7 Keistimewaan Kampung Naga, Pesona Kampung Adat Sunda yang Lestari

Kampung adat tanpa aliran listrik #LokalIDN

Pernahkah kamu membayangkan di zaman modern ini masih ada masyarakat yang hidup tanpa aliran listrik dan teknologi? Ya, Kampung Naga adalah salah satunya. Masyarakat di kampung ini bukannya tidak mendapat bantuan akses listrik, namun masyarakat ini memilih tidak menggunakan listrik dalam kehidupan mereka.

Selain fakta tersebut, ternyata kampung ini memiliki banyak keistimewaan lainnya, lho! Penasaran? Berikut 7 keistimewaan Kampung Naga!

1. Sangat melestarikan adat istiadat

7 Keistimewaan Kampung Naga, Pesona Kampung Adat Sunda yang LestariDok. Pribadi/ Bayu Cunda S

Masyarakat Kampung Naga sangat menghormati adat istiadat yang telah diwariskan dari para leluhur mereka, sehingga masih diterapkan sampai saat ini. Kehidupan masyarakat di sini dilandasi oleh budaya dan adat istiadat Sunda serta menjalankan syariat Islam.

Masyarakat Kampung Naga memiliki banyak filosofi hidup yang menjadi pedoman dalam berperilaku dan bertindak. Salah satunya adalah "Hirup mah kudu tungkul ka jukut, tanggah ka sadapan"  yang memiliki makna bahwa manusia harus selalu rendah hati dan bersahaja.

2. Arsitektur rumah yang autentik dan filosofis

7 Keistimewaan Kampung Naga, Pesona Kampung Adat Sunda yang LestariDok. Pribadi/ Bayu Cunda S

Terdapat 112 rumah di wilayah tanah adat Kampung Naga. Rumah masyarakat dibangun menggunakan bahan alami yang bersumber dari hutan disekitar kampung. Atapnya menggunakan ijuk yang bisa bertahan hingga 20 tahun dan memberi kesejukan dalam rumah.

Badan rumah merupakan anyaman bambu dan diberi warna menggunakan kapur putih melambangkan hati yang bersih dan suci. Bagian kaki rumah atau fondasi menggunakan batu kali dan tanah liat yang menciptakan makna dasar yang kokoh mampu menopang seisi rumah.

Semua rumah di kampung ini dibangun dengan ketinggian, warna dan bentuk yang sama melambangkan adanya kesetaraan antar masyarakat sehingga tidak ada kesenjangan sosial yang terjadi.

3. Mata pencaharian utama adalah bertani dan berternak

7 Keistimewaan Kampung Naga, Pesona Kampung Adat Sunda yang LestariDok. Pribadi/ Alfiano Johanes F

Masyarakat di kampung ini bekerja sebagai petani dan peternak. Terdapat 33,5 hektar lahan sawah yang digunakan untuk menanam padi. Masyarakat Kampung Naga menggunakan istilah Janli (Jan-Li) dalam menetapkan waktu menanam.

Janli berarti Januari-Juli, jadi pada bulan-bulan itulah masyarakat akan menanam bibit padi. Karena pada masa tersebut kondisi cuaca sangat cocok untuk tumbuh kembang padi di mana curah hujan tidak terlalu tinggi sehingga padi tidak busuk dan intensitas sinar matahari tidak terlalu panas sehingga padi tidak layu.

Padi Ceré adalah jenis padi lokal yang terbaik dari Kampung Naga. Padi ini bertekstur layaknya ketan dan memiliki rasa yang gurih. Saat memasak beras dari padi ini harus dicampur dengan jenis beras lain agar hasilnya tidak lembek.

Selain bertani masyarakat juga bertenak ikan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tambak ikan di sekitar permukiman masyarakat. Jenis ikan yang banyak dibudidayakan adalah ikan mas dan lele.

Baca Juga: 5 Kampung Ini Berubah 180 Derajat, dari Kumuh Jadi Kampung Wisata

4. Pemandangan lanskap kampung yang menakjubkan

7 Keistimewaan Kampung Naga, Pesona Kampung Adat Sunda yang LestariDok. Pribadi/ Bayu Cunda S

Dengan persawahan yang sangat luas dan letak geografis desa yang berada di lembah, maka lanskap pemandangan disekitar kampung ini luar biasa indahnya. Sejauh mata memandang ditemukan rimbunan pepohonan dan hamparan padi yang tertata rapih membentuk terasering yang memanjakan mata.

Selain persawahan, terdapat juga aliran sungai di sekitar desa yang menjadi sumber air bagi kehidupan masyarakat. Di ujung sungai dibangun bendungan air yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan air dan berguna sebagai sumber saluran imigrasi persawahan masyarakat.

5. Perjuangan akses menuju kampung naga

7 Keistimewaan Kampung Naga, Pesona Kampung Adat Sunda yang LestariDok. Pribadi/ Alfiano Johanes F

Secara geografis Kampung Naga terletak di lembah gunung sehingga untuk mencapai desa ini wisatawan perlu berjalan kaki menyusuri jalan setapak dan menuruni 439 anak tangga dari lokasi parkir kendaraan.

Lokasi parkir kendaraan memang terletak cukup jauh dari kampung, di lokasi ini terdapat pertokoan dan papan informasi tentang Kampung Naga. Lokasi ini dibangun untuk meningkatkan fasilitas pariwisata sehingga membuat wisatawan yang berkunjung merasa nyaman.

Kampung Naga memang sudah terbuka terhadap pariwisata, beberapa warga menyewakan rumahnya sebagai homestay dan terdapat pemandu wisata lokal yang bisa membawa wisatawan menjelajah kampung ini.

Walaupun menuju Kampung Naga membutuhkan perjuangan tetapi dalam perjalanannya kamu tidak akan merasa lelah karena disuguhi keindahan alam dan suasana yang sejuk dan asri.

6. Hidup tanpa aliran listrik

7 Keistimewaan Kampung Naga, Pesona Kampung Adat Sunda yang LestariDok. Pribadi/ Bayu Cunda S

Ini dia keistimewaan yang paling menarik dari Kampung Naga, masyarakat hidup tanpa aliran listrik! Mengapa ya? Ternyata salah satu faktornya adalah untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran. Mengingat bahan bangunan rumah yang menggunakan ijuk dan bambu merupakan material yang gampang terbakar, maka masyarakat mengantisipasi penggunaan listrik. Sedikit saja ada kesalahan arus listrik bisa berakibat bencana kebakaran yang fatal bagi masyarakat.

Selain itu, masyarakat tidak menggunakan aliran listrik adalah untuk melindungi diri dari modernisasi yang mengubah perilaku seseorang. Masyarakat ingin menjaga keutuhan hubungan antar setiap orang di kampung ini.

Sebagai penerangan pada waktu malam hari, masyarakat menggunakan lampu petromaks.

7. Kehidupan masyarakat yang harmonis

7 Keistimewaan Kampung Naga, Pesona Kampung Adat Sunda yang LestariDok. Pribadi/ Bayu Cunda S

Masyarakat di kampung ini hidup saling menjaga dan memperhatikan berlandaskan setiap filosofi yang telah diajarkan pada mereka. Anak-anak pun tumbuh saling bersosialisasi tanpa ketergantunggan terhadap teknologi seperti ponsel atau tablet. Tidak seperti kebanyakan anak-anak di perkotaan saat ini yang sudah tidak bisa hidup tanpa gadget. 

Di kampung ini juga masih diselenggarakan upacara adat atau hajat asih dan membuat masyarakat saling bergotong-royong dalam mempersiapkannya. Biasanya acara adat dilakukan oleh kaum laki-laki dan kaum wanita mempersiapkan hidangan makanannya.

Setiap kegiatan upacara adat memiliki makna tertentu dan mengandung unsur kebersamaan serta pelestarian budaya di dalamnya.

Nah, itulah 7 keistimewaan Kampung Naga yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Tertarik untuk mengunjunginya?

Baca Juga: Pesona 5 Kampung Adat di Kabupaten Ngada

Debora Photo Writer Debora

Let's keep learning

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya