Lingko, Sawah "Jaring Laba-laba" di Flores yang Mempesona

Setelah turun dari Wae Rebo, kamu harus ke sini!

Flores, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu tujuan turis lokal dan mancenegara. Tak hanya menawarkan pantai-pantai indah, Flores juga menyajikan kearifan lokal yang menakjubkan. Wae Rebo misalnya, desa adat ini menjadi salah satu destinasi andalan di Flores. 

Terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Wae Rebo menawarkan panorama alam menakjubkan. Ditambah tradisi yang masih terjaga dan masyarakat yang ramah, Wae Rebo menjadi destinasi impian bagi siapa pun.

Lingko, Sawah Jaring Laba-laba di Flores yang Mempesonatravel.kompas.com

Selain Wae Rebo, destinasi lain di Flores yaitu persawahan berbentuk jaring laba-laba yang disebut lingko. Umumnya, wisatawan akan mengunjungi lingko setelah turun dari Wae Rebo. 

Baca Juga: 7 Kuliner Khas Flores yang Wajib Banget Kamu Cicipi!

Masyarakat Manggarai mengenal pertanian sejak sistem kehidupan berburu yang nomaden, hingga berubah agraris dengan cara menetap. Sejak saat itu, keberadaan lahan pertanian berperan penting bagi masyarakat Manggarai. Alhasil, pembagian tanah pertanian harus berdasarkan adat istiadat.

Lingko, merupakan sistem pembagian sawah yang bermula dari titik tengah yang disebut dengan lodok. Dari titik tengah itulah ditarik garis panjang menuju bidang terluar yang disebut dengan cicing. Polanya kecil di bagian dalam dan besar di bagian luar atau mirip jaring laba-laba. Semakin jauh dari titik tengah, semakin luas pula tanah tersebut.

Lingko, Sawah Jaring Laba-laba di Flores yang Mempesonakomodoislandtrip.com

Tak seperti sawah pada umumnya, lingko memiliki pola seperti jaring laba-laba. Keunikan inilah yang menjadikannya sebagai destinasi wisata di Flores. Siapapun akan dibuat terkagum-kagum dengan pemandangan menakjubkan a la persawahan di Desa Cancar. Selain itu, kamu pun akan disambut dengan udara yang sejuk.

Lokasinya di Desa Cancar, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, atau sekitar 15 kilometer dari Kota Ruteng. Untuk menuju Desa Cancar dapat menumpang angkutan kota dari Ruteng, kemudian turun di Pasar Cancar. Dari Pasar Cancar berjalan kaki sekitar 2,5 kilometer atau bisa juga menyewa ojek sepeda motor.

Meskipun bukan destinasi wisata yang dikelola pemerintah maupun swasta, tetapi Desa Cancar menerapkan sistem registrasi dengan mengisi buku tamu di sebuah rumah. Dari rumah itu, tinggal berjalan kaki menuju puncak bukit untuk melihat lingko dari ketinggian.

Dengan pemandangan lingko yang unik serta udara yang sejuk, siapa yang akan menolak untuk datang ke Desa Cancar?

7 Baca Juga: 7 Alasan Flores Aman Buat Solo Traveler, Kapan ke Sana?

Topik:

Berita Terkini Lainnya