Air Terbaik Kedua Dunia Setelah Zam-zam Ternyata Ada di Indonesia, Gak Sangka di Sini Lokasinya

Keutamaannya memiliki kandungan mineral yang sangat tinggi

Air merupakan kebutuhan utama tiap manusia. Hal ini terbukti dari unsur penyusun manusia, di mana 80 persen tubuhnya tersusun dari unsur air. Tentu, memenuhi kebutuhan tersebut tidak cukup hanya memenuhi dari segi kuantitas, namun juga kualitas.

Tahukah kamu, kualitas air terbaik kedua dunia (Setelah air zam-zam) ternyata ada di Indonesia. Tepatnya di sumber mata air Petirtaan Jolotundo, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Banyak penelitian telah membuktikan, bahwa kualitas air di Petirtaan Jolotundo memiliki kandungan mineral yang sangat tinggi. Keunikan lain dari mata air ini, debit airnya tidak pernah berkurang meski di musim kemarau.

Petirtaan Jolotundo merupakan pemandian yang tersusun dari batu andesit, dan dihiasi pahatan halus. Panjang petirtaan ini 16,85 m; lebar 13,52 m; serta kedalaman 5,20 m. Petirtaan Jolotundo merupakan pemandian kuno peninggalan Kerajaan Kahuripan, Prabu Airlangga.

Berdasarkan catatan sejarah, Petirtaan ini dibuat untuk menyambut lahirnya Raja Airlangga, putra raja Udayana dari pernikahannya dengan putri Guna Priya Dharma yang tak lain adalah putri Mpu Sindok, raja Mataram Hindu.

Petirtaan ini diduga dibangun pada tahun 997 M, jauh sebelum ada kerajaan Singhasari. Hal ini dapat dibuktikan dari tulisan 997 M dalam huruf Palawa pada pahatan batu, yang terdapat di satu sudut petirtaan.

Petirtaan Jolotundo dipercaya sebagai tempat menyucikan diri dan meluluhlantakkan segala hal negatif dari dalam tubuh. Hal ini berdasarkan pahatan kuno bertuliskan “Gempeng” di petirtaan ini, yang berarti luluh atau hancur. Sebagian orang juga mempercayai bahwa dengan meminum air dari petirtaan ini dapat membuat awet muda.

Khairul Amin Photo Writer Khairul Amin

Penikmat buku, kata, juga senja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya