Soekarno Hatta Masuk dalam Daftar Bandara dengan Delay Terbanyak
IDN Times/Uni Lubis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu merasa penerbanganmu dari Jakarta selalu tertunda, terutama dari Bandara Soekarno Hatta? Kalau iya, gak heran karena ternyata Bandara Soekarno Hatta atau dikenal sebagai Soetta menempati urutan pertama sebagai bandar udara dengan penundaan penerbangan (delay) terbanyak di dunia.
Stasher, jaringan perusahaan bagasi terbesar di Inggris, merilis 106 daftar bandara internasional di dunia pada akhir Juli 2019. Di antaranya meliputi 30 bandara terbesar di setiap benua.
Setiap bandara diranking berdasarkan delapan faktor, seperti kemungkinan penundaan penerbangan, jumlah toko dan lounge, jarak ke pusat kota, biaya parkir, dan sebagainya. Yuk, simak ulasannya berikut ini!
1. Skor ketepatan waktu penerbangan Bandara Internasional Soekarno Hatta nol
IDN Times/Uni LubisBandara Soetta mendapat nilai 10 sempurna untuk kualitas restoran dan makanan, tetapi mendapat skor rendah pada akses ke toko-toko (0,54) dan kualitas hotel bandara (1,66).
Skor yang paling mengejutkan adalah ketepatan waktu penerbangan, yakni nol. Artinya, Soetta menjadi bandara yang paling tidak tepat waktu dan banyak penundaan penerbangan alias delay.
2. Soetta menjadi bandara dengan keterlambatan terbanyak di dunia
IDN Times/Reza IqbalBandara Soetta melayani lebih dari 200 ribu penerbangan per tahun dan merupakan salah satu dari 20 bandara tersibuk di dunia. Persentasi ketepatan waktu Soetta Jakarta adalah 51,9 persen, membuat rata-rata penerbangan 49,1 persen tertunda selama minimal 15 menit.
Editor’s picks
Bandara Mumbai mengikutinya dengan 39,6 persen penerbangan tertunda. Dari 10 bandara teratas dengan penundaan terbanyak, empat di antaranya berasal dari Asia Tenggara, empat dari Eropa, dan dua dari Asia Timur.
Baca Juga: 10 Kabin Maskapai Penerbangan dengan Desain yang Mewah, Kece Parah!
3. Keterlambatan penerbangan adalah masalah umum di Asia Tenggara
IDN Times/Uni LubisBandara di Jakarta sempat "menderita," karena infrastruktur-infrastruktur lalu lintas udara yang tidak memadai dan terminal bandara yang sudah ketinggalan zaman. Namun, pembukaan Terminal 3 yang baru sangat membantu perbaikan infrastruktur.
Stasher mengukur keterlambatan lewat situs Flights Stats pada Juni 2018 hingga Mei 2019. Mereka mengalkulasi persentase keterlambatan jadwal penerbangan yang lebih dari 15 menit di setiap bandara.
Setelah Soetta, sembilan bandara paling banyak delay selanjutnya antara lain Bandara Stanstead di London, Inggris; Bandara Ninoy Aquino di Manila, Filipina; Bandara Brussels, Belgia; dan Bandara Portela di Lisbon, Portugal; Bandara Tan Son Nhat, Vietnam; Bandara Charles de Gaulle, Perancis; Bandara Kairo, Mesir; Bandara Frankfurt, Jerman; dan Bandara Josep Tarradellas Barcelona-El Prat, Spanyol.
Menurut Stasher, penerbangan di Asia Tenggara kerap terdampak kondisi cuaca, apalagi saat musim hujan. Oleh karena itu, mereka sedang mengejar keseimbangan infrastruktur yang memadai.
IDN Times mencoba menghubungi pihak Angkasa Pura II, Kepada Direktur Utama Muhammad Awaluddin dan Manajer Senior Komunikasi dan Legal, yang menaungi Bandara Soetta untuk mendapatkan konfirmasi berita ini. Namun, keduanya tidak merespons hingga kabar ini dipublikasikan.
Penulis: Naila Pringgadani
Baca Juga: 10 Maskapai Paling Tepat Waktu 2019, Garuda Indonesia Nomor Satu
Berita Terkini Lainnya
