27 Potret Pengalaman Seru Naik Suroboyo Bus, Kamu Sudah Pernah?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski menjadi kota terbesar kedua di Indonesia, transportasi publik di Surabaya belum terbangun dengan baik. Sebagian besar masyarakat Surabaya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, karena akses transportasi massal belum mapan.
Menurut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sebanyak 75 persen orang menggunakan kendaraan pribadi dan 25 persennya memilih transportasi massal. Idealnya 50:50. Oleh karena itu, Wali Kota Risma menghadirkan Suroboyo Bus yang diharapkan mengatasi dua masalah sekaligus.
"Suroboyo Bus sudah beroperasi sejak April, kendaraan ini difungsikan agar masyarakat mau berpindah menggunakan kendaraan umum dan mengurangi sampah plastik di Surabaya," kata Pengawas Bus Suroboyo, Tito Yanas.
1. Total armada Suroboyo Bus ada 10 unit, "Ada penambahan 10 lagi, awal tahun depan," ucap Tito
2. Sebanyak 8 unit berwarna merah (low deck) dan dua unit berwarna kuning dari Mayapada (double dekker)
3. "Fasilitasnya sama saja, teknologinya pun sudah modern semua," kata Tito
4. Masing-masing dilengkapi TV, AC, kotak P3K, pemadam api, dan sebagainya
5. Bedanya, kapasitas unit merah 20 orang berdiri dan 40 orang duduk (25 campur dan 15 khusus perempuan)
6. Bus Mayapada mampu menampung penumpang hingga 70 orang tanpa ada yang berdiri
7. Secara keamanan, unit merah terasa lebih aman bagi wanita, karena tempat duduk di bus Mayapada campur
8. Secara pemandangan, tentunya unit Mayapada tampak lebih asyik karena berupa bus tingkat
9. Bus Suroboyo mulai berangkat mulai pukul 06.00-20.00 dari Terminal Purabaya
10. Tak ada pembayaran berupa uang tunai, Suroboyo Bus hanya menerima pembayaran dari botol plastik
11. Untuk sekali perjalanan, kamu cukup menukarkan tiga botol besar, lima botol tanggung, atau 10 gelas air mineral. Pilih salah satu ya
12. "Penginnya sih, mengurangi sampah plastik di Surabaya, tapi kebanyakan malah dari luar kota," tutur Petugas DKRTH Friska Sagita
13. Menurut dia, masih banyak orang yang salah persepsi kalau Suroboyo Bus itu bus wisata. Kamu juga salah satunya kah?
14. "Lihat mas, banyak banget yang nabung sampah, nanti mereka naiknya baru Sabtu atau Minggu," kata Tito
Editor’s picks
15. Saat ini penukaran sampah hanya bisa di Terminal Purabaya dan Halte Rajawali
Baca Juga: Gambar Gandrung dan Kawah Ijen Hiasi Taxi dan Bus di Inggris
16. Setiap satu KTP hanya dapat satu kartu Suroboyo Bus yang bisa digunakan sebanyak 21 kali. Kamu bisa menggunakannya beberapa kali dalam sehari atau sistem rombongan
17. Tanpa kartu tersebut, kamu tetap bisa naik di halte bus, asal membawa sampah plastik sesuai ketentuan
18. "Nyaman dan bagus sih, tapi kalau terburu-buru sebaiknya jangan naik. Lambat banget menurutku," kata Triadanti (27).
19. Sepengamatan IDN Times, Unit Mayapada baru jalan setelah dua kali unit merah berangkat
20. Unit merah berangkat sekitar 20 menitan sekali. Suroboyo Bus hanya diperbolehkan melaju 50 kilometer per jam
21. Setiap penumpang hanya diperbolehkan naik selama dua jam. Kalau mau naik lagi, kamu harus menukar botol plastik untuk mendapatkan stiker baru
22. "Kalau waktunya habis, tinggal gunakan jatah tiket lainnya selama masih ada ada," kata petugas Suroboyo Bus
23. Waktu tempuh Purabaya hingga halte Darmo Pandegiling kurang lebih 45 menit
24. IDN Times pun mencoba menantikan Suroboyo Bus selanjutnya, 20 menit kemudian datang bus Mayapada
25. Sayangnya tidak tahu kenapa, armada tersebut tidak berhenti menjemput penumpang. Biasanya karena penuh, jadi tidak berhenti
26. Hingga 40 menit kemudian tidak ada satu pun Suroboyo Bus yang datang. Kekurangannya di sini, kita tidak tahu pasti kapan bus akan berhenti
27. Berikut gambaran rute Suroboyo Bus. "Rute terbaru ada wilayah timur dan barat, sementara masih tiga unit," tutur Tito
Secara keseluruhan, menurut pengalaman kami, Suroboyo Bus bisa menjadi solusi menangani kemacetan dan sampah di Surabaya. Fasilitas dan petugasnya sudah baik, sayangnya kepastian bus datang di tiap halte tidak ada kejelasan.
Semoga ke depannya bisa seperti di Yogyakarta yang tiap halte terdapat petugas yang standby untuk memberikan informasi kepada calon penumpang. Kamu sudah pernah naik, belum? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar ya!
Baca Juga: Keren! Bus Double Decker Australia Kaitkan Wonderful Indonesia