Yuk Kunjungi 6 Tugu Khatulistiwa yang Tersebar di Berbagai Negara Ini!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Garis khatulistiwa atau ekuator adalah garis khayal yang membagi bumi menjadi dua bagian, yaitu bagian utara dan bagian selatan. Negara-negara yang dilintasi oleh ekuator membangun tugu khatulistiwa sebagai tanda garis lintang nol derajat.
Tugu khatulistiwa ini juga berfungsi sebagai tempat wisata, media edukasi, serta pagelaran seni dan budaya. Ada beberapa tugu khatulistiwa di berbagai negara yang disertai dengan museum dan taman. Yuk, lihat bagaimana bentuk tugu khatulistiwa di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia!
1. Bonjol (Sumatera Barat), Indonesia
Tugu Khatulistiwa Bonjol merupakan salah satu penanda garis khatulistiwa yang terkenal di Indonesia. Tugu ini ditandai dengan adanya gapura yang salah satu sisinya terdapat bangunan bulat seperti globe yang berwarna biru muda.
Di sebelah tugu ini, terdapat Museum Imam Bonjol yang berisi tentang bukti perjuangan Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat. Pada bagian pintu masuk museum, terdapat patung globe kecil bertuliskan "Equator" yang disanggah dengan tiang.
Setiap bulan Maret dan September, matahari akan tepat melintasi ekuator atau disebut dengan equinox. Selain itu, museum tersebut rutin mengadakan festival tahunan seni dan budaya setiap bulan Maret dan September.
2. Pontianak (Kalimantan Barat), Indonesia
Penanda garis khatulistiwa lainnya di Indonesia berada di Pontianak, Kalimantan Barat. Meski menuai kontroversi karena tidak tepat berada di koordinat nol derajat lintang, tugu ini tetap diabaikan sebagai tugu khatulistiwa.
Dibangun pertama kali pada tahun 1928, tugu ini terus mengalami renovasi sehingga bentuk terakhirnya menjadi bentuk kubah dengan tugu replika yang lebih besar daripada tugu asli yang berada di dalam kubah.
Tugu replika terdiri dari empat tonggak kayu belian dan di atasnya terdapat lingkaran yang terdapat tulisan berbahasa Belanda yaitu "Evenaar" yang berarti "ekuator", serta anak panah penunjuk arah. Kamu tidak akan merasa bosan di sini karena kamu bisa berjalan-jalan di taman yang berada di komplek tugu ini.
3. Quito, Ekuador
Ciudad Mitad del Mundo, yang dalam bahasa Indonesia berarti "Di Tengah Kota Dunia", merupakan nama lain tugu khatulistiwa yang berada di Quito, Ekuador. Sama seperti Tugu Khatulistiwa Pontianak di Indonesia, tugu ini juga menuai kontroversi karena koordinat nol derajat lintang berada sekitar 239 meter ke arah utara dari tugu tersebut.
Tugu yang dibangun pada tahun 1936 ini memiliki tinggi 30 meter dan di atasnya terdapat patung berbentuk globe. Tepat di tengah tubuh tugu, terdapat garis kuning yang menjadi batas antara utara dan selatan.
Editor’s picks
Di komplek tugu ini juga terdapat Museum Matahari Intinan yang memamerkan kebudayaan Ekuador dan berbagai pertunjukan yang menakjubkan.
Baca Juga: Tugu Khatulistiwa, Penanda Batas Lintang Bumi di Kota Pontianak
4. Macapa, Brazil
Brazil pun tidak kalah menampilkan tugu khatulistiwa yang menawan. Tugu khatulistiwa tersebut dinamai dalam Bahasa Portugis, yaitu "Marco Zero" yang berarti "Titik Nol". Letak akurasi tugu ini pas karena tepat berada di koordinat nol derajat lintang.
Tugu ini memiliki tinggi 30 meter dengan lubang lingkaran di bagian atasnya. Lubang lingkaran tersebut berfungsi untuk melihat bulatnya matahari dengan sempurnanya saat terjadi peristiwa equinox. Selain itu, kamu bisa mengunjungi Stadion Sepak Bola Milton Correa yang tepat berada di samping tugu tersebut.
5. Nabusanke, Uganda
Tugu ekuator di Uganda ini terlihat sangat sederhana. Tugu ini berjumlah sepasang dan masing-masing berada di koordinat nol derajat lintang pada sisi kanan dan kiri ruas Jalan Masaka - Kampala. Bentuknya berupa cincin lingkaran putih besar yang terdapat tulisan "Uganda Equator".
Kamu bisa juga mengunjungi tugu ini melalui agen travel yang menyediakan trip safari Afrika.
6. Islet of Rolas, Sao Tome dan Principe
Islet of Rolas (Pulau Rolas) merupakan perlintasan garis khatulistiwa di Sao Tome dan Principe. Tugu khatulistiwa di pulau ini berukuran kecil dan berdiri tegak pada lukisan lantai peta dunia, tepatnya di ekuator yang melintasi Pulau Rolas.
Tugu ini dibangun untuk mengabadikan seorang geografer dan kartografer, Gago Coutinho, yang membuktikan perlintasan ekuator di pulau ini. Sambil mengunjungi tugu tersebut, kamu bisa berjalan-jalan di pulau ini karena terdapat beberapa pantai yang sangat indah.
Bagaimanapun bentuknya, tugu khatulistiwa berperan penting untuk penandaan koordinat nol derajat lintang pada suatu tempat. Nah, apakah kamu tertarik mengunjungi semua tugu tersebut setelah wabah COVID-19 reda?
Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Paling Berbahaya di Dunia, Kamu Berani Coba?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.