8 Negara Ini Punya Tradisi Unik untuk Tahu Keberuntunganmu, Mau Coba?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menggunakan berbagai metode unik, praktik meramal nasib atau membaca keberuntungan telah ada sejak peradaban kuno. Bahkan tradisi ini masih dipertahankan di beberapa negara di dunia. Seiring berkembangnya sektor pariwisata, praktik ini menjadi salah satu daya tarik yang ditawarkan kepada wisatawan.
Apakah kamu percaya ramalan, atau hanya sekadar penasaran ingin tahu tradisi membaca nasib dari berbagai belahan dunia? Jika ya, maka 8 negara ini layak untuk kamu kunjungi.
1. Membaca nasib dari telapak tangan, Yunani
Membaca keberuntungan dari telapak tangan berasal dari budaya Yunani Kuno. Mereka percaya bahwa setiap garis yang terlihat di telapak tangan dan jari terhubung dengan dewa tertentu. Garis-garis yang terbentuk ini menceritakan kisah hidup orang tersebut.
2. Menganalisa keberuntungan dari wajah, Tionghoa
Orang Tionghoa percaya bahwa wajah bisa mengisahkan masa lalu dan jalan hidup seseorang. Bentuk gigi, hidung, bibir, garis senyum, hingga tahi lalat bisa dianalisis untuk tahu keberuntunganmu. Metode ini telah ada sejak Dinasti Kaisar Kuning (2697 hingga 2598 SM).
3. Omikuji, metode meramal nasib dari Jepang
Omikuji kerap ditemukan di kuil Budha dan kuil Shinto. Untuk bisa mencobanya, kamu harus menemukan gerai Omikuji dan memberikan sejumlah sumbangan. Lalu kamu boleh memilih stik berangka dan mengambil kertas dari laci yang sesuai dengan angka tersebut.
Apabila kertas menunjukkan hal baik, kamu boleh membawa dan menyimpannya. Namun bila sebaliknya, kamu harus melipat dan mengikatnya ke pohon pinus agar kesialan tidak mengikutimu.
4. Membaca nasib dan keberuntungan dari ampas kopi, Turki
Meramal melalui media kopi atau dikenal dengan nama tasseografi telah menjadi tradisi sejak abab ke-16. Setelah kamu menikmati kopi khas Turki, peramal akan melihat keberuntunganmu dari ampas yang tersisa di gelas.
Ampas yang membentuk pola abstrak dibaca dari tepi bibir gelas hingga ke dasar dalam bentuk spiral. Kemudian sang peramal akan menerjemahkan simbol tersebut dan memberi tahu apa yang akan terjadi di dalam hidupmu.
Baca Juga: Ini 3 Alasan Ilmiah Mengapa Kita Sering Percaya pada Ramalan Zodiak!
Editor’s picks
5. Melihat keberuntungan dari tebaran tarot Gipsi, Rumania
Membaca nasib melalui media kartu tarot ternyata berasal dari budaya suku Gipsi di Rumania. Tradisi ini telah ada sejak berabad-abad lalu bahkan pemerintah pun mengakuinya sebagai sesuatu yang legal.
Kartu tarot akan ditebar sesuai ketentuan, lalu simbol-simbol yang muncul akan diterjemahkan oleh si pembaca.
6. Burung kakak tua si peramal, Singapura
Pernahkah kamu berpikir untuk menanyakan nasibmu pada seekor burung kakak tua? Metode yang berasal dari budaya Tamil, India Selatan ini sangat populer di Singapura.
Kakak tua akan keluar dari kandang dan memilih kartu menggunakan paruhnya. Kartu inilah yang akan dibaca untuk mengetahui keberuntunganmu.
7. Jyotish, tradisi astrologi dari India
Jyotish juga dikenal dengan nama Vedic Astrology. Orang India percaya bahwa tanggal kelahiran seseorang menentukan planet dan bintang yang menaunginya.
Metode perhitungan angka ini bisa menentukan tanggal baik untuk melaksanakan pernikahan hingga menentukan calon pendamping yang tepat.
8. Tradisi Kau Cim, Hongkong
Kau Cim merupakan salah satu metode ramalan tertua di dunia. Metode ini populer di kuil Wong Tai Sin dan berasal dari Tiongkok. Pengunjung yang ingin diramal harus mengguncang gelas berisi batang bambu kecil yang telah diberi angka. Bambu yang keluar akan dibaca menggunakan kitab kuno.
Nah, itu dia 8 negara yang mempunyai tradisi meramal dengan cara unik. Bicara soal ramalan, tiap orang pasti punya pandangan yang berbeda, ada yang percaya ada juga yang tidak. Kalau kamu team yang mana?
Baca Juga: 12 Ramalan Cinta Tiap Shio Tahun 2020, Para Jomblo Siap Ketemu Jodoh!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.