Bantu Lepas Stres, 5 Tempat di Seoul Ini Beri Cara Unik untuk Rileks 

Melepas stres di tempat unik dengan cara yang unik pula

Korea menjadi salah satu negara dengan tingkat tekanan hidup paling tinggi di dunia. Dilansir Korea Times, 9 dari 10 rakyat Korea berada dalam tekanan yang signifikan. Masyarakat yang sangat kompetitif dan overwork yang telah membudaya adalah sebagian dari faktor tingginya tingkat stress di Negeri Gingseng tersebut. Lebih dari 90% orang dewasa, merasakan stres setiap hari.  

Tekanan hidup yang tinggi ini pula yang menjadikan Korea negara dengan suicide rate tertinggi di antara negara-negara OECD (Organization for Economic Cooperation and Development). Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk mengurangi tingkat stress masyarakat, mulai dari membatasi jam kerja, hingga melatih 1 juta orang sebagai "penjaga" agar mampu dengan cepat mendeteksi orang-orang di sekitar mereka yang menunjukkan gejala depresi, lalu merujuk mereka ke profesional yang tepat.

Tidak hanya pemerintah, masyarakat Korea sendiri juga gencar mencari cara agar mereka dapat melepas stres yang dirasakan. Beberapa orang melihat kebutuhan tersebut dan menjadikannya bisnis. Mereka membangun tempat dengan fasilitas yang membantu pengunjung merasa lebih tenang dan bisa melepas stress dengan cara yang unik.

Apa saja tempat-tempat tersebut? Simak daftar berikut.

 

1. Kafe kematian

Bantu Lepas Stres, 5 Tempat di Seoul Ini Beri Cara Unik untuk Rileks potret aktivitas di death cafe. Foto oleh Jean Chung (nytimes.com)

Terdengar cukup mengerikan, tetapi Death Cafe dibangun dengan tujuan mengurangi stress dan niat bunuh diri orang-orang yang tertekan.

Insider melansir bahwa para pengunjung dilayani dalam satu kelompok besar sekaligus, dengan beberapa sesi. Tempat ini menyediakan peti-peti mati, lalu pengunjung tidur di dalamnya agar dapat merasakan "kematian", lalu menuliskan pidato ataupun wejangan bagi orang-orang yang mereka sayangi, kemudian dibacakan sendiri dan didengarkan oleh seluruh anggota kelompok.

Hyowon Healing Center membuat program kafe kematian dengan tujuan agar orang-orang lebih menghargai kehidupan dan dapat menguatkan diri mereka menjalani kehidupan.

Dilansir The New York Times, sejak tahun 2012, 15.000 orang telah mengunjungi tempat tersebut dan mengikuti program mereka. Beberapa pengunjung adalah orang-orang yang mengidap penyakit dan mempersiapkan diri untuk hari terakhir mereka. Sebagian lagi orang-orang dengan niat bunuh diri dan mencoba menghilangkan pikiran tersebut dari diri mereka.

 

2. Hotel penjara

Bantu Lepas Stres, 5 Tempat di Seoul Ini Beri Cara Unik untuk Rileks potret pengunjung di hotel Prison Inside Me, foto oleh Kim Hong Ji (reuters.com)

Prison Inside Me adalah hotel yang "memenjara" pengunjungnya. Hotel yang berlokasi di area Hongcheon ini memberikan pengalaman hidup di penjara, dengan tujuan membantu pengunjung lepas dari kepenatan dan tekanan kerja. Pengunjung akan benar-benar merasakan kehidupan yang terputus dari dunia luar. Mereka menghabiskan waktu dengan aktivitas seperti menulis dan menggambar dalam keheningan.

Hotel tersebut menawarkan fasilitas 24-48 jam pengurungan. Pengunjung dilarang menggunakan telepon seluler mereka dan wajib menyerahkannya pada pihak hotel selama mereka menginap.

Ukuran ruangan sangat kecil layaknya penjara sungguhan, dengan toilet di setiap ruangan. Makanan akan diberikan melalui lubang pada pintu dan hanya disediakan matras yoga sebagai alas tidur dan tea set.  Selama menginap, pengunjung wajib memakai seragam berwarna biru yang mirip seperti seragam penjara Korea.    

 

 

Baca Juga: 5 Destinasi Anti Bosan ala KPop dan KDrama di Seoul, Mana Saja?

3. Temple stay

Bantu Lepas Stres, 5 Tempat di Seoul Ini Beri Cara Unik untuk Rileks potret pengunjung program temple stay di kuil Beomeosa Busan (nickkembel.com)

Tempat lain yang dapat memberikan ketenangan adalah kuil. Tinggal di lingkungan yang tenang dan dikelilingi alam yang indah, menjadi pilihan banyak orang untuk melepaskan kepenatan mereka.

Beberapa kuil di Korea menawarkan program temple stay. Program ini memberi kesempatan pada peserta untuk mendalami Buddhisme dan merasakan kehidupan sehari-hari layaknya para biksu di kuil. 

Umumnya, program berlangsung selama 2 hari. Selama program berlangsung, peserta diwajibkan mematuhi etika kuil, mengikuti setiap ritual dan bercengkrama dengan para biksu. Kegiatan yang dilakukan berbeda, tergantung kuil yang menyediakan program.

Secara umum aktivitas yang dilakukan di program setiap kuil adalah meditasi, upacara minum teh, dan Buddhist chanting. Para peserta juga dapat merasakan budaya tradisional Korea melalui program ini.

 

4. Seoul Rage Room

https://www.youtube.com/embed/ExO3ftV0k-k

Stres yang menumpuk, sering kali menimbulkan amarah. Amarah sebagai energi negatif harus disalurkan secara positif. Penyaluran amarah ternyata dapat dijadikan sebagai lahan bisnis, dengan membantu orang-orang meyalurkan amarah dan melepas stress secara kreatif. Contohnya adalah Seoul Rage Room.

Tempat yang berlokasi di Hongdae ini menyediakan ruangan-ruangan yang didesain khusus untuk menyalurkan amarah dan frustasi. Ruangan tersebut berisi barang-barang yang boleh dirusak ataupun dihancurkan seperti keramik, palu, dan ban karet.

Dilansir Korea Portal, pengunjung boleh membawa barang mereka sendiri untuk dihancurkan atas keinginan mereka sendiri. Tersedia printer, TV, radio, dan barang elektronik lainnya yang boleh dihancurkan dengan biaya tambahan. Setiap sesi pelampiasan amarah berlangsung selama 10-15 menit.

Dilansir Korea Times, maraknya bisnis penyedia fasilitas pelampiasan amarah menunjukkan banyaknya orang Korea yang frustasi. Kebanyakan pengunjung berusia muda, berkisar antara usia 20-30 tahun. 

 

5. Nap cafe

Bantu Lepas Stres, 5 Tempat di Seoul Ini Beri Cara Unik untuk Rileks potret bagian dalam kafe Shim Story (nextshark.com)

Jika kafe umumnya tempat orang-orang bercengkrama, membaca buku atau belajar, maka nap cafe adalah kafe tempat orang-orang tidur siang. Tingginya workload di Korea membuat banyak orang kelelahan, mengakibatkan banyak masyarakat merasa stress dan mengalami gangguan tidur.

Nap Cafe muncul sebagai tempat untuk tidur dan beristirahat sekejap, ketika kantuk mereka datang, tanpa harus pulang ke rumah. 

Nap cafe mulai banyak bermunculan di Seoul. Salah satu yang paling populer adalah Shim Story, berlokasi di Gangnam, distrik paling sibuk di Seoul. Kafe tersebut menyediakan berbagai fasilitas agar orang-orang dapat tidur dan rileks, seperti berbagai jenis tempat tidur, kursi pijat dan televisi.

Pengunjung juga dapat memesan minuman seperti kopi dan teh untuk menemani istirahat mereka. Terdapat juga jam malam di mana pengunjung dapat beristirahat dan tidur pulas tanpa harus pulang ke rumah mereka.

Perkembangan zaman, peningkatan kebutuhan hidup, dan tekanan sosial sering kali menuntut orang-orang untuk bekerja tak henti. Banyak orang yang mulai sadar akan pentingnya keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat dan berusaha mencapainya agar lebih sehat dan dapat menikmati hidup dengan benar.

 

Baca Juga: 10 Potret Guryong, Kawasan Kumuh Gangnam di Seoul yang Jarang Disorot

MONICA GRACIA Photo Verified Writer MONICA GRACIA

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya