5 Fakta Pagoda Batu Emas di Myanmar, Keajaiban Alam Melawan Gravitasi

Ada legenda relik rambut Sang Buddha 

Pagoda yang kita kenal dan lihat biasanya berbentuk seperti kuil dengan atap bertingkat dan arsitektur khas Tiongkok. Pagoda banyak ditemukan di negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha seperti Thailand, Myanmar, Kamboja dan Vietnam.

Namun tahukah kamu, jika di Myanmar ada pagoda yang unik. Nama pagoda tersebut adalah Pagoda Kyaiktiyo atau Pagoda Batu emas. Seperti apa keunikan dan legenda kuno di balik konstruksinya? Yuk, langsung disimak aja ulasan berikut ini!

1. Sekilas tentang Pagoda Kyaiktiyo 

5 Fakta Pagoda Batu Emas di Myanmar, Keajaiban Alam Melawan Gravitasipotret Pagoda Kyaiktiyo (instagram.com/wander.franc)

Pagoda Kyaiktiyo atau biasa disebut Golden Rock (Pagoda Batu Emas) adalah salah satu tempat suci umat Buddha di Myanmar. Tempat ibadah dengan arsitektur unik ini terletak di bagian utara pantai Tenasserim.

Keunikan pagoda berukuran mungil ini adalah pagoda tersebut berdiri kokoh di atas sebongkah batu granit besar berwarna emas mencolok, yang letaknya tepat di ujung tepi Gunung Kyaiktiyo setinggi 1.100 meter di atas permukaan laut.

Batu dengan warna emas tersebut dari kejauhan tampak terlihat menggantung dari tebing. Anehnya, meski terlihat miring ke dasar jurang, batu ini tidak jatuh. Hal itulah yang membuat batu emas ini tampak menonjol.

Para arkeolog pun dibuat takjub dengan batu emas yang seakan melawan hukum gravitasi alam ini. Hingga kini belum diketahui rahasia dari keseimbangan batu tersebut. Karena keunikan inilah yang membuat Golden Rock menjadi destinasi wisata menarik bagi para wisatawan.

2. Situs ziarah Buddhis  

5 Fakta Pagoda Batu Emas di Myanmar, Keajaiban Alam Melawan Gravitasipotret Pagoda Kyaiktiyo (instagram.com/chinweiong_)

Pagoda Kyaikhtiyo dengan ciri batu emasnya merupakan salah satu tempat ziarah yang terkenal di kalangan umat Buddhis negara bagian Mon, Myanmar. Konon, pagoda ini telah menjadi tempat ibadah umat Buddha selama lebih dari 2.600 tahun lamanya.

Tinggi batu emas ini mencapai 7,6 meter dan berdiameter kurang lebih 7 meter. Di atas batu 'ajaib' ini dibangun pagoda kecil dengan tinggi sekitar 7 meter dan dilapisi kertas emas yang dipasang oleh umat yang datang ke batu tersebut.

Pagoda Batu Emas saat ini telah menjadi destinasi wisata menarik bagi para wisatawan. Bulan November hingga Maret adalah waktu yang paling banyak dikunjungi oleh para peziarah.

Mereka datang dari penjuru Myanmar untuk melantunkan doa, menyalakan lilin dan bermeditasi. Karena ini adalah tempat suci, di pintu masuk utama pengunjung harus melepas sepatu dan kaus kaki.

3. Legenda batu emas 

5 Fakta Pagoda Batu Emas di Myanmar, Keajaiban Alam Melawan Gravitasipotret Pagoda Kyaiktiyo (instagram.com/focushimalaya)

Menurut legenda setempat yang beredar, batu bercat warna emas yang sering dikunjungi peziarah ini bisa berdiri tegak di tepi tebing tanpa jatuh karena ditopang oleh relik rambut Buddha Gautama.

Menurut kisahnya, konon sang Buddha dalam suatu kunjungan memberikan sehelai rambutnya kepada seorang pertapa pada masa itu yang bernama Taik Tha. Pertapa Taik Tha lalu pergi menemui raja dan memintanya untuk mengabadikan relik tersebut di atas batu besar yang berbentuk kepala pertapa.

Raja yang memiliki kekuatan gaib, menemukan batu yang cocok di dasar laut dan membawanya ke Kyaiktiyo dimana ia ditempatkan di lokasi saat ini. Dipercaya relik rambut Sang Buddha tersebut mempunyai kekuatan membantu mencegah batu emas meluncur ke bawah gunung.

Umur batu emas ini sendiri ditaksir telah mencapai usia 2.500 tahun, yang dihitung sejak Buddha Gautama masih hidup.

4. Dibuat film dokumenter 

5 Fakta Pagoda Batu Emas di Myanmar, Keajaiban Alam Melawan Gravitasipotret Pagoda Kyaiktiyo (instagram.com/riccardo.festa)

Myanmar memang dijuluki sebagai negeri seribu pagoda. Kisah dan sejarah Pagoda Kyaiktiyo atau Pagoda Batu Emas yang terletak 210 km dari Kota Yangon ini dibuat dalam film dokumenter Smithsonian Channel, 'Wonders of Burma, Shrines of Gold' Keajaiban alam yang dijadikan film dokumenter ini menampilkan keberadaan batu yang 'menentang gravitasi'.

Keajaiban batu emas ini dibuktikan sendiri oleh para peziarah yang sering mendorong batu ini.

Memang batu menjadi bergoyang dan bergerak, namun tetap tidak jatuh ke bawah. Seperti ada suatu kekuatan besar yang menghalanginya jatuh ke bawah tebing dan menahannya tetap berada di tempatnya semula.

Kisah Pagoda Batu Emas yang penuh misteri dan mitologi yang menarik ini semakin dianggap penting untuk datang beribadah dan berdoa di sana. Masyarakat setempat mempercayai bahwa mereka yang mengunjungi tempat ini sebanyak tiga kali dalam setahun akan mendapat berkah kekayaan dan kebaikan.

5. Petunjuk menuju ke Pagoda Batu Emas Kyaikhtiyo 

5 Fakta Pagoda Batu Emas di Myanmar, Keajaiban Alam Melawan Gravitasipotret Pagoda Kyaiktiyo (instagram.com/world_historical_monuments)

Pagoda Kyaikhtiyo terletak dekat dengan kota Kyaikto, sekitar 80 kilometer di sebelah timur Bago dan 160 kilometer di sebelah timur laut Yangon. Untuk sampai ke sana butuh perjuangan ekstra. Untuk memulai petualangan menuju pagoda ini, pertama-tama kamu bisa naik bis atau taksi pribadi dari Yangon atau Bago ke desa Kinpun di kaki gunung tempat Batu Emas berada.

Dari base camp di Kinpun dilanjutkan dengan menaiki truk terbuka yang dilengkapi dengan bangku.

Perjalanan  berliku dan menanjak di pegunungan berhutan lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut memakan waktu sekitar 1 jam ke Ya Thay Taung. Dari sini sekitar 5 menit berjalan kaki lagi ke Golden Rock.

Jika tidak ingin berjalan, kamu dapat menyewa porter untuk membawamu dengan semacam kursi bambu. Bawalah persediaan air untuk bekal pendakian. Saat malam tiba, Golden Rock bermandikan cahaya lampu.

Pemandangannya sungguh indah sempurna. Semua jerih payah untuk sampai sana kebayar banget kok.

Di sepanjang jalan banyak toko-toko suvenir. Di gerbang masuknya ada dua patung singa. Pagoda Batu Emas Kyaikhtiyo terbuka untuk umum setiap harinya selama 24 jam. Biaya masuk per orangnya adalah US$ 6 atau setara dengan 90 ribu rupiah. 

Jadi tidak sabar untuk segera berlibur ke Myanmar, ya!

Malika Nabilla Larasati Photo Verified Writer Malika Nabilla Larasati

Senang dengan berita unik dan menarik? Jadilah penulis!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya