Baker dan Howland, Pulau yang Paling Akhir Menyambut Tahun Baru

Waktu di Jakarta lebih cepat 19 jam dari dua pulau ini 

Perayaan tahun baru adalah salah satu momen yang paling dinanti oleh banyak orang. Tapi apa jadinya jika kalian mendapat giliran terakhir dalam menyambut tahun baru? Itulah yang terjadi jika kalian berada di Pulau Baker dan Pulau Howland.

Dikutip dari HindustanTimes, pulau yang berada di gugusan kepulauan Hawaii, Amerika Serikat ini menjadi tempat terakhir yang akan merayakan tahun baru 2021 nanti.

Berikut adalah fakta-fakta dari kedua pulau tersebut.

1. Namanya diambil dari salah satu pelaut Amerika

Baker dan Howland, Pulau yang Paling Akhir Menyambut Tahun BaruInstagram.com/rusticatorshop

Baker merupakan tempat yang tak dihuni oleh manusia. Selain terpencil, Baker juga hanya memiliki luas hanya 2,1 kilometer persegi. Britannica menulis bahwa nama pulau ini diambil dari salah satu pelaut Amerika bernama Michael Baker. Ia pernah mengklaim kepemilikan atas pulau ini pada tahun 1853.

Namun, klaim itu akhirnya pupus setelah pasukan militer AS mendudukinya pada tahun 1930. Bahkan, pada tahun 1943 sempat ada pangkalan udara militer di sana. 

2. Pulau Baker kini jadi taman margasatwa milik Amerika Serikat

Baker dan Howland, Pulau yang Paling Akhir Menyambut Tahun BaruU.S. Fish and Wildlife Service

Baker kemudian berubah fungsi menjadi taman margasatwa sejak tahun 1974. Tak boleh ada yang masuk ke sana tanpa izin dari pemerintah AS. Pulau ini pun hanya sesekali didatangi oleh ilmuwan dan petugas dari Kementerian Perikanan setempat. Baker yang didominasi oleh padang rumput pun menjadi salah satu rumah bagi  lusinan jenis burung laut. 

3. Tak jauh berebeda, Howland juga sama-sama tandus

Baker dan Howland, Pulau yang Paling Akhir Menyambut Tahun BaruNational Oceanic and Atmospheric Administration

Tak jauh berbeda dengan Baker, Howland juga hanya berukuran 2,6 kilometer persegi. Lantaran tandus, Howland juga tak memiliki sumber air. Terlebih, curah hujan di pulau ini sangat minim. AS sendiri lebih dahulu melakukan klaim atas pulau ini ketimbang Baker. Pulau ini menjadi milik Amerika sejak tahun 1857. 

Salah satu cerita paling dikenal dari pulau ini adalah hilangnya seorang pilot pesawat perempuan bernama Amelia Earhart pada 1937. Ia dilaporkan hilang di daerah ini dan tak ditemukan hingga sekarang.

Baca Juga: 10 Pulau Terpadat di Dunia, Pulau Jawa Tidak Termasuk!

4. Howland sempat porak poranda akibat bom Jepang saat Perang Dunia II

Baker dan Howland, Pulau yang Paling Akhir Menyambut Tahun BaruInstagram.com/theworldoflighthouses

Pulau ini juga pernah menjadi sasaran Jepang saat Perang Dunia II. Setelah pengeboman yang terjadi pada tahun 1942, nyaris tak ada kegiatan manusia apapun. 

Di pulau ini juga sempat ada pangkalan pengisian bahan bakar untuk pesawat. Stasiun pengisian ini pun kini tak lagi berfungsi. Kini, bersama Baker dan beberapa pulau kecil lain, Howland menjadi pulau konservasi bagi beberapa sepesies hewan. 

5. Berkunjung ke pulau Howland dan Baker adalah hal yang hampir mustahil bagi warga biasa

Baker dan Howland, Pulau yang Paling Akhir Menyambut Tahun BaruGoogle Maps

Howland dan Baker sendiri memiliki jarak waktu dengan Jakarta cukup jauh. Waktu di Jakarta lebih cepat 19 jam dibanding kedua pulau tersebut. Selain harus mengantongi izin dari pemerintah setempat, mencapai pulau tersebut juga rasanya sangat mustahil bagi warga biasa.Sebab, hanya tersedia satu pangkalan kecil untuk kapal motor.

Cepat atau lambat, pergantian tahun akan dirasakan oleh semua warga di bumi. Tentu saja kita berharap segera meninggalkan tahun 2020 yang penuh kesedihan lalu menyambut 2021 dengan berbagai resolusi terbaik.

Baca Juga: 5 Sate ala Jepang untuk Menu Perayaan Tahun Baru di Rumah, Unik!

Kuncoro Photo Verified Writer Kuncoro

Penikmat tanggal muda

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya