5 Kota Tertua dan Bersejarah di Dunia, Masih Berdiri hingga Kini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dari sekian banyaknya kota-kota besar di dunia, banyak dari mereka yang bangkit dari keruntuhan. Namun, banyak pula yang runtuh, hanya menyisakan reruntuhan dan tak dapat berbuat apa-apa. Mungkin, sebuah puisi telah tercipta untuk menggambarkan kota yang runtuh, yang setidaknya dapat mencatat sejarahnya meski hanya sedikit.
Akan tetapi, hal tersebut tidak dialami oleh kota-kota kuno. Mereka dapat bertahan dari keruntuhan karena pernah dikuasai oleh beberapa kerajaan besar dalam sejarah. Kerajaan-kerajaan tersebut telah berkontribusi dalam membangun berbagai arsitektur unik dan tradisi penting lainnya. Di mana mereka membangunnya untuk diwariskan pada generasi mendatang, dan membuat kota-kota yang dikuasainya masih berdiri hingga kini. Berikut kota-kota yang dimaksud.
1. Yanshi
Kota yang berada di Provinsi Henan, China ini memiliki jejak sejarah lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Yanshi didirikan pada era Erlitou dan dikaitkan dengan awal Zaman Perunggu dan Dinasti Xia dari tahun 2100-1600 SM. Temuan arkeologisnya telah menyingkapkan peradaban maju yang lengkap dengan struktur sosial yang rumit serta perencanaan kota yang canggih. Bagaimana tidak, Yanshi diketahui pernah menjadi pusat kota politik dan budaya China kuno, serta istana dan bangunan seremonial yang memesona.
Dengan kejayaannya, kota Yanshi berada di bawah kekuasaan beberapa dinasti, seperti Dinasti Shang (1600—1046 SM) dan dilanjutkan oleh Dinasti Zhou Barat (1046—771 SM). Pada periode berikutnya, kota ini juga dipengaruhi oleh Dinasti Han, Song, dan Tang. Banyak temuan situs arkeologi di sekitarnya, seperti Relik Erlitou dan Reruntuhan Kota Yanshi Shang, yang menyuguhkan wawasan tentang peradaban kuno China (Tiongkok). Kedua situs tersebut memberikan gambaran sekilas tentang sejarah kota, termasuk benda giok, bejana perunggu, serta peninggalan arsitektur.
Hingga saat ini, Yanshi masih ditetapkan sebagai pusat kota yang berkembang, mampu menarik wisatawan karena kekayaan situs dan sejarah arkeologinya. Dengan perkembangannya yang baik, kota ini mengintegrasikan warisan kuno dengan perkembangan modern, dan memastikan warisannya dapat bertahan sampai kapan pun.
2. Yerusalem
Sebagai ibu kota Israel, Yerusalem memiliki sejarah yang kaya sejak 4.000 tahun lalu. Dalam sejarahnya, kota ini dianggap suci oleh tiga agama monoteistik besar, seperti Yahudi, Islam, dan Kristen. Di mana Yerusalem menjadi titik fokus untuk aktivitas politik dan keagamaan. Penduduk awal Yerusalem adalah bangsa Kanaan sekitar tahun 2.000 SM, dan sejak itu Yerusalem telah dikuasai oleh beberapa pemerintahan, seperti Israel, Babilonia, Romawi, Bizantium, kekhalifahan Islam, dan Tentara Salib.
Salah satu situs keagamaan Yerusalem, Temple Mount kuno dalam sepanjang sejarahnya telah dihancurkan untuk kemudian dibangun kembali. Saat ini, terdapat Tembok Barat, yaitu situs suci dalam Yudaisme, Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa, yang merupakan landmark utama dalam Islam. Keberagaman masa lalu Yerusalem membentuk lanskap budayanya yang unik, di mana tampilan perpaduan gaya arsitektur dan pengaruh dari berbagai peradaban menjadikan kota ini sebagai kota terpenting mereka.
Dengan kekayaan sejarahnya, Yerusalem masih menjadi kota yang memiliki makna keagamaan, begitu pun dapat menarik banyak peziarah serta wisatawan setiap tahunnya. Namun, di sisi lain, kompleksnya situasi politik terus menjadi perdebatan internasional hingga saat ini. Karena Yerusalem difungsikan antara sebagai ibu kota Israel dan Palestina. Terlepas dari situasi politiknya, Yerusalem selalu melestarikan dan mengembangkan kekayaan warisannya untuk diberikan pada generasi mendatang.
3. Damaskus
Editor’s picks
Dengan sejarah lebih dari 3.100 tahun yang lalu, ibu kota dari Suriah ini pernah menjadi pusat perdagangan dan penyebaran budaya di sepanjang sejarahnya. Ini dikarenakan jalur perdagangan antara Mesopotamia dan Mediterania menjadi lokasi yang strategis. Bangsa Aram dianggap sebagai pendiri Damaskus, karena mereka yang pertama kali menetap di wilayah tersebut sekitar tahun 1.500 SM. Namun, selama berabad-abad, Damaskus pernah dikuasai oleh beberapa kerajaan, seperti Asyur, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, Bizantium, hingga kekhalifahan Islam. Beberapa pemerintahan membangun dan mewariskan beberapa bangunan, seperti Kuil Jupiter Romawi Kuno, Masjid Umayyah, dan Istana Azm.
Di sisi lain, konflik di Suriah yang tengah berlangsung, kini berdampak buruk terhadap Kota Damaskus dan penduduknya. Kota tersebut telah mengalami kerusakan yang parah pada situs bersejarah maupun infrastrukturnya, hingga menyebabkan penduduknya banyak yang mengungsi. Namun, upaya-upaya untuk melestarikan dan memulihkan warisan kuno Damaskus terus dilakukan bagi masa depan yang lebih damai bagi seluruh penduduknya.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Siu San Keng, Vihara Tertua di Kota Medan
4. Athena
Siapa yang sudah tidak asing lagi dengan Athena? Tidak hanya menyandang sebagai salah satu kota tertua di dunia, Athena juga merupakan tempat tinggalnya para filsuf klasik, seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles. Dengan sejarah lebih dari 3.500 tahun, Athena sering disebut sebagai tempat kelahiran peradaban Barat. Landmark paling terkenal di Athena adalah Acropolis yang menampilkan Panthenon, Erechtheion, serta bangunan kuno lainnya. Periode sejarah Athena meliputi era Romawi, Bizantium, dan Ottoman. Masing-masing meninggalkan jejaknya pada arsitektur dan budaya kota.
Athena juga memainkan peran penting dalam Perang Kemerdekaan Yunani pada abad ke-19, yang menjadikannya sebagai ibu kota modern. Saat ini, Athena merupakan kota metropolitan yang ramai dan menarik para pengunjung yang datang dari berbagai penjuru dunia. Mereka ingin menyaksikan kekayaan sejarah, keajaiban arsitektur, dan budayanya yang dinamis. Dengan demikian, Athena menjadi pusat kota pariwisata, perdagangan, sekaligus seni yang melestarikan warisan kunonya.
5. Luxor
Kota Luxor terletak di Mesir Hulu, di sepanjang tepi Sungai Nil. Luxor menyandang sebagai salah satu kota tertua di dunia dikarenakan memiliki sejarah lebih dari 5.200 tahun yang lalu. Kota ini juga pernah menjadi ibu kota Mesir kuno—saat itu bernama Thebes—dan difungsikan untuk kegiatan politik, agama, dan budaya selama era Kerajaan Baru (1550—1070 SM). Kota Luxor terkenal dengan bangunan arsitektur kuil, makam, dan monumen yang megah, yang menggambarkan kemegahan peradaban Mesir Kuno. Beberapa monumennya seperti Kuil Karnak, Kuil Luxor, Lembah Para Raja, dan Lembah Para Ratu dihiasi dengan ukiran unik dan karya seni yang menakjubkan.
Di sepanjang sejarahnya, Luxor pernah ditaklukkan dan dikuasai oleh beberapa kerajaan, mulai dari Yunani, Romawi, Bizantium, dan kekhalifahan Islam. Para penakluk berkontribusi mewariskan arsitektur dan budaya kota, di mana mereka meninggalkan jejaknya pada monumen dan tradisi.
Dengan demikian, Kota Luxor kini menjadi pusat penelitian arkeologi, pariwisata, dan pelestarian budaya. Pihak berwenang berkomitmen untuk menjaga warisan kuno sambil mendorong pertumbuhan ekonominya. Sebagai tempat destinasi wisata, Kota Luxor dikunjungi oleh jutaan orang setiap tahunnya. Para pengunjung kerap menjelajahi beberapa monumen yang menakjubkan, hingga mereka mempelajari sejarah Mesir kuno.
Ketika membaca ini, mungkin kamu begitu kagum dengan kota-kota tertua yang bersejarah tersebut. Kota-kota ini memang sempat ditaklukkan oleh beberapa kerajaan. Akan tetapi, mereka menyumbangkan banyak arsitektur, monumen, hingga tradisi yang membuat kita tercengang dan bergumam bagaimana mereka menciptakan semua ini.
Baca Juga: Museum Tertua Kedua di Jepang Tak Kuat Bayar Listrik, Kok Bisa?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.