6 Wisata Sejarah Paling Hits di Sumenep, Sarat Nilai Historis

Nilai historisnya dijaga secara turun-temurun

Kalau mendengar Pulau Madura, pasti langsung terbayang dengan pesona daratannya yang dikelilingi lautan yang luas, seperti Sumenep misalnya. Sumenep merupakan salah satu kabupaten yang terletak di paling Timur Pulau Madura.

Bahkan, Gili Iyang yang dikenal sebagai salah satu pulau dengan kandungan oksigen terbaik di dunia terletak di Sumenep, lho. Namun, tak hanya wisata alamnya saja, Sumenep juga dikenal dengan wisata sejarahnya.

Mengingat Sumenep sempat mengalami beberapa pergantian kekuasaan dari Kerajaan Singhasari sampai Mataram, ada tempat wisata sejarah yang hits di Sumenep, Madura, yang bisa kamu kunjungi. 

1. Keraton Sumenep

6 Wisata Sejarah Paling Hits di Sumenep, Sarat Nilai HistorisMuseum Keraton Sumenep (instagram.com/wearesumenep)

Keraton Sumenep menjadi salah satu wisata sejarah yang paling ramai dikunjungi menjelang libur. Konon, keraton ini dulunya disebut dengan Keraton Pajagalan yang dibangun di atas tanah pribadi milik Panembahan Somala, penguasa Sumenep XXXI.

Bangunan Keraton Sumenep ini terdiri dari Gedong Negeri, Pengadilan Keraton, Paseban, dan beberapa bangunan pribadi milik keluarga keraton. Ada juga pemandian Putri Taman Sare yang airnya diyakini memiliki berbagai khasiat, lho.

Kalau memulai dari sisi selatan, kamu akan disambut dengan daftar nama-nama Raja dan Bupati Sumenep. Faktanya, Keraton Sumenep ternyata menyimpan prasasti berupa wasiat Panembahan Somala yang menyampaikan bahwa tanah dan bangunan keraton tidak bisa dirusak maupun diwariskan.

2. Kota Tua Kalianget

6 Wisata Sejarah Paling Hits di Sumenep, Sarat Nilai HistorisKota Tua Kalianget (instagram.com/izzulmujahidin)

Di Sumenep, ada wisata sejarah yang family friendly bernama Kota Tua Kalianget. Tempay ini menjadi saksi bisu pusat peradaban di masa lampau. Saat berkunjung ke sini, kamu akan disambut bangunan-bangunan tua yang berdiri kokoh sejak masa penjajahan.

Konon, dulunya Kota Tua Kalianget merupakan kota modern pertama yang dibangun VOC di Pulau Madura. Ini karena lokasinya yang cukup strategis di daerah Pelabuhan Kertasada yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Sumenep.

Dibangun sekitar 1700-an, di sana kamu bisa menjumpai bangunan peninggalan Kolonial Belanda, seperti Pabrik Garam Briket, dan gedung berarstitektur klasik ala Eropa pada zaman itu. Selain itu, ada gedung Pembangkit Listrik Sentral yang dibangun pada 1914.

3. Benteng Kalimo'ok

6 Wisata Sejarah Paling Hits di Sumenep, Sarat Nilai HistorisBenteng Kalimo'ok (instagram.com/merlimelown22)

Tampaknya seru kalau berkunjung ke sini bersama keluarga, mengingat tempat wisata ini sarat akan sejarah. Saat liburan ke Benteng Kalimo'ok, kamu akan menjumpai pintu gerbang yang masih utuh dan kokoh di Desa Kalimo'ok, Kecamatan Kalianget.

Benteng Kalimo'ok berawal dari perjanjian antara VOC dengan Pakubowono I, Raja Mataram pada 1705. Benteng ini dibangun pada 1785 di atas tanah cukup tinggi yang memungkinkan melihat kondisi pesisir dan muara Sungai Marengan dari jarak cukup jauh.

Setelah dibangun Benteng Kalimo'ok yang merupakan daerah pertahanan VOC, pemukiman-pemukiman orang Eropa mulai menyebar di daerah Marengan dan Pabean. Ini bisa dilihat dari arstitektur bangunannya yang cenderung dipengaruhi kebudayaan indisch.

Baca Juga: 10 Pesona Desa Wisata Tipang, Perpaduan Wisata Alam dan Sejarah

4. Masjid Agung Sumenep

6 Wisata Sejarah Paling Hits di Sumenep, Sarat Nilai HistorisMasjid Agung Sumenep (instagram.com/massaifulbahri)

Asal kamu tahu, dulunya Masjid Agung Sumenep dikenal dengan Masjid Panembahan Somala. Ini karena Masjid Agung Sumenep dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Somala, penguasa Semenep XXXI, setelah pembangunan kompeks Keraton Sumenep dengan arstitek yang sama, Lauw Piango.

Masjid Jami’ atau Masjid Keraton Sumenep ini menggabungkan berbagai unsur budaya dalam arsitektur bangunannya, seperti Persia, Arab, India, China, dan Jawa. Pola ini seperti merepresentasikan keberagaman etnis yang bermukim di Pulau Madura saat itu. Masjid Agung Sumenep mulai dibangun pada 1779 dan resmi rampung 1787. 

Tujuan dari pembangunan masjid ini sebenarnya sebagai tempat ibadah untuk keluarga keraton dan masyarakat. Uniknya, Masjid Agung Sumenep ternyata merupakan bangunan kedua masjid karena sebelumnya kompleks masjid berada di belakang keraton. Selain itu, Masjid Agung Sumenep menyimpan peninggalan berupa pedang yang terletak di atas kubah.

5. Asta Tinggi

6 Wisata Sejarah Paling Hits di Sumenep, Sarat Nilai HistorisAsta Tinggi Sumenep (instagram.com/dwerachmanto)

Saat menjelang Ramadan dan Idulfitri, Asta Tinggi menjadi wisata religi sekaligus sejarah yang tidak pernah sepi pengunjung. Baik yang hanya sekadar berziarah maupun yang menikmati sisa kejayaan para tokoh legendaris di bumi Jokotole pada zaman itu. 

Kalau kamu belum tahu, Asta Tinggi merupakan kawasan pemakaman para raja di Sumenep. Dulunya, Asta Tinggi daerah yang tidak berpenghuni berupa dataran tinggi dan hutan belantara. Sejak abad ke-17, daerah tersebut kerap menjadi tujuan menyepi para raja Sumenep.

Pada awal abad ke-18 sampai pertengahan, daerah Asta Tinggi hanya ada dua kubah, yakni Pangeran Pulangjiwa dan Pangeran Jimat. Barulah di masa Panembahan Sumolo, dilanjutkan dengan pembangunan di sebelah timur yang diberi nama Asta Raja dengan pagar yang terbuat dari susunan batu tanpa perekat.

6. Gua Jeruk

6 Wisata Sejarah Paling Hits di Sumenep, Sarat Nilai Historisilustrasi gua (pexels.com/M Venter)

Sama halnya dengan Asta Tinggi, Gua Jeruk tidak pernah sepi pengunjung saat mendekati Ramadan maupun Idulfitri. Terletak di Desa Kebunagung, gua ini jadi tempat meditasi yang digunakan oleh Sultan Abdurrahman Pakunata Ningrat, adipati Sumenep pada 1811-1854.

Kalau kamu belum tahu, Sultan Abdurrahman merupakan satu-satunya orang yang dipercaya untuk menjalankan pemerintahan Sumenep setelah Panembahan Sumolo. Pada masa pemerintahannya, masyarakat Sumenep hidup makmur karena roda perekonomian yang lancar, sehingga ia begitu dicintai dan dihormati sebagai seorang pemimpin.

Maka dari itu, tak heran kalau Gua Jeruk masih dijaga keaslian dan kelestariannya oleh masyarakat Sumenep sampai saat ini. Ini merupakan salah satu cara mereka untuk mengenang sosok Sultan Abdurrahman yang dikenal sebagai salah satu tonggak sejarah Sumenep.

Sempat mengalami beberapa pergantian kekuasaan dari Kerajaan Singhasari sampai Mataram, tak heran kalau di Sumenep terdapat beberapa tempat wisata yang sarat akan nilai historis. Bagi kamu yang berencana berkunjung ke Pulau Madura, jangan lupa ajak keluarga ke tempat wisata bersejarah di atas, ya!

Baca Juga: 5 Makanan Khas Sumenep yang Wajib Masuk ke Daftar Kulineranmu! 

Anis Photo Verified Writer Anis

من صبر ظفر

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya