5 Fakta Menarik Peneleh, Kampung Pejuang di Kota Surabaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia mempunyai tempat bersejarah yang tersembunyi dan mungkin belum pernah kamu dengar namanya. Salah satu lokasi bersejarah yang bisa jadi tujuan wisata anti mainstream-mu adalah kampung Peneleh.
Berlokasi di Kota Surabaya, kampung ini pernah menjadi tempat lahir dan bermukim tokoh penting Republik Indonesia. Apa saja fakta menarik dari Kampung Peneleh? Berikut informasinya!
1. Kampung tertua di Surabaya
Menurut buku berjudul Oud Soerabaia yang ditulis oleh G.H Von Faber, Peneleh merupakan perkampungan tertua di Surabaya karena salah satu cirinya. Ciri-ciri tersebut berupa lokasinya yang berada di pinggir aliran Sungai Brantas.
Pada zaman dahulu, Sungai Brantas merupakan jalur transportasi yang sangat penting bagi masyarakat Jawa bagian timur. Inilah yang membuat Peneleh dikenal banyak orang sebagai kampung bersejarah di tengah pusat Kota Surabaya.
2. Tempat lahir Bung Karno
Banyak orang yang masih salah menyebutkan tempat lahir presiden pertama Republik Indonesia. Orang-orang beranggapan bahwa Bung Karno lahir di Blitar, padahal itu merupakan salah besar.
Bung Karno lahir di Jalan Pandean IV, nomer 50, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya pada 6 Juni 1901. Rumah tempat lahir Bung Karno tersebut kini telah berubah menjadi cagar budaya yang sering menjadi tujuan para wisatawan.
3. Lokasi rumah HOS Tjokroaminoto
Editor’s picks
HOS Tjokroaminoto yang biasa dijuluki dengan sang guru bangsa atau "Raja Jawa Tanpa Mahkota" pernah bermukim di kampung Peneleh. Ia pindah ke Surabaya bersama istrinya kala itu, Soeharsikin beserta lima orang anaknya.
Di rumah inilah Tjokroaminoto sering bertukar pikiran dengan Tan Malaka maupun Presiden Soekarno. Tjokroaminoto juga menampung para pemuda-pemuda yang berkesempatan sekolah di lembaga pendidikan milik pemerintah Hindia Belanda.
Baca Juga: 5 Wisata Bersejarah di Bengkulu yang Wajib untuk Dikunjungi
4. Adanya masjid peninggalan Sunan Ampel
Ketika mengunjungi Peneleh, kamu akan menemukan sebuah masjid dengan arsitektur kuno. Yaps, itu merupakan Masjid Jami’ yang menjadi peninggalan dari Ahmad Rahmatillah atau yang biasa disebut Sunan Ampel.
Dahulu kala, Sunan Ampel melakukan perjalanan dari Majapahit menyusuri Kalimas menuju ke Ampel Denta. Namun, mendengar banyaknya kaum muslim di Peneleh yang belum memiliki masjid, Sunan Ampel dan rombongannya pun akhirnya membangun masjid di sana.
5. Terdapat makam Belanda yang luas
Kampung Peneleh memiliki sebuah area makam Belanda yang punya luas sekitar 4,5 hektar. Di dalamnya, konon ada sekitar 15 ribu jenazah yang dikubur di pemakaman ini. Nama dari makam ini sendiri adalah De Begraafplaats Peneleh Soerabaja.
Dibangun pada 1814, makam ini menjadi tempat peristirahatan terakhir kaum borjuis Eropa yang pernah tinggal di Surabaya. Pertumbuhan penduduk yang ada di sekitarnya juga mulai mengambil alih fungsi makam ini.
Lima fakta menarik dari Peneleh tersebut semoga bisa menambah wawasanmu tentang kampung tertua di Surabaya tersebut. Bagaimana? Apakah kamu tertarik mengunjunginya?
Baca Juga: 5 Wisata Sejarah di Surabaya yang Jadi Saksi Bisu Para Pejuang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.