3 Situs Bersejarah di Singosari-Malang, Cocok untuk Field Trip

Bisa liburan sambil menambah pengetahuan #LokalIDN

Kamu ingin liburan sejenak tapi gak mau jauh-jauh dari pusat Kota Malang? Coba keliling Singosari, salah satu kecamatan di Kabupaten Malang yang cukup strategis karena terdapat stasiun dan dekat dengan pintu masuk jalan tol.

Singosari memiliki sejumlah situs bersejarah yang bisa kamu kunjungi secara gratis lho. Dua di antaranya dekat dengan jalan utama sehingga kamu bisa mampir sejenak untuk sekadar melihat, berkeliling, maupun belajar sejarahnya.

Tertarik untuk menyusuri sisa kejayaan kerajaan yang pernah menguasai Singosari? Berikut ini tiga situs bersejarah di Singosari yang patut kamu kunjungi. 

1. Arca Dwarapala

3 Situs Bersejarah di Singosari-Malang, Cocok untuk Field Tripkolase potret Arca Dwarapala (dok. pribadi/Fatma Roisatin Nadhiroh)

Arca Dwarapala merupakan salah satu ciri khas kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, termasuk Kerajaan Singasari. Kamu dapat menjumpai dua Arca Dwarapala di Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Letaknya dekat dengan pemukiman dan Kantor Kelurahan Candirenggo.

Arca Dwarapala peninggalan Kerajaan Singasari tersebut berukuran besar, bahkan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Tingginya mencapai 3,7 meter, lebar 2,25 meter, dan tebalnya 1,98 meter. Kedua arca tersebut mengapit Jalan Kertanegara Barat, Dusun Pagentan, Kelurahan Candirenggo.

Arca Dwarapala di sisi utara menghadap ke timur, membawa sebuah gada di tangan kirinya. Tangan kanannya mengacungkan jari telunjuk dan tengah, seolah menunjukkan angka dua. Sedangkan arca di sisi selatan menghadap ke utara, membawa gada di tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya memegang lutut.

Arca Dwarapala tersebut diperkirakan berasal dari era Raja Kertanegara di Kerajaan Singasari. Tampak dari gaya seni serta hiasan yang halus, ukurannya super besar, dan memiliki ciri khas era Jawa Kuno. Usianya diperkirakan hampir 8 abad dan diduga menjadi bagian dari komplek menuju bangunan suci atau bangunan yang diistimewakan.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata Dataran Tinggi di Malang, Seketika Bikin Jiwa Tenang 

2. Candi Singasari

3 Situs Bersejarah di Singosari-Malang, Cocok untuk Field TripCandi Singasari (dok. pribadi/Fatma Roisatin Nadhiroh)

Gak jauh dari Arca Dwarapala tersebut, terdapat Candi Singasari yang dibangun sekitar tahun 1300 Masehi. Candi tersebut menjadi salah satu bentuk penghormatan kepada Raja Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari. Ia gugur setelah penghianatan dan pemberontakan oleh Jayakatwang, anak buahnya.

Sayangnya, meski Kerajaan Singasari dikenal sebagai kerajaan yang besar. Namun, Candi Singasari menjadi bangunan peninggalannya yang tersisa dan berhasil ditemukan.

Candi Singasari bukanlah candi yang utuh, karena belum selesai dibangun. Area candi yang luas, diduga masih ada bagian lain dari Candi Singasari yang akan dibangun. Sejumlah arca berukuran kecil juga belum selesai dibuat. Arca tersebut menyerupai bentuk Durga, Lembu Nandini, dan berbagai unsur yang lekat dengan Hindu.

Hal tersebut selaras dengan masa pemerintahan Raja Kertanegara yang berhenti tiba-tiba, karena pemberontakan. Pemberontakan hingga terjadinya pertumpahan darah membuat suasana istana kacau. Parahnya lagi, masa kejayaan Kerajaan Singasari pun usai dan pembangunan candi tidak dapat dilanjutkan.

Candi Singasari berhasil ditemukan pada 1803 oleh Nicholaus Engelhard, orang Belanda yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Panta Timur Laut Jawa. Candi tersebut juga memiliki banyak nama, seperti Candi Cungkup, karena kondisinya parah saat ditemukan. Nama lainnya, Candi Menara, karena bentuknya seperti menara menurut masyarakat setempat.

3. Candi Sumberawan

3 Situs Bersejarah di Singosari-Malang, Cocok untuk Field TripCandi Sumberawan (commons.wikimedia.org/Arabsalam)

Satu lagi nih situs bersejarah di Singosari, yakni Candi Sumberawan yang juga dikenal sebagai Stupa Sumberawan. Terletak di Dusun Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamata Singosari, Kabupaten Malang. Letaknya agak jauh dari kedua situs sebelumnya, tapi suasananya lebih asri dan jauh dari keramaian.

Candi Sumberawan pertama kali ditemukan oleh masyarakat setempat pada 1904. Kemudian pada 1935, Dinas Purbakala Hindia Belanda mulai melakukan kajian ulang dan pemugaran yang dipimpin oleh Van Romondt. Situs tersebut berukuran 6,3 x 6,3 meter dan tinggi 5,56 meter. Dibagi menjadi tiga bagian, yakni batur, kaki, dan tubuh candi, sedangkan bagian puncak stupanya sudah runtuh.

Kaki stupa memiliki dua tingkat dengan betuk segi empat. Memiliki pelipit-pelipit pada bagian atas dan bawahnya. Candi ini tidak dihiasi relief maupun ukiran angka tahun pembuatannya. Sehingga, tidak diketahui pasti siapa dan kapan Candi Sumberawan didirikan. Namun, para ahli menduga candi tersebut didirikan sekitar abad ke-14 atau pada masa Kerajaan Majapahit. Candi Sumberawan tidak memiliki tangga naik dan ruang untuk menyimpan arca. Sehingga, diduga sebagai candi Buddha yang berfungsi sebagai tempat pemujaan.

Ketiga situs bersejarah di Singosari tersebut bisa menjadi tempat yang tepat buat kamu yang ingin short escape sekaligus menambah pengetahuan. Selain mengagumi kemegahannya, kamu juga bisa berswafoto tanpa merusak bangunannya.

Baca Juga: 5 Kuliner Malam Spesial Pedas di Malang, Bumbunya Nendang!

Fatma Roisatin Nadhiroh Photo Verified Writer Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya