Selat Bosphorus, Menikmati Indahnya Benua Asia dan Eropa Sekaligus

Menempuh benua Asia dan Eropa hanya dalam hitungan langkah

Turki termasuk salah satu negara yang dianugerahi banyak keistimewaan. Di negara ini banyak kisah sejarah yang terjadi seperti perebutan kota Konstantinopel yang akhirnya berhasil ditaklukkan oleh sultan Muhammad Alfatih dan ia memilih selat Bosphorus sebagai salah satu pintu masuk untuk melakukan serangan dalam penaklukan Konstantinopel. Konstantinopel lalu berganti nama menjadi Istanbul dan kini menjadi kota terpadat di Turki karena kota ini merupakan pusat perekonomian, budaya dan sejarah. Selain itu, kota ini juga didatangi banyak wisatawan dari seluruh penjuru dunia setiap tahunnya.

Terlepas dari semua keriuhan Istanbul, kota ini menjadi lebih istimewa lagi karena letaknya yang ada di dua benua, Asia dan Eropa dan selat Bosphoruslah yang menyatukan dua benua ini. Hanya dalam hitungan beberapa langkah, kita sudah bisa berada di dua Benua sekaligus. Selat ini memiliki panjang 30 km dengan lebar maksimum 3.700 meter dan lebar minimumnya 750 meter. Kedalamannya sekitar 36 meter sampai 124 meter. Ada dua jembatan terkenal selain beberapa jembatan lainnya yang selain berfungsi sebagai ikon wisata kota Istanbul, juga sebagai jalur penghubung masyarakat turki di bagian Asia dan Eropa. Adalah jembatan Bosphorus yang memiliki panjang 1.074 dan jembatan Fatih Sultan Mehmet yang dibangun pada tahun 1988, 15 tahun setelah dibangunnya jembatan Bosphorus pada tahun 1973. Jembatan Fatih Sultan Mehmet lebih panjang dari jembatan Bosphorus, yaitu 1.090 meter.

Selain menghubungkan benua Asia dan Eropa, selat Bosphorus juga merupakan tempat bertemunya air laut Marmara dan laut Hitam. Berwisata dengan kapal menelusuri selat ini banyak dijadikan pilihan para turis yang mengunjungi Istanbul, apalagi mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengelilingi Istanbul dengan jalan darat. Tour selat Bosphorus ini biasanya melewati sisi Eropa terlebih dahulu, kemudian berbalik ke sisi Asianya. Para penyedia tour sudah sangat paham dengan keinginan turis-turisnya. Karena itu mereka pasti melambatkan jalannya kapal atau bahkan berhenti saat melewati tempat-tempat penting dan bersejarah.

Ada beberapa pilihan untuk tour Bosphorus. Short circle cruise untuk perjalanan singkat sekitar satu setengah jam. Full Bosphorus cruise untuk jarak yang jauh dan lebih lama. Perjalanannya bisa sampai ke laut Hitam. Dan sunset cruise untuk menikmati senja di selat Bosphorus. Sunset cruise rasanya sangat cocok untuk turis yang pergi dengan pasangannya untuk menciptakan suasana romantis saat tenggelamnya sang mega. Jangan lupa untuk memperhatikan jadwal tour Bosphorus karena bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan musimnya.

Beberapa objek wisata yang dilewati dan tentunya memanjakan pandangan dengan tour Bosphorus, yaitu:

Jembatan Galata

Jembatan ini termasuk salah satu jembatan yang melintasi golden horn, sebuah teluk yang menjorok kedalam di selat Bosphorus. Terletak di bagian Eropa, jembatan ini menghubungkan distrik Eminönü dan Karaköy. Selain itu juga bisa dijadikan pilihan nongkrong jika memiliki waktu lama di Istanbul.

Istana Dolmabahce

Terletak di Istanbul sisi Eropa, didistrik Beşiktaş, istana ini dulunya pernah dijadikan pusat administrasi kekaisaran Ottoman dan pusat pemerintahan Mustafa Kemal Atatürk selama 15 tahun, mulai dari 1923 sampai Atatürk wafat di istana ini pada tahun 1938. Kini istana Dolmabahce dijadikan museum dan tempat pertemuan kenegaraan.

Istana Topkapi

Merupakan  istana kesultanan pertama di zaman Ottoman yang konon kabarnya ditinggali oleh sekitar 4000 orang. Bisa dibayangkan seberapa besar istana ini. Istana ini kini juga sudah dijadikan museum. Didalamnya terdapat tongkat nabi Musa dan peninggalan-peninggalan nabi Muhammad SAW. Sangat cocok untuk wisata sejarah dan religi bagi umat muslim.

Istana Çırağan

Istana yang pernah ditempati juga pada masa Ottoman dan kini beralih menjadi tempat komersil, yaitu dimiliki oleh grup Kempinski dan menjadi hotel bintang 5 dan salah satu yang termahal di Istanbul.

Masjid Ortaköy

Masjid Ortaköy bersentuhan langsung dengan air di selat Bosphorus dan berada tepat dibawah jembatan Bosphorus. Dibangun pada abad ke 18, desain interior mesjid ini dominan pink. Bangunannya cantik dengan gaya arsitektur khas mesjid-mesjid Turki.

Rumeli Hisari

Sebuah benteng yang dibangun oleh sultan Fatih untuk mempermudah memata-matai lawannya. Benteng besar, tinggi dan terlihat gagah ini konon kabarnya dibangun dalam waktu singkat, hanya 130 hari. Hingga saat ini masih terlihat betapa hebatnya sultan Fatih di masa itu.

Bukit Çamlıca

Berada di distrik Üsküdar, Istanbul bagian Asia, bukit ini memiliki tinggi 268 meter dan merupakan yang tertinggi di Istanbul.

Istana Beylerbeyi

Terletak di Istanbul bagian Asia, istana Beylerbeyi merupakan istana musim panas pada masa Ottoman yang digunakan untuk menjamu tamu-tamu kenegaraan. Kini istana ini sudah terbuka untuk umum.

Menara Maiden

Terletak diatas sebuah pulau kecil di selat Bosphorus, menara Maiden ini berbentuk unik dan sudah ada sejak zaman Bizantium. Karena keunikannya itulah menara ini sering dijadikan background film turki dan internasional. Film-film papan atas yang dibintangi oleh aktor sekelas James Bond yang berjudul The world Is Not Enough dan From Russia With Love adalah contohnya. Bagi penggemar drama turki di Indonesia juga pasti sudah tidak asing lagi dengan pemandangan menara ini karena menara ini juga merupakan salah satu background dalam serial Cinta di Musim Cherry. Kini menara ini sudah berubah fungsi menjadi restoran dan kafe-kafe.

Selain tempat-tempat diatas, rumah-rumah mewah, villa pribadi, bangunan-banguan dengan arsitektur masa lampau dan bangunan-bangunan modern, kafe-kafe dan restoran tempat nongkrong juga berjajar disepanjang selat Bosphorus. Dalam sekali berlayar, tempat-tempat bersejarah itu bisa disaksikan. Tetapi akan lebih sempurna jika masuk kedalamnya dan melihat langsung benda-benda peninggalan bersejarah yang ada disana.

Bosphorus, si saksi bisu perubahan zaman dan peradaban, mulai dari masa Romawi, Bizantium, Ottoman, Republik Turki dan diatas selat ini, di jembatan Bosphorus, hampir seluruh rakyat Turki berdiri sambil mengibar-ngibarkan benderanya dan berbondong-bondong membela presidennya, Recep Tayyib Erdogan beberapa bulan lalu dalam upaya penggulingannya. Dan Bosphorus akan tetap setia menjadi saksi sejarah di tahun-tahun mendatang.

Anne Yaa Photo Verified Writer Anne Yaa

Travel, food, flowers, nature enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya