7 Fakta Unik tentang Mapala UI Sukses Capai Gunung Tertinggi Antartika

Sukses terus para pendaki Indonesia!

Kabar terbaru datang dari komunitasi pendaki Indonesia, Mapala Universitas Indonesia yang berdiri sejak 12 Desember 1964. Mapala UI merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa di Universitas Indonesia yang berkontribusi bagi masyarakat, serta peduli terhadap pelestarian lingkungan.

Memulai awal 2018, mereka  berhasil mendaki puncak tertinggi di Benua Antartika. Puncak Gunung Vinson Massif setinggi 4.987 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut berhasil mereka gapai pada 7 Januari 2018 pukul 02.30 WIB. 

1. Mapala UI rutin melakukan ekspedisi ke Seven Summits dunia

7 Fakta Unik tentang Mapala UI Sukses Capai Gunung Tertinggi Antartikanationalgeographic.co.id

Mapala UI termasuk pelopor ekspedisi Seven Summit dunia dari Indonesia sejak 1970. Mereka tercatat sudah pernah menginjakkan kaki di beberapa puncak gunung tertinggi, seperti Puncak Carstensz, McKinley, Elbrus, Kilimanjaro, dan Elbrus.

“Lima puncak sudah dicapai Mapala UI pada ekspedisi Seven Summits saat itu. Namun belum berhasil meneruskan ke puncak Vinson Massif dan Everest,” kata Ketua Mapala UI, Yohanes Poda.

Mereka gagal mencapai puncak karena pendaki utama ekspedisi itu tewas, yaitu Norman Edwin dan Didiek Samsu, dalam upaya pendakian Aconcagua pada 1992.

Meneruskan perjuangan tersebut, Mapala UI melakukannya lagi yang sudah dimulai sejak 2016. Mereka mulai membentuk tim pendakian yang sukses mencapai Puncak Carstensz pada Mei 2016, Puncak Elbrus (Rusia) pada September 2016, dan puncak Aconcagua (Argentina) pada Februari 2017.

2. Belum tahu apa itu Seven Summits?

7 Fakta Unik tentang Mapala UI Sukses Capai Gunung Tertinggi Antartikasea2summit7.com

Seven Summits atau Tujuh Puncak merupakan daftar gunung-gunung tertinggi di dunia yang terbagi dalam tujuh benua. Ada pun daftar gunung tersebut adalah Kilimanjaro (Tanzania), Vinson Massif, Cartensz (Indonesia), Everest (Nepal, China), McKinley (Amerika Serikat), dan Aconcagua (Argentina).

Tujuh puncak tersebut pertama kali dikenalkan Richard Bass. Sayangnya, saat itu puncak Cartensz belum dimasukkan. Baru saat pendakian Reinhold Messner, puncak  Cartensz dimasukkan dalam list, menggantikan gunung di Australia.

Reinhold Messner merupakan pendaki profesional yang menjadi orang pertama mendaki 14 puncak. Hebatnya lagi, dia adalah orang pertama yang melakukan pendakian solo tanpa suplemen oksigen saat mendaki Gunung Everest, setinggi 8.846 mdpl.

3. Vinson Massif merupakan gunung tersulit kedua dalam Seven Summits

7 Fakta Unik tentang Mapala UI Sukses Capai Gunung Tertinggi Antartikabisniswisata.co.id

Vinson Massif merupakan salah satu ekspedisi paling berbahaya di bawah kondisi jalur Everest. Tak mengenal waktu, kamu akan dihadapkan cuaca ekstrem setiap saat.

Saking bahayanya, Vinson Massif hanya dibuka pada musim panas saja. Para pendaki hanya boleh melakukan perjalanan mulai dari Desember hingga Januari saja.

Meski musim panas, tetap saja suhu rata-rata Vinson Massif sekitar minus 30 derajat celcius. Saking ekstremnya, tidak ada pihak asuransi yang akan bersedia meng-cover para pendaki di Vinson Massif.

Baca juga: 10 Gunung Api Terfavorit di Indonesia, Jadi Incaran Pendaki Dunia

4. Selama musim pendakian, tidak ada malam hari di Vinson Massif

Biasanya para pendaki akan istirahat jika matahari mulai terbenam. Hal tersebut tidak berlaku saat melakukan pendakian di Vinson Massif.

Kamu harus benar-benar harus bisa mengatur kapan waktu terbaik untuk melanjutkan pendakian atau beristirahat. Matahari di Vinson Massif akan selalu bersinar sepanjang hari saat musim panas.

5. Vinson Massif merupakan gunung paling higienis di dunia

Tidak seperti kebanyakan gunung di dunia, Vinson Massif sangat ketat dalam menjaga kebesihannya. Bahkan, saat baru tiba di bandara terdekat, sudah ada toilet khusus yang memakai pompa. Sistem septic tank  yang akan menampung kotoran dalam wadah  cointainer, lalu diterbangkan ke Punta Arenas untuk dibuang.

Selama pendakian, kamu akan mendapatkan ember khusus buatan NASA yang bernama "clean mountain". Tujuannya supaya salju di sana sangat higienis, sehingga tetap aman untuk dimasak.

Jangan pernah mencari celah untuk melanggar aturan di sini. Vinson Massif diatur ketat para ilmuwan yang tergabung dari 49 negara.

6. Ekspedisi Seven Summits membutuhkan dana besar

7 Fakta Unik tentang Mapala UI Sukses Capai Gunung Tertinggi Antartikamadisonmountaineering.com

Menaklukkan puncak Cartensz saja kamu harus merogoh kocek sedalam Rp 24 juta per orang. Untuk Vinson Massif, setidaknya kamu harus menyiapkan dana sekitar mencapai 30.000 dollar AS atau sekitar Rp 400 juta.

Untuk bisa memulai pendakian ke sini, kamu harus naik pesawat Antarctic Logistics and Expeditions (ALE) dari Punta Arenas di Chile. Selain mahal, setiap tahun hanya diperbolehkan sekitar 60 pendaki yang boleh melakukan pendakian di Vinson Massif.

7. Inilah orang-orang yang telah berhasil mendaki Vinson Massif sebelumnya

7 Fakta Unik tentang Mapala UI Sukses Capai Gunung Tertinggi Antartikanationalgeographic.co.id

Selain Mapala UI, ada banyak sekali tim pendakian di Indonesia yang sangat kompak. Beberapa di antaranya juga berhasil melakukan ekspedisi Seven Summits hingga saat ini. 

Tercatat ada beberapa tim lainnya yang telah berhasil mendaki gunung terbesih di dunia ini. Sebut saja Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Parahyangan (ISSEMU) pada 13 Desember 2010 dan Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU) pada 5 Januari 2017.

Nah, itulah tujuh fakta seputar Vinson Massif yang menjadi salah satu Seven Summits  dunia. Apakah kamu juga terinspirasi seperti mereka untuk bisa mendapatkan gelar "Seven Summiteers"?

Baca juga: 10 Gunung Paling Favorit di Indonesia, Indahnya Tak Main-main!

Topik:

Berita Terkini Lainnya