Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi Kekinian

Kapan kamu terakhir datang ke sana?

Ketika punya waktu buat berkunjung ke Bali pekan lalu, saya pengin tahu kabar patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) setelah diresmikan pada 22 September lalu. Rasa penasaran saya soal hasil pembangunan selama 28 tahun silam tersebut tak cukup diobati hanya dengan kepo postingan orang-orang di Instagram aja.

Saya sempat bingung dengan tanggapan beberapa rekan se-perjalanan saya ketika saya bilang pengin jalan ke GWK. Mostly  bilang "Lo tuh jauh-jauh ke Bali mainnya ke GWK. Mainstream abis." atau "Ke sana mau ngapain? GWK gak ada apa-apanya, bukan?"

Ini saya yang kurang jauh mainnya atau memang GWK sudah dianggap kurang kekinian oleh generasi millennials? Saat ditanya kapan terakhir ke GWK, pada bilang sekitar 5-6 tahun lalu. Capek, deh... Anything could be happened even within a day, though. Jadi jangan skeptis dulu dan ikuti perjalanan saya, ya!

1. Sejak tempat parkir saja ternyata sudah terasa perbedaannya

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Terakhir kali saya ke GWK mungkin sekitar 8 tahun lalu, waktu study tour kelas dua SMA. Jangan pada salah fokus ke umur sih, hitungannya saya masih millennials, kok. Karena saking lamanya, saya sampai sudah lupa sama sekali penampakan area GWK ini aslinya bagaimana. Jadi biar makin paham, saya berkeliling ditemani tim marketing communication  GWK, Oktaviano Pratomo dan Jovi.

Kalau dulu kendaraan masih bisa naik ke atas sampai di depan gate masuk, kini semua perjalanan bakal berakhir di titik drop off. Di sini kamu bisa langsung pesan tiket masuk dan melanjutkan rute.

2. Tiket bisa dipesan online dengan harga lebih murah, lho!

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Harga tiket masuknya beragam. Untuk turis domestik dikenakan tarif Rp80 ribu per orang, sedangkan turis internasional Rp120 ribu per orang, baik weekdays atau weekend.

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Tapi sekarang kamu bisa pesan tiket secara online, baik via online travel agent seperti tiket.com atau Traveloka, maupun langsung dari website GWK. Selain praktis karena gak perlu antre, harganya ternyata lebih murah, lho! Kalau potongan Rp5.000-Rp10.000 per orang, lumayan kan? Tinggal datang, kasih tunjuk ponsel, selesai deh.

3. Takut capek? Manfaatkan fasilitas GWK Loop!

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Sekarang patung Garuda Wisnu Kencana sudah rampung pembangunannya dan berlokasi di area paling belakang. Kamu yang pengin langsung menuju ke sana tanpa melewati area dalam, bisa naik shuttle bus bernama GWK Loop dengan tiket sebesar Rp20 ribu per orang untuk pulang pergi.

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya
Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Bakal ada pemandu yang akan menjelaskan informasi terkait patung GWK ini dengan telaten. Jadi kamu tinggal duduk manis sepanjang perjalanan sekitar lima menit, tahu-tahu sudah sampai di depan patung tertinggi kedua di dunia ini. Saat ini baru ada dua armada GWK Loop yang akan datang bergantian setiap jam, selama pukul 10.00-17.00 WITA.

4. Jalur menuju patung GWK lewat dalam

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Kalau kamu punya cukup banyak tenaga, sekalian saja jalan-jalan lewat dalam. Dari loket tadi, kamu perlu jalan lagi ke arah kanan dan naik sampai ke pelataran tempat masuk. Dulunya kawasan ini lahan parkir, tapi sekarang disulap jadi lebih indah dengan air mancur dan berbagai replika patung. 

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Sejak tiga bulan lalu, di seberang pelataran ini dipadati jajaran food truck yang bisa jadi alternatif tempat istirahat sejenak. Harga makanan dan minumannya pun relatif lebih murah dibandingkan makanan sejenis yang ditawarkan di tempat wisata pada umumnya.

5. Baiknya gunakan pakaian sopan dan rapi

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Setelahnya, kamu tinggal jalan menuju ke arah gate masuk untuk pengecekan tiket. Saat ke sini, ada baiknya gunakan pakaian yang gak cuma nyaman, tapi juga rapi dan sopan. 

Kalau terlanjur memakai rok atau celana di atas lutut, tenang, ada sarung yang dibagikan untuk dikenakan pengunjung di area dalam di bagian gate masuk. Hal ini dilakukan untuk menghormati tempat peribadatan yang terletak di kawasan tersebut.

6. Beberapa patung ikonik yang ada di kawasan ini

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Taman budaya ini berdiri di lahan yang luasnya sekitar 65 hekatre. Meski begitu, baru 1/3 bagian saja yang sudah dimanfaatkan. Terdapat patung-patung ikonik, seperti salah satunya patung Dewa Wisnu setinggi 20 meter. Dari atas sini, kamu sudah bisa melihat patung GWK dengan jelas dari kejauhan.

Ngomong-ngomong, sejak bulan lalu sudah ada lift yang beroperasi, lho. Jadi lift ini memudahkan banget buat penyandang disabilitas dan lansia naik ke atas tanpa naik tangga. 

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Turun ke bawah dari Plaza Wisnu, kamu akan bertemu Plaza Garuda, burung yang digambarkan memiliki tubuh setengah manusia dan setengah burung sebagai tunggangan Dewa Wisnu. Garuda juga merupakan simbol kebebasan dari setiap belenggu dan perampasan hak asasi manusia. 

Baca Juga: Wisata Baru Nih, Pantai Goa Lawah! Klungkung Anggarkan Rp2 Miliar

7. Area utama dan terluas di GWK

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Selanjutnya kita harus menuruni tangga menuju Lotus Pond, area outdoor terbesar di GWK. Tempat ini sudah jadi langganan acara-acara prestigious, seperti Soundrenaline atau DWP.

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi Kekiniangwkbali.com

Kalau mulai lelah, terdapat station Segway dan Sekutis Anoa yang bisa kamu sewa sejak di Lotus Pond. Harganya Rp60 ribu untuk durasi 15 menit.

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya
Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Area ini terdiri dari tebing-tebing kapur dengan sejumlah lorong jalan di tengahnya. Tapi spot paling favorit buat foto ya lorong yang tepat di tengah ini, karena background-nya langsung mengarah ke patung GWK.

8. Satu tempat lagi sebelum sampai di patung GWK

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya
Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Ini juga area baru milik Taman Budaya GWK yang rampung pada Juli lalu. Selain lapangan luas dan tebing, belum ada spot lain, karena biasanya dimanfaatkan untuk gelaran atau event skala besar. Jadi kamu bisa langsung skip ke jalan setapak menuju ke atas. 

9. Patung GWK dibangun selama 28 tahun

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianIDN Times/Putriana Cahya

Kelihatan megah dan bersih banget dengan air mancur di pelatarannya. Sayang, bagian dalam patung setinggi 121 meter ini belum dibuka untuk umum. Harapannya sih bisa segera dibuka pada tahun depan ya.

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi Kekinian

Kata Mas Okta, marketing communication GWK, nanti pengunjung bakal bisa naik ke atas dengan batas tertinggi dua jendela bulat yang sejajar bahu patung. Kemungkinan tingginya setara dengan lantai 23 sebuah gedung. 

10. Apalagi yang bisa dilakukan di sana setelahnya?

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi Kekiniangwkbali.com

Sejak pukul 10.00-18.30 WITA, ada berbagai live performance, mulai dari penampilan tari tradisional, Orokan parade, gender, dan sebagainya. Lokasi dan waktunya berbeda-beda, jadi kamu harus pastikan dulu jadwalnya.

Selain itu, GWK membuka fasilitas baru yakni Bioskop Garuda, di mana kamu bisa menonton film animasi Garuda Cilik Adventure. Ini adalah pemenang Piala Citra Award untuk film animasi pendek terbaik di FFI 2015, lho!

11. Hal yang perlu kamu perhatikan saat berkunjung ke GWK

Menyusuri Garuda Wisnu Kencana di Bali yang Dianggap Tak Lagi KekinianInstagram/backpackertampan
  1. Datang di pagi atau sore hari
    Karena keterbatasan waktu, akhirnya saya kemarin datang di saat yang gak tepat. Jam 11.00 WITA alias lagi panas-panasnya. Apalagi di area outdoor Lotus Pond, karena cuma ada sedikit pohon di area sebesar itu.

    Menurut saya sore menuju malam jadi waktu paling ideal buat datang ke sana. Karena kamu bakal mendapat momen sunset yang syahdu banget dan mendekati jadwal penampilan Tari Kecak pukul 18.30 WITA.

  2. Jangan lupa bawa payung atau topi
    Kalau terpaksa datang di jam-jam kurang menguntungkan seperti saya, jangan lupa bawa payung atau topi ya.

  3. Cek jadwal pertunjukan di website
    Kalau berniat melihat aneka pertunjukan di sana, cek jadwalnya di situs resmi gwkbali.com, biar gak ketinggalan. 

  4. Bawa air minum yang cukup
    Ini juga penting! Perjalanan dari gate masuk sampai ke patung GWK jujur saja jauh banget. Di dalam area tidak ada food stall, selain kafe-kafe sebelum pintu masuk maupun food truck di pelataran patung GWK. Jadi, sebaiknya bawa minum sendiri.

Bisa dibilang Taman Budaya GWK ini one stop solution yang cocok untuk wisata bersama keluarga atau rombongan. Karena mulai dari edukasi, hiburan, tempat foto, kuliner, sampai toko cinderamata, semuanya ada di sini. 

Nah, kamu sendiri sudah pernah menengok Taman Budaya GWK, belum? Jangan lupa bagikan pengalaman kalian di kolom komentar, ya!

Baca Juga: 6 Lokasi Wisata di Bali yang Pernah Dikunjungi Idol KPop, Kamu Kapan?

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya