingdao. Bangunan ini sudah didirikan pada tahun 1903 oleh para pendatang asal Jerman yang bermukim di Qingdao dan memperkenalkan minuman bir kepada warga lokal. 

Gedung museum ini menyimpan berbagai macam foto sejarah pendirian dan produksi bir di kota ini. Selain itu juga terdapat berbagai mesin-mesin antik yang dulunya digunakan dalam produksi bir. 

5. Governor's House

5 Bangunan Tua Peninggalan Jerman di Qingdao, Tiongkokinstagram.com/iiiiiiii89/

Adapun Governor's House yang merupakan museum di Qingdao yang menghadirkan arsitektur khas Jerman. Rumah besar ini didirikan pada tahun 1903 yang menghadirkan unsur Jugenstil atau Art Noveau. Serta dilengkapi dengan berbagai perabotan khas perpaduan Jerman dan Tiongkok. 

Istana ini dibangun seharga 2,5 juta potongan perak yang membuatnya begitu mahal pada waktu itu. Selain itu, istana dengan 30 kamar ini menjadi salah satu bangunan Eropa yang tidak rusak akibat revolusi budaya di Tiongkok. 

Nah, itu tadi beberapa bangunan berarsitektur Jerman di Qingdao yang harus didatangi ketika berlibur ke Tiongkok. Mana nih yang mau kalian kunjungi terlebih dahulu?

Baca Juga: 5 Bangunan Bersejarah di Medellin, Kolombia yang Bergaya Eropa

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya