4 Benteng yang Masih Berdiri Kokoh di Banda Neira, Gak Cuma Belgica

Sempat rusak parah terdampak gempa bumi

Banda Neira adalah bagian dari Kepulauan Banda yang berperan penting bagi sejarah dan pariwisata Indonesia. Meski saat ini populer dengan keindahan baharinya, ada baiknya kamu menyusuri sejumlah bangunan bersejarah. Sayangnya, gak semua bangunan bersejarah dapat kamu temui dalam kondisi utuh. Beberapa di antaranya tinggal reruntuhan, seolah tak terawat.

Benteng menjadi salah satu bangunan bersejarah yang dapat kamu temui di Banda Neira. Terdapat belasan benteng yang tersebar di Kepulauan Banda, tapi hanya beberapa yang masih berdiri kokoh. Mau tahu benteng apa saja di Banda Neira? Yuk, cari tahu lebih lanjut!

1. Benteng Holandia

4 Benteng yang Masih Berdiri Kokoh di Banda Neira, Gak Cuma BelgicaBenteng Holandia (dok. Pribadi/Wimbo Mahadi)

Benteng Holandia berlokasi di Desa Lonthoir, Kecamatan Banda, Maluku Tengah yang tersisa beberapa bagian saja. Seperti gerbang (main entrance), ruang bawah bastion barat laut, bastion sisi barat laut dan timur laut, dan tiga sisi dinding. Beberapa bagiannya telah hancur dan hilang.

Adanya bagian-bagian yang rusak tidak menyurutkan minat wisatawan untuk mengunjunginya. Selain dapat menyusuri jejak sejarah, sejumlah wisatawan justru memanfaatkan bagian benteng yang tak lagi utuh sebagai latar foto estetik.

Benteng Holandia didirikan pada 1624 dengan nama Fort Lonthoir. Namanya diubah menjadi Fort Hollandia oleh Pieter Vlak. Benteng ini sengaja didirikan untuk memantau pergerakan masyarakat Banda, lalu lintas laut, serta perdagangan pala di Lonthoir dan Neira.

Bangunan benteng tersebut terbuat dari batu andesit, batu karang, dan bata. Kemudian diplester menggunakan bubuk kapur. Hampir semua bahan tersebut berasal dari lingkungan sekitar benteng. 

2. Benteng Concordia

4 Benteng yang Masih Berdiri Kokoh di Banda Neira, Gak Cuma BelgicaBenteng Concordia (dok. pribadi/Anwar Salis Ma'sum)

Benteng Concordia berusia lebih muda dari Benteng Holandia, tepatnya dibangun pada 1630. Letaknya dekat dengan perkampungan di pesisir timur Pulau Banda Besar, tepatnya di Desa Wayer, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.

Sayangnya, bangunan benteng ini tidak lagi utuh, karena rusak akibat gempa bumi pada 1732 silam. Benteng lama berbentuk segitiga, diganti dengan benteng segi empat dan empat bastion pada sudut-sudutnya. Perencanaan pembangunan ulang Benteng Concordia ini dianggap kurang baik. Karena gudang rempah-rempah di samping benteng tidak dirobohkan terlebih dahulu, sehingga tidak ada akses masuk bastion keempat.

Benteng tersebut dilelang oleh pemerintah Belanda, karena rentan terhadap gempa bumi. Namun, kamu masih dapat menjumpai bangunannya hampir utuh, kecuali satu bastion yang telah hancur.

Baca Juga: 9 Spot Diving Paling Populer di Banda Neira, Surganya Para Penyelam!

3. Benteng Nassau

4 Benteng yang Masih Berdiri Kokoh di Banda Neira, Gak Cuma BelgicaBenteng Nassau (instagram.com/dwindatanaya)

Berbeda dari kedua benteng sebelumnya, Benteng Nassau terletak di Pulau Neira, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Belanda membangun Benteng Nassau pada 1607 di atas pondasi benteng Portugis yang tidak selesai dibangun. Mereka mengerahkan 700 orang prajurit Belanda yang dikomandani Admiral Verhoef.

Pembangunan benteng tersebut sempat ditentang rakyat Neira. Bahkan, mereka melakukan serangan gerilya kepada Belanda. Sebanyak 34 prajurit Belanda terbunuh. Perlawanan tersebut tidak menghentikan pembangunan Benteng Nassau yang disebut juga Benteng Air.

Benteng Nassau menjadi Kantor Pusat Administrasi VOC di Neira pada era Pieter Both, Gubernur Jenderal VOC. Benteng ini juga menjadi saksi pembantaian 40 orang kaya Banda yang melakukan perlawanan kepada VOC. Saat Benteng Belgica diperkuat pada 1672-2673, benteng ini menjadi penjara bagi orang-orang buangan dari Batavia. 

Benteng Nassau berbentuk persegi, memiliki bastion berbentuk hati pada setiap sudutnya, dan dikelilingi parit. Kondisi saat ini hanya menyisakan dua bastion, dua pintu gerbang, dan beberapa meter dinding yang mengelilinginya. Kerusakan parah diakibatkan serangan Inggris pada 1810 yang kala itu mengambil alih Benteng Belgica.

4. Benteng Belgica

4 Benteng yang Masih Berdiri Kokoh di Banda Neira, Gak Cuma BelgicaBenteng Belgica (instagram.com/azistunny.id)

Benteng Belgica dibangun oleh Portugis pada 1611 atas perintah Pieter Both, Jenderal VOC. Benteng yang terletak di Pulau Neira ini awalnya digunakan sebagai basis militer VOC. Berfungsi pula untuk menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala yang dilakukan VOC.

Dari Benteng Belgica ini, VOC dapat mengawasi gerak-gerik kapal dan mengintai tentara Inggris. Karena letaknya strategis, berada pada ketinggian 30 meter di atas permukaan laut, tepatnya di atas Bukit Tabeluku. Benteng ini juga menjadi pusat pemerintahan VOC, sebelum dipindah ke Batavia.

Benteng ini terbilang utuh jika dibandingkan ketiga benteng sebelumnya. Arsitekturnya juga unik, berbentuk segi lima dengan dua lapis dan menara besar di setiap sisinya. Terbuat dari blok batu yang direkatkan menggunakan lapisan kapur. 

Bangunan I berupa pelataran yang tebal dan kokoh. Setiap sudutnya terdapat 5 bastion dan tidak terdapat ruangan, tapi dibangun satu rumah jaga di samping bastion bawah. Sedangkan Bangunan II berupa bangunan berdenah segi lima. Setiap sudutnya memiliki menara pengamat bertangga setinggi 13,8 meter. Di sini, terdapat sejumlah ruangan untuk tempat istirahat prajurit atau menyimpan amunisi.

Pada tahun 2015, Benteng Belgica resmi menjadi Cagar Budaya. Bahkan menjadi bagian dari jejak-jejak perdagangan rempah dunia masa lampau yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Kini menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Banda Neira.

Keempat benteng tersebut masih berdiri kokoh dan dapat kamu jumpai di Banda Neira. Meski, beberapa di antaranya tidak lagi utuh dan banyak bagian yang hancur. Namun, kamu bisa turut melestarikannya melalui sejarah dan sejumlah potret bangunan yang masih tersisa.

Baca Juga: 10 Pesona Pulau Nailaka Banda Neira, Hamparan Pasir Putihnya Menawan!

Fatma Roisatin Nadhiroh Photo Verified Writer Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya