Selain Frangipani, 5 Festival di Papua Nugini Ini Patut untuk Ditonton

Cocok untuk kamu yang suka seni tari dan fotografi

Negara Papua Nugini terletak di sebelah timur Indonesia, tepatnya berbatasan dengan provinsi Papua di negara Indonesia. Beribukota di Port Moresby, Papua Nugini memiliki banyak pegunungan dan iklim yang tropis. Tidak heran wisatawan asing yang menyukai petualangan kerap melirik Papua Nugini sebagai pilihan destinasi wisata mereka.

Selain menonjolkan landscape alamnya, festival kebudayaan di Papua Nugini juga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan untuk datang berkunjung.

Festival kebudayaan yang cukup terkenal di Papua Nugini adalah Festival Frangipani yang diadakan untuk merayakan lahirnya kembali kota Rabaul setelah letusan gunung berapi di tahun 1994.

Selain Festival Frangipani, Papua Nugini masih memiliki festival kebudayaan lainnya yang unik dan bagus untuk ditonton. Apa saja itu? Berikut daftarnya.

 

1. Festival Sepik Crocodile

https://www.youtube.com/embed/bMsJIFJfJy0

Festival Sepik Crocodile atau juga dikenal dengan nama festival buaya adalah perayaan kebudayaan yang berlangsung selama 3 hari di bulan Agustus, di Sungai Sepik di Ambunti, provinsi Sepik Timur.

Masyarakat di sekitar Sungai Sepik menghormati binatang buaya dan melambangkannya sebagai kekuatan, kekuasaan, dan kedewasaan. Selama festival, wisatawan dapat menyaksikan tarian tradisional, melihat binatang buaya dari dekat, mengunjungi rumah-rumah roh (spirit house ), serta menyaksikan balapan kano.

Tidak hanya itu saja, wisatawan juga dapat menyaksikan upacara menyayat kulit manusia dan dibuat menyerupai sisik buaya. Upacara ini dilakukan di rumah roh (spirit house) di daerah Sepik Tengah seperti di desa Palimbe, Yenchan, dan Kanganamun. Yang mengikuti upacara ini adalah anak laki-laki berusia 11 hingga 25 tahun.

 

2. Goroka Show

Selain Frangipani, 5 Festival di Papua Nugini Ini Patut untuk Ditontontarian di Goroka Show (instagram.com/prisillamanove)

Pertunjukan Goroka diselenggarakan pertama kali oleh petugas patroli Australia atau disebut kiaps di tahun 1957. Acara tahunan ini dilaksanakan selama 3 hari di bulan September di minggu di mana hari kemerdekaan Papua Nugini diperingati.

Goroka merupakan salah satu acara singsing terbesar di Papua Nugini. Singsing adalah bahasa Tok Pisin dari Papua Nugini yang artinya pesta musik yang diiringi dengan lagu dan tarian.  Wisatawan dapat melihat pertunjukan tarian, lagu, dan baju adat dari berbagai macam suku di Papua Nugini.

Baca Juga: 5 Air Terjun di Papua Ini Memiliki Keindahan yang Tak Tertandingi

3. Festival Topeng dan Warwagira

Festival Topeng dan Warwagira diadakan di bulan Juli kurang lebih selama 4 hari. Festival ini dibuat untuk mendorong kebudayaan topeng unik di provinsi East New Britain di Papua Nugini.

Selama festival berlangsung, wisatawan dapat melihat tarian suku, prosesi ritual, dan melihat karya seni lokal.

4. Festival Kenu dan Kundu

Selain Frangipani, 5 Festival di Papua Nugini Ini Patut untuk Ditontonbalapan kano (instagram.com/cloudpnggallery)

Kenu di dalam bahasa Indonesia artinya kapal, sementara kundu di bahasa Indonesia artinya drum. Festival Kenu dan Kundu diselenggarakan di kota Alotau di provinsi Milne Bay, Papua Nugini di bulan November.

Selama 2 hari, wisatawan dapat menyaksikan hasil seni pahat dan ukiran berupa kapal dan kano. Wisatawan juga dapat melihat balapan kano (canoe race), kano untuk perang, dan melihat tarian lokal.

5. Festival Hagen

Selain Frangipani, 5 Festival di Papua Nugini Ini Patut untuk DitontonHagen Show (instagram.com/loaminaaaa)

Festival Hagen pertama kali diadakan di tahun 1961 sebelum negara Papua Nugini merdeka dalam rangka menyatukan suku. Tidak jauh berbeda dari festival yang lainnya, di festival Hagen ini, wisatawan dapat melihat tarian suku sembari mendengarkan lagu-lagu daerah dan melihat prosesi ritual.

Diadakan di kota di daerah Gunung Hagen, di provinsi Western Highland; festival ini berlangsung selama 2 hari di bulan September. Wisatawan juga dapat melihat hasil seni masyarakat lokal di festival ini.

Itulah 5 festival di Papua Nugini selain Frangipani yang patut untuk ditonton. Secara keseluruhan kelima festival ini menggunakan lagu-lagu daerah dan tarian. Wisatawan juga dapat melihat hasil karya seni berupa ukiran atau tas dari penduduk lokal.

Kalian yang menyukai kerajinan, seni tari, dan fotografi akan merasa senang dan tentunya lebih inspiratif setelah menyaksikan festival kebudayaan di Papua Nugini.

 

 

 

 

 

 

 

Baca Juga: 10 Makanan Khas Papua yang Unik dan Bikin Ngiler, Danggir Fafayafa!

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya