Menilik Karya Unik Arsitek Andra Martin di Museum MACAN, Sarat Makna

Gak cuma artistik dan aestetik, tapi juga penuh filosofi

Memamerkan karya berbagai seniman ternama, kali ini Museum MACAN menggelar pameran instalasi seni terbaru bertajuk Matter and Place. Sesuai namanya, pameran ini fokus pada eksplorasi hubungan antara manusia dan ruang. Elevation milik arsitek Indonesia bernama Andra Martin menjadi salah satu karya yang ditonjolkan.

Nah, IDN Times berkesempatan mengeksplor langsung seperti apa keunikan karya-karya yang dipamerkan di Museum MACAN kali ini, Jumat (12/4). Yuk, simak ulasan berikut ini!

1. Elevation dikemas dalam bentuk instalasi tradisional khas Indonesia

Menilik Karya Unik Arsitek Andra Martin di Museum MACAN, Sarat MaknaIDN Times/Rosa Folia

Andra Martin memanfaatkan keterampilan dan pengetahuannya sebagai seorang arsitek untuk menunjukkan seperti apa rumah-rumah tradisional Indonesia kepada publik. Tak hanya dengan miniatur biasa, Andra mengemas idenya ke dalam bentuk instalasi seni berbahan anyaman rotan dengan pola khas. Karyanya ini terinspirasi dari berbagai tekstil tradisional Indonesia.

2. Miniatur rumah tradisional terbuat dari kayu dan rerumputan kering

Menilik Karya Unik Arsitek Andra Martin di Museum MACAN, Sarat Makna

Ada sembilan rumah tradisional Indonesia yang diangkat Andra dalam karyanya kali ini. Ia mengajak pencinta seni menjelajah semuanya, termasuk rumah Joglo dari Jawa dan Honai dari Papua. Menariknya, Andra menggunakan kayu dan rerumputan kering untuk membuat miniatur-miniatur unik tersebut.

3. Andra menerima penghargaan bergengsi atas karyanya

Menilik Karya Unik Arsitek Andra Martin di Museum MACAN, Sarat Makna

Berkat Elevation, Andra berhasil menerima penghargaan Special Mention di International Architecture Exhibition - La Biennale di Venezia pada 2018 lalu. Elevation dinilai sanggup mengombinasikan material modern dengan teknologi terdepan dan komponen tradisional, sehingga dipandang sangat unik.

Baca Juga: 5 Spot Paling Instagramable di Museum MACAN, Unik Banget!

4. A Transgressive Wyoming, karya seniman Amerika Serikat Theaster Gates juga turut dipamerkan

Menilik Karya Unik Arsitek Andra Martin di Museum MACAN, Sarat MaknaIDN Times/Rosa Folia

Bukan cuma karya seni asal seniman Indonesia saja yang mendapat tempat di pameran Matter and Place ini. Kurator Museum MACAN Asri Winata juga menunjukkan satu karya Theaster Gates yang unik, karena menggunakan tar sebagai salah satu material.

Karya berjudul A Transgressive Wyoming itu berbentuk peta Amerika Serikat yang separuhnya berwarna hitam. Ini adalah representasi Amerika Serikat sebagai negara yang terbelah secara ras, yakni antara kulit putih dan kulit hitam.

5. Pengunjung juga disuguhi Helix Rain buatan Genevieve Chua

Menilik Karya Unik Arsitek Andra Martin di Museum MACAN, Sarat MaknaIDN Times/Rosa Folia

Seniman Singapura Genevieve Chua mewakilkan kehadirannya di Jakarta kepada salah satu artwork berjudul Helix Rain. Karya ini sendiri menunjukkan kondisi internal, seperti rahim perempuan, yang berdampingan dengan peristiwa eksternal, misalnya banjir bandang.

6. Setelah puas melihat instalasi seni terbaru Museum MACAN, kamu bisa mampir ke Infinity Room

Menilik Karya Unik Arsitek Andra Martin di Museum MACAN, Sarat MaknaIDN Times/Anata Siregar

Salah satu pameran paling hits di Museum MACAN adalah Infinity Room Yayoi Kusama. Area ini kerap menghiasi feed Instagram para influencer atau artis Tanah Air. Meski Infinity Room sudah ada sejak tahun lalu, tapi masih jadi spot favorit banyak orang sampai sekarang.

Karya-karya unik Arsitek Andra Martin dan seniman kontemporer Jepang Yayoi Kusama tersebut bisa kamu nikmati sejak 13 April hingga 21 Juli mendatang di area Taman Patung. Kamu bisa datang setiap Selasa-Minggu pukul 10.00-18.00. Jadi, tunggu apa lagi? Kuy lah!

Baca Juga: 10 Fakta Museum MACAN, Museum Baru di Jakarta yang Instagramable Abis!

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya