Solo Traveling dengan 3 Kelas Kereta Api, Pengalaman Berkesan!

#RailBloggerContest Kamu kudu coba!

Berjalan jauh seperti hiking, camping, ataupun hitchiking selalu menjadi hal paling menyenangkan bagi saya. Setahun terakhir petualangan seru tersebut sempat terlupakan karena kesibukan dunia kerja, bahkan akhir pekan pun hanya digunakan untuk istirahat. Namun sebuah kesempatan hadir saat dapat tawaran untuk menjadi writer inhouse IDN Times di Surabaya selama ajang Piala Dunia 2018, dan mengharuskan berkantor di Surabaya selama sebulan.

Saya pikir dengan mengambil pekerjaan ini, saya akan mempunyai kesempatan untuk melakukan solo traveling setelah pekerjaan usai. Apalagi kereta api selalu menjadi transport favorit saat melakukan sebuah petualangan, karena selalu memberikan kisah-kisah menarik dan unik di dalamnya.

Surabaya, Malang, Yogyakarta dan kembali ke Garut menjadi rute perjalanan kereta api yang saya tuju sepanjang solo traveling selama satu minggu. Sepanjang perjalanan dari satu kota ke kota lainnya pun saya menggunakan tiga kelas kereta api berbeda, eksekutif, bisnis dan ekonomi.

Seperti kelasnya yang berbeda, mereka pun memiliki cerita menarik dan unik sendiri-sendiri.

1. Menuju Malang dengan KA bisnis Mutiara Selatan, tentang menyesuaikan waktu perjalanan

Solo Traveling dengan 3 Kelas Kereta Api, Pengalaman Berkesan!Instagram.com/keretaapikita

Setelah masa satu bulan di Surabaya telah usai, maka saya memutuskan jika Malang adalah kota tujuan pertama. Tidak ada tempat wisata spesifik yang ingin saya tuju meskipun di kota Apel ini terdapat banyak tempat seru seperti Bromo, Jatim Park ataupun museum angkut. Saya hanya ingin melangkahkan kaki menikmati jalanan kota Malang untuk satu hari satu malam.

Adanya aplikasi online pemesanan tiket kereta api memang sangat membantu, apalagi bagi mereka yang belum mengetahui jadwal, jarak dan ketersediaan tiket perjalanan. Karena menyesuaikan waktu, akhirnya saya memilih berangkat dengan kelas bisnis Mutiara Selatan yang memulai perjalanan dari stasiun Gubeng mulai jam 07.20 WIB dan tiba di stasiun Malang Kota Baru 09.38 WIB.Harganya pun cukup ekonomis Rp.45.000, hanya berbeda 10 ribu dengan kelas ekonomi. Sedangkan kelas ekonomi hanya tersedia dinihari pukul 00.45 WIB.

Bicara soal kenyamanan, tentunya kelas bisnis lebih baik jika dibandingkan dengan ekonomi. Namun hal ini balik lagi kepada selera dan kebutuhan masing-masing karena menurut saya fasilitas yang disediakan PT. KAI saat ini jauh lebih baik jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu saat saya pertama kali menggunakan kereta api, dimana penuh sesak dengan pedagang, barang, hingga harus duduk dekat WC.

Saat ini pun kelas ekonomi dilengkapi dengan AC dan setiap penumpang terjamin duduk sesuai dengan nomor kursi di tiket, plus bebas asap rokok dan bersih dari sampah juga.

2. Stasiun Kota Baru Malang, tempat ideal untuk para traveler

Solo Traveling dengan 3 Kelas Kereta Api, Pengalaman Berkesan!Instagram/keretaapikita

Malang memang menjadi salah satu destinasi terfavorit bagi para traveler. Gak heran jika saat tiba di stasiun ini saya menemukan banyak penumpang yang tiba dengan tas carrier khas traveler. Hal lainnya yang membuat stasiun ini menjadi tempat ideal bagi traveler adalah deretan warung makan lesehan yang tentunya jadi spot untuk melepas lelah dan lapar dengan harga ekonomis, sekaligus ajang berkenalan dengan traveler lainnya dari berbagai penjuru Indonesia.

Serunya lagi, stasiun ini pun tidak jauh dari berbagai tempat wisata unik seperti kampung warna-warni Jodipan, kampung Tridi dan alun-alun Tugu Malang yang terletak hanya beberapa ratus meter dari stasiun. Untuk saya yang sedang solo traveling, hal ini sangat menarik.

Setelah melakukan perjalanan berkeliling kota, saya sendiri memutuskan untuk menikmati malam di alun-alun Malang yang tetap ramai hingga tengah malam. Bertemu dengan traveler lainnya, kami memutuskan tidur di alam terbuka alun-alun. Biar rasa petualangannya lebih terasa.

Satu pengalaman tak terlupakan dari stasiun Malang adalah saat saya kemudian bertemu dengan teman lama dari Jakarta yang juga sedang traveling menuju Bromo. Terlepas dari fasilitas stasiun yang semakin modern, stasiun kereta api memang selalu juga menyediakan cerita-cerita tradisionalis yang menyenangkan bagi traveler.

Baca Juga: Dari Ekonomi Hingga Luxury, Ini Lho Jenis-jenis Kelas Kereta Api!

3. Menuju Yogyakarta menggunakan KA Eksekutif Gajayana

Solo Traveling dengan 3 Kelas Kereta Api, Pengalaman Berkesan!Instagram.com/keretaapikita

Yogyakarta menjadi kota tujuan traveling selanjutnya. Meskipun sudah pernah mengunjungi kota ini, entah kenapa selalu saja ingin kembali berpetualang di kota pelajar ini. Karena disediakan tiket bebas memilih kereta oleh IDN Times, maka saya memilih tiket eksekutif KA Gajayana dari Malang menuju Yogyakarta. Lumayan mumpung gratis, sekaligus merasakan perbedaan pertama kalinya dengan kelas lainnya.

Harganya memang lebih tinggi sekitar Rp. 460.000, namun kualitas berbicara banyak. Kenyamanan menjadi nomor utama karena fasilitas kereta yang sangat nyaman seperti AC,TV, meja portable, tempat duduk lebih nyaman, pijakan kaki, bantal plus selimut. Dari stasiun kota baru Malang, KA Gajayana memulai pemberangkatan jam 13.30, dan memakan durasi 6 jam 52 menit untuk tiba di stasiun Tugu Yogyakarta.

Jika kamu ingin memanjakan perjalananmu dan memiliki uang saku cukup, memang tak ada salahnya melakukan perjalanan menggunakan kereta api kelas Eksekutif. Apalagi jika kamu menginginkan privasi lebih sepanjang perjalanan.

Di Yogyakarta sendiri saya menghabiskan waktu tiga hari untuk berkeliling ke tempat-tempat bersejarah. Untuk solo traveler, kita tak pernah kesepian di kota ini karena saking banyaknya juga traveler dan kemudahan akomodasi termasuk hostel dengan harga ramah di kantong.

4. Saatnya pulang dengan KA ekonomi Pasundan, menikmati indahnya pemandangan kehidupan manusia

Solo Traveling dengan 3 Kelas Kereta Api, Pengalaman Berkesan!Instagram.com/keretaapikita

Setelah puas traveling di Yogya, saatnya pulang menuju Garut dan KA ekonomi Pasundan menjadi perjalanan terakhir menuju kampung halaman. Bagi mereka yang ingin menuju Jawa Barat dengan harga ramah dompet, KA Pasundan memang menjadi favorit.

Kereta api yang memiliki rute stasiun Kiaracondong Bandung - Gubeng Surabaya memiliki harga tiket sekitar Rp.80-94 ribu. Meskipun kelas ekonomi, namun fasilitas yang tersedia pun gak kalah nyaman dengan adanya AC, tempat charger dan bebas asap rokok.

Kereta kelas ekonomi memang akan lebih banyak diisi penumpang dan tempat kursinya yang berhadapan-hadapan dan diisi masing-masing oleh tiga orang. Namun disinilah letak keunikannya dan memiliki cerita berkesan tersendiri tentang sebuah kereta. Kita akan disajikan cerita-cerita unik, keramahan, dan persahabatan dengan orang-orang baru yang kita temui.

Apalagi jika kita melakukan perjalanan sendiri, kita akan selalu menemukan teman mengobrol yang membuat perjalanan tak membosankan. Tak hanya pemandangan alam yang akan meyegarkan mata. tapi kita juga akan desediakan pemandangan manusia dengan berbagai latar belakang budaya, usia, dan sosial yang berbeda untuk menyegarkan jiwa kita.

5. Cerita sepanjang perjalanan

Solo Traveling dengan 3 Kelas Kereta Api, Pengalaman Berkesan!Instagram/keretaapikita

Terlepas dari banyaknya cerita sepanjang perjalanan solo traveling, saya bertemu dengan orang tua yang sedang mengantarkan anaknya untuk masuk kuliah pertama kalinya di salah satu universitas di Bandung, dan untuk pertama kalinya juga mereka mengunjungi kota terebut tanpa punya sanak saudara disana, sehingga tak terlalu mengetahui jalan menuju tempat tujuan.

Namun untunglah dua orang yang duduk di samping saya pun merupakan mahasiswa yang kuliah di Bandung, sehingga mereka bersedia membantu. Mungkin kisah ini terlihat sepele, namun kereta api telah mempertemukan rasa kemanusiaan yang jadi ciri khas bangsa ini.

Cerita lainnya yang baru saya ketahui adalah bahwa stasiun Leles, Garut yang menjadi tujuan akhir saya merupakan tempat terbunuhnya penjahat legendaris saat disergap Polisi yang sempat menghebohkan Indonesia di era 70an, Mat Peci. Cerita ini saya dapatkan dari penumpang lainnya saat kereta sedang berhenti di stasiun Tasikmalaya. Bahkan kisah Mat Peci pun sempat diangkat ke layar lebar di tahun 1978 saking terkenalnya.

Karena penasaran, sepanjang perjalanan Tasik menuju Garut saya pun meng-googling kisah ini karena penasaran. Dan memang benar, kisah Mat Peci bak sebuah film drama thriller yang berawal dari kisah cinta tak direstui hingga perubahan dramatis dirinya menjadi sosok yang ditakuti di dunia kriminal Indonesia, namun berakhir tragis di Stasiun Leles. Stasiun kereta api memang selalu memiliki sejarah dan keunikannya tersendiri.

Itulah salah satu pengalaman berkesan yang pernah saya alami saat melakukan solo traveling menggunakan kereta api. Seru, asyik dan selalu berkesan. Kamu kapan?

Baca Juga: 6 Tips Naik Kereta Api Kelas Ekonomi Premium dengan Nyaman

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya