Mengulik Museum Tumurun di Solo, Koleksinya Unik dan Beragam

Masuk ke sini gak dipungut biaya alias gratis!

Banyak yang menganggap berkunjung ke museum selalu terasa membosankan. Padahal, jika dilihat dari kaca mata besarnya, datang ke museum justru asyik dan gak bikin bisan. Salah satunya Museum Tumurun di Solo dengan konsep modern.

Banyak yang belum tahu soal Museum Tumurun, padahal letaknya ada di jantung Kota Solo, lho. Museum ini memang milik pribadi, tapi kamu bisa mampir dan melihat koleksinya yang unik dan menarik.

1. Mirip rumah mewah dengan koleksi yang bikin menganga

Mengulik Museum Tumurun di Solo, Koleksinya Unik dan BeragamMuseum Tumurun di Solo (dok.pribadi/Dyar Ayu)

Museum Tumurun adalah museum pribadi yang dimiliki Iwan Kurniawan, seorang anak dari pendiri perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, PT. Sritex. Lokasinya di tengah Kota Solo, kurang lebih 10 menit dari Stasiun Solo Balapan dengan kendaraan bermotor. Museum ini berada di Jalan Kebangkitan Nasional Nomor 2/4, Surakarta, Jawa Tengah.

Dari depan, museum ini justru sepeti rumah mewah biasa. Namun, begitu kamu masuk, kamu akan terkagum melihat koleksinya yang unik, rapi, dan jauh dari kesan jadul. Jika biasanya museum selalu terkesan gelap, di sini sangat terang sehingga kamu bisa melihat setiap detail lukisan yang dipajang. 

2. Hanya buka saat akhir pekan, perlu registrasi untuk bisa masuk

Mengulik Museum Tumurun di Solo, Koleksinya Unik dan BeragamMuseum Tumurun di Solo (dok.pribadi/Dyar Ayu)

Museum Tumurun di Solo ini hanya buka pada Jumat, Sabtu, dan Minggu saja. Soal jam pun tidak setiap saat bisa didatangi karena membutuhkan registrasi terlebih dahulu.

Jika memang berminat untuk masuk ke Museum Tumurun, baiknya mengikuti media sosialnya karena di sana kamu akan mendapatkan informasi lengkapnya. Registrasi biasanya dibuka setiap hari Selasa.

Setelah itu, pilih hari dan sesi yang diinginkan. Untuk Jumat, hanya ada dua sesi, yaitu pada pukul 13.00 dan 14.00. Sementara Sabtu dan Minggu ada empat sesi yang dimulai dari jam 10.00 hingga 14.00.

3. Tidak semua pendaftar bisa masuk, lho!

Mengulik Museum Tumurun di Solo, Koleksinya Unik dan BeragamMuseum Tumurun di Solo (dok.pribadi/Dyar Ayu)

Setiap sesi kunjungan di Museum Tumurun pun dibatasi, yaitu hanya untuk 40 orang saja. Kamu harus benar-benar sigap dan cepat saat registrasi supaya dapat kuota masuk. Ini karena minat pengunjung ke Museum Tumurun sangat besar, baru satu jam tautan registrasi dibagikan, sudah bisa ludes oleh lainnya.

Selain supaya tidak menimbulkan kerumunan, pengunjung dibatasi supaya bisa merasakan vibes privat museum yang ingin disampaikan oleh pihak museum. Gak cuma itu, para pengunjung bisa menikmati koleksi di sana dengan lebih tenang dan santai. 

Baca Juga: 7 Museum Unik di Indonesia, dari Museum Fisik hingga Museum Virtual

4. Rumah bagi seni konteporer dan modern

Mengulik Museum Tumurun di Solo, Koleksinya Unik dan BeragamMuseum Tumurun di Solo (dok.pribadi/Dyar Ayu)

Museum Tumurun menjadi rumah bagi seni kontemporer dan modern di Indonesia, khususnya di Solo. Ada banyak koleksi dari pelukis dan pegiat seni terkenal dipajang, sebut saja seperti Affandi, Raden Saleh, dan masih banyak lagi. Tidak hanya berupa lukisan, tapi juga ada patung yang aesthetic.

Salah satu yang cukup terkenal dan selalu jadi objek foto adalah Floating Eyes. Floating Eyes adalah karya dari Wedhar Riyadi yang pernah dipamerkan di Art Jog 10 pada 2016. Di dalamnya juga ada beberapa mobil antik yang tak kalah menyedot perhatian. 

5. Pengunjung akan didampingi tour guide saat berkeliling

Mengulik Museum Tumurun di Solo, Koleksinya Unik dan BeragamMuseum Tumurun di Solo (dok.pribadi/Dyar Ayu)

Jangan takut tidak bisa menikmati dan bingung dengan karya seni yang ada di Museum Tumurun. Di samping-samping lukisan atau patung sudah ada barcode yang bisa di-scan untuk melihat sejarah singkat mengenai karya itu. 

Kamu juga akan didampingi oleh para tour guide yang bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan, baik soal museum atau koleksi seninya. Namun, perlu diingat, selain jaga jarak dan pakai masker, kamu juga dilarang menyentuh karya seni apa pun dan membawa makanan dan minuman.

Selain tempat yang nyaman, koleksinya yang unik dan menarik. Fasilitas di Museum Tumurun juga memadai banget. Sebut saja, seperti lahan untuk parkir luas dan toilet yang wangi dan bersih, benar-benar bikin takjub. Dijamin, setelah sekali datang kamu pasti ingin kembali lagi.

Baca Juga: 5 Sentra Batik di Solo untuk Destinasi Wisata, Lengkap Pol!

Dyar Ayu Photo Verified Writer Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya