Pengalaman Menakjubkan Mendaki Puncak Eropa Jungfraujoch Swiss
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jungfraujoch merupakan salah satu simbol dari pariwisata Swiss. Gunung yang disebut sebagai top of Europe atau Puncak Eropa itu belakangan memang menarik perhatian.
Tak salah, karena ketika IDN Times menyambanginya, Jungfraujoch dipenuhi dengan wisatawan. Bahkan, penulis bertemu dengan sejumlah wisatawan Asia, termasuk dari Singapura, Malaysia, serta Indonesia.
Pengalaman mendaki Jungfraujoch begitu menakjubkan. Sebab, penulis mendaki puncak tertinggi Eropa dengan dibantu oleh gondola tercanggih serta kereta saat menuju puncaknya.
1. Naik gondola sampai tembus awan
Perjalanan dimulai dari Grindelwald. Dari situ, penulis mengarah ke Terminal Eiger Express.
Eiger Express merupakan gondola termutakhir yang ada di Swiss. Dengan menggunakan tiga kabel penarik, Eiger Express memberikan kenyamanan dalam perjalanannya.
Gondola jadi lebih stabil, membuat orang-orang yang menaikinya bisa duduk dengan nyaman. Ya, demi memberikan kenyamanan kepada para penumpang, Eiger Express cuma bisa dinaiki maksimal 26 orang. Nantinya, Eiger Express akan membawamu ke stasiun transit dan memakan waktu perjalanan 15 hingga 20 menit dengan kecepatan 30 kilometer per jam.
Nah, ketika naik Eiger Express, kamu bisa merasakan pengalaman menembus awan yang terkadang muncul di dekat stasiun transit.
Baca Juga: Keindahan Engelberg, Kota Malaikat di Swiss
2. Lanjut naik kereta menuju puncak gunung
Kamu akan melanjutkan perjalanan dengan kereta Jungfrau Railway. Ini merupakan jalur kereta tertinggi di dunia dan akan memberikan pengalaman berbeda buat kamu. Sebaiknya, kamu duduk ke arah depan supaya tidak pusing.
Sepanjang perjalanan, kamu tak akan bisa melihat apa-apa di kiri dan kanan. Sebab, kamu akan melaju di terowongan yang diinisiasi oleh salah satu industrialis Swiss, Adolf Guyer-Zeller, pada akhir abad 19.
Kebetulan, penulis bisa masuk ke bagian terdepan kereta. Memang, tak ada yang bisa dilihat sepanjang perjalanan, selain terowongan yang gelap.
Editor’s picks
Namun, nantinya kereta akan berhenti selama sekitar lima menit di Eismeer. Kamu bisa turun, melihat salju abadi dari sebuah ruangan yang sudah disiapkan. Ingat dan waspada, karena kamu benar-benar harus tepat waktu buat kembali ke dalam kereta.
Jika tidak, kamu bisa ditinggal dan harus menunggu minimal satu setengah jam buat dapat kereta lagi.
Perjalanan kemudian dilanjutkan. Kali ini, langsung ke Jungfraujoch. Dari stasiun transit ke Jungfraujoch, perjalanan membutuhkan waktu total 20 hingga 25 menit. Artinya, dari bawah, kamu butuh waktu maksimal 45 menit buat naik ke Top of Europe.
3. Tak cuma lihat salju
Nah, sesampainya di Jungfraujoch, kamu akan disajikan dengan berbagai macam wahana, mulai dari Alps Experience, Ice Palace, hingga Sphinx Observatory.
Sphinx Observatory mungkin yang paling menarik. Sebab, itu merupakan observatorium tertinggi di dunia demi kepentingan sejumlah penelitian.
Tentunya, wahana utamanya adalah puncak dari Jungfraujoch. Puncak yang dibuka buat pengunjung biasa, bukan yang tertinggi. Namun, di sini wisatawan sudah cukup untuk disajikan dengan berbagai pemandangan salju di seluruh penjuru.
Jika melihat ke arah barat, wisatawan akan disajikan dengan pemandangan gletser terpanjang di dunia, mencapai 21 kilometer.
4. Jangan lupa ke restoran di Jungfraujoch
Jungfraujoch juga memiliki salah satu restoran tertinggi di dunia, Crystal Alps. Penulis mencoba sensasi makan di restoran tersebut.
Sensasinya memang berbeda karena bisa melihat dengan jelas gletser terpanjang di dunia dari restoran. Rasa makanannya? Sangat enak!
Saat itu, penulis disajikan dengan sajian makanan India. Rasa kari yang terkandung di dalamnya kuat, namun sudah dimodifikasi sedikit agar cocok pula dengan lidah orang-orang Eropa.
Pun dessert yang disediakan begitu luar biasa. Pelayanannya terbilang luar biasa, karena sangat responsif. Jadi, kalau kamu ke Jungfraujoch, ada baiknya coba restoran ini ya!