The Great Blue Hole Belize, Lubang Laut Memesona Penuh Misteri

Jika luar angkasa memiliki black hole, maka lautan memiliki blue hole. Mengutip Springer Link, blue hole merupakan ruang kosong bawah permukaan yang terbentuk di pinggiran sungai dan pulau karbonat, dengan sisi atas terbuka ke permukaan.
Lubang-lubang tersebut umumnya memiliki kedalaman yang jauh dari permukaan laut. Kedalamannya yang besar membuat lubang tersebut terlihat berwarna biru, sehingga dinamai lubang biru. Blue hole masih merupakan misteri, kedalamannya yang besar membuat lubang tersebut sulit ditelusuri.
Ada beberapa lubang biru yang diketahui keberadaannya di dunia, dan Great Blue Hole salah satu yang paling terkenal. Lubang laut yang ada di Belize ini menjadi salah satu daya tarik utama wisata negara tersebut. Apa saja fakta yang diketahui dari Great Blue Hole? Simak daftar berikut.
1. Lubang laut terbesar di dunia

Great Blue Hole terletak di Belize, berjarak sekitar 100 km dari kota pelabuhan Belize City. Tidak hanya itu, lubang laut ini juga berada di dekat pusat karang Lighthouse, di lepas pantai Belize. Lubang laut ini menjadi salah satu blue hole yang paling populer karena merupakan blue hole terbesar di dunia.
Lubang ini berbentuk lingkaran yang hampir sempurna, dengan diameter 984 kaki, atau lebih dari 300 meter. Kedalaman Great Blue Hole tercatat sekitar 410 kaki atau sekitar 125 meter. Ukurannya yang besar menjadikannya lubang laut terbesar di dunia.
Banyak penyelam yang memasukkan Great Blue Hole sebagai destinasi selam idaman mereka. Bukan hanya karena ukuran yang besar, bagian dalam lubang biru tersebut dikatakan juga memiliki pemandangan stalaktit bawah laut yang menarik.
2. Mulai dikenal tahun 1971

Keberadaan Great Blue Hole dan keindahannya telah lama diketahui oleh para nelayan Belize. Lubang biru ini mulai dikenal dunia tahun 1971, ketika ahli biologi kelautan asal Perancis, Jacques-Yves Cousteau, mengunjungi tempat tersebut. Mantan perwira angkatan laut tersebut bersama timnya, menjelajahi kedalaman Great Blue Hole dengan menggunakan Calypso. Dilansir BBC, Calypso adalah kapal penyapu ranjau milik Inggris, yang dimodifikasi menjadi laboratorium oseanografi bergerak oleh Cousteau.
Dengan kapal tersebut, Cousteau meneliti kedalaman lubang laut Belize. Dia merekam penjelajahannya untuk serial TV The Undersea World of Jacques Cousteau. Dalam acara tersebut ia menyatakan lubang laut Belize sebagai salah satu dari 10 situs scuba diving terbaik di dunia.
Istilah blue hole, diciptakan oleh penyelam dan penulis buku asal Inggris, Ned Middleton. Ia telah melihat Great Blue Hole dengan mata kepalanya sendiri dan merasa sangat takjub. Ia menuliskan istilah blue hole dalam bukunya 10 Years Underwater yang dirilis tahun 1988.
3. Dulunya berada di daratan

Great Blue Hole yang sekarang, dilansir Marine Insight, diperkirakan terbentuk pada masa glasial akhir. Masa glasial akhir berlangsung sekitar 120.000 tahun silam hingga sekitar 15.00 tahun silam. Awalnya lubang tersebut merupakan gua batu kapur yang terbentuk sekitar 153.00 tahun lalu di daratan. Pada masa itu, permukaan air berada sekitar 400 -- 500 kaki lebih rendah.
Ditemukannya stalaktit raksasa, lembaran dripstone, dan kolom-kolom dalam gua Great Blue Hole membuat para ilmuwan semakin yakin bahwa struktur tersebut terbentuk di dalam gua yang kering, di daratan, selama periode glasial. Gua tersebut kemudian mulai tergenang saat permukaan air laut naik. Naiknya permukaan laut membuat gua tenggelam hingga atap gua runtuh, yang akhirnya membentuknya lubang melingkar. Meskipun atapnya runtuh, bagian dalam gua tetap utuh walau terendam di kedalaman air.
4. Situs warisan dunia UNESCO

Keunikan dan letaknya membuat Great Blue Hole masuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO. Lubang tersebut berada di dekat pusat karang Lighthouse, sebuah atol karang alami, dan merupakan bagian dari sistem terumbu karang besar Belize. Sistem terumbu karang Belize merupakan sistem terumbu karang terbesar ke-2 di dunia.
Perairan jernih Great Blue Hole dan sekitarnya menjadi rumah bagi beberapa spesies kehidupan laut. Biota laut kawasan tersebut meliputi hiu perawat, kerapu besar, dan beberapa jenis hiu karang seperti hiu karang Karibia dan hiu sirip hitam (Carcharhinus limbatus). Terkadang hiu martil juga muncul di Great Blue Hole.
Selain itu, lubang biru tersebut juga rumah bagi udang Pederson, ikan gobi neon, angelfish, dan seafan ungu. Banyak jenis karang yang berbeda tumbuh subur di bagian yang lebih dangkal dari lubang laut Belize tersebut, termasuk elkhorn dan karang otak.
5. Destinasi selam yang menantang

Banyak penyelam yang bermimpi untuk memiliki kesempatan menyelam di Great Blue Hole. Keindahan struktur bawah laut unik yang ditawarkan lubang tersebut menggugah semangat penyelam dari seluruh dunia. Walau dari atas terlihat terbuka dan lapang, Great Blue Hole memilkiki sistem gua yang luas dan kompleks. Diperlukan keterampilan menyelam yang sangat baik agar mampu bernavigasi di dalamnya. Oleh karena itu, hanya penyelam profesional dengan pengalaman menyelam paling sedikit 24 kali yang diizinkan masuk ke lubang laut Belize.
Ketika menyelam, mengutip Scuba Diving, 40 kaki dari permukaan penyelam akan menemukan susunan batu kapur yang berpasir. Hiu-hiu karang sering ditemukan pada bagian ini.
Dilansir Cahal Pech, ketika memasuki kedalaman 110 kaki, terdapat pintu masuk berdinding curam, di mana formasi stalaktit pertama dapat dilihat. Dari sana, penyelam dapat menjelajahi overhang atau berkeliling di sekitar stalagmit raksasa dengan visibilitas yang baik hingga kedalaman sekitar 200 kaki.
Lebih jauh lagi, tingkat cahaya akan berkurang dan membuat suasana sedikit suram. Penyelam dapat turun ke kedalaman 270 kaki atau sekitar 82 meter untuk menjelajahi bukit pasir bawah laut dan tepian batuan dasar.
6. Temuan di dasar lubang biru
Pada musim dingin tahun 2018, kelompok dari kapal selam Aquatica berkelana ke dasar Great Blue Hole. Mereka berniat memetakan bagian dalam lubang tersebut demi kepentingan penelitian. Awalnya mereka melihat hal yang umum ditemukankan penyelam seperti hiu karang, kura-kura, dan terumbu karang raksasa. Ketika memasuki kedalaman 90 meter, mulai terlihat banyak perubahan pada kondisi lubang biru.
Di kedalaman 90 meter, mengutip Earthly Mission, dikatakan kehidupan seakan-akan menghilang. Terdapat lapisan tebal hidrogen sulfida beracun yang mengambang seperti selimut di kedalaman Great Blue Hole. Lapisan ini membuat bagian di bawahnya tidak memilki oksigen, sehingga tidak ada kehidupan. Mereka menemukan banyak sekali kulit kerang dan kelomang yang mati sesak karena kehabisan oksigen.
Saat mencapai kedalaman 120 meter, mereka menemukan hal yang tak mereka duga, yakni stalaktit kecil, yang memberikan petunjuk masa lalu gua tersebut. Hal lain yang ditemukan ketika menelusur lebih dalam adalah sampah botol plastik kapasitas dua liter, peralatan penelitian tua, tanda-tanda penyelam mencoba melarikan diri, dan GoPro yang berisi foto-foto liburan.
Tim kapal selam juga menemukan dua dari kemungkinan tiga orang yang pernah dilaporkan hilang di Great Blue Hole. Dilansir Newsweek, tim mereka telah menghubungi pihak berwajib. Setelah berdiskusi, akhirnya mereka sepakat untuk membiarkan sisa jasad penyelam tersebut di dasar lubang. Kedalaman lubang laut telah menjadi tempat istirahat abadi bagi kedua penyelam, sehingga mereka tidak ingin mengganggunya. Di dasar gua, tim mereka juga menemukan jejak aneh yang tidak dikenal, di sekitar pusat lubang.
Masih banyak lokasi yang menyimpan misteri di lautan. Kecanggihan teknologi tentu akan sangat menolong untuk mempelajari dan memahami fenomena alam, sehingga kita dapat menikmati dan menjaga kelestariannya.