6 Tradisi Unik yang Ada di Indramayu, Menambah Wawasan Budaya

Apakah kamu sudah mengetahuinya? #LokalIDN

Hampir di seluruh wilayah di Indonesia memiliki tradisi beragam dan unik yang merupakan ciri khas dari daerah tersebut. Tak terkecuali di Indramayu juga memiliki banyak sekali tardisi unik yang merupakan akulturasi dari budaya Jawa dan Sunda bagian wilayah Utara.

Tradisi sendiri merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang, yang terjadi selama turun temurun dari nenek moyang terdahulu dan masih dijalankan hingga sekarang oleh masyarakat.

Untuk lebih jelasnya, yuk cari tahu tradisi apa saja sih yang ada di Kota Mangga ini!

1. Nadran

6 Tradisi Unik yang Ada di Indramayu, Menambah Wawasan Budayatradisi nadran (instagram.com/amelinda.dm)

Nadran merupakan sebuah cerminan dari sebuah hubungan manusia dengan sang pencipta yang berupa ungkapan rasa syukur akan hasil tangkapan ikan dan mengharapkan akan meningkatnya hasil tangkapan di masa mendatang, serta dijauhkan dari bencana dan bahaya dalam mencari nafkah di laut.

Nadran sendiri berasal dari kata nazar yang artinya janji. Nadran diselenggarakan antara bulan Oktober sampai Desember di daerah Pantai Eretan, Dadap, Karangsong, Limbangan, Glayem, dan Bugel.

Warga biasanya patungan untuk membeli seekor kerbau. Kepalanya untuk dilarungkan Ke laut, sementara dagingnya dimasak untuk makan bersama warga. Tetapi ada pula yang melarungkan miniatur perahu ke lautan.

Para pemilik kapal biasanya menghiasi kapalnya dengan berbagai makanan dan minuman yang dapat dinikmati oleh warga setelah melarungkan kepala kerbau dan miniatur perahu. Melarungkan kepala kerbau memiliki makna membuang kebodohan.

Nadran sendiri merupakan hasil akulturasi budaya Islam dan Hindu yang diwariskan sejak ratusan tahun lalu secara turun temurun. Kemudian inti upacara nadran adalah mempersembahkan sesajen (yang merupakan ritual dalam agama Hindu untuk menghormati roh leluhurnya) kepada penguasa laut agar diberi limpahan hasil laut sekaligus merupakan ritual untuk tolak bala (keselamatan).

2. Ngarot

6 Tradisi Unik yang Ada di Indramayu, Menambah Wawasan Budayatradisi ngarot (instagram.com/asepkasep_makeup)

Ngarot adalah tradisi turun-temurun dari nenek moyang yang diadakan sekali dalam setahun, yaitu pada saat menjelang musim tanam padi biasanya sekitar bulan Oktober, November atau Desember. Tradisi ini rutin diadakan di desa Lelea, Jambak dan Tugu.

Uniknya lagi acara ini diadakan setiap hari Rabu, bukan hari yang lainnya. Pesta Ngarot diawali dengan prosesi arak-arakan keliling desa yang dilakukan oleh para gadis dan pemuda dari daerah tersebut.

Acara ini dianggap penting oleh masyarakat setempat karena, sebagai ajang silaturahmi antar masyarakat. Di dalam arak-arakan para gadis dan pemuda Ngarot menggunakan simbol-simbol tertentu seperti penggunaan baju adat, mahkota, bunga, keprabon, payung tiga lapis dengan warna kuning emas dan aneka musik pengiring arak-arakan.

Berdasarkan sejarah, ngarot bertujuan untuk mengumpulkan para remaja untuk bertani dan bergotong royong.

3. Mapag Sri

6 Tradisi Unik yang Ada di Indramayu, Menambah Wawasan BudayaTradisi Mapag Sri (instagram.com/sukmapertiwi1780)

Tradisi mapag sri ini dilakukan saat hendak memasuki musim panen pertama (rendengan) tiba. Tradisi ini merupakan wujud syukur kepada Sang Pencipta karena tanaman padi milik petani mulus mujur hingga saat panen tiba.

Mapag sri sendiri berasal dari kata mapag artinya menjemput, sedangkan sri dimaksudkan kepada Dewi Sri (padi). Masyarakat biasanya diminta patungan untuk mengadakan hiburan wayang kulit dengan lakon Dewi Sri.

Pada zaman dahulu semangat untuk mewujudkan rasa syukur kepada sang pencipta selalu ada walupun sudah menghadapi musim paceklik. Namun untuk menyambut musim panen masyarakat menyambutnya dengan suka cita dan mau berbagi satu sama lain.

Masyarakat membawa tumpeng yang mereka sajikan itu untuk makan bersama dan saling berbagi.

Baca Juga: 5 Resep Makanan Khas Indramayu yang Rasanya Gurih dan Mudah Dibuat!

4. Ngunjung

6 Tradisi Unik yang Ada di Indramayu, Menambah Wawasan Budayaarak-arakan ngunjung (instagram.com/indramayu.bagus)

Ngunjung atau munjung  yaitu upacara syukuran yang dilaksanakan di kuburan yang dianggap keramat, biasanya diadakan pada bulan Syuro dan Maulud.

Ngunjung atau munjung berasal dari kata kunjung yang artinya mengunjungi makam leluhur sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh-tokoh yang terdahulu dengan segala jasa yang telah diberikannya.

Sebenarnya tradisi ini selain syukuran dan berdoa, juga sebagai proses pembelajaran bagi para generasi muda untuk selalu mengingat jasa-jasa leluhurnya. Masyarakat bisanya dimintai patungan untuk mengadakan hiburan seperti pagelaran seni sandiwara.

Prosesi ngunjung diawali dengan arak-arakan tumpeng yang dihias sedemikian rupa dan mengelilingi desa dengan diiringi musik pengiring, singa Depok, dan berbagai tarian. Kemudian setelah sampai di kuburan, dilanjut dengan doa bersama setelah selesai tumpeng tadi untuk makan bersama dan saling berbagi.

5. Sedekah Bumi

6 Tradisi Unik yang Ada di Indramayu, Menambah Wawasan Budayatradisi sedekah bumi (instagram.com/aboutindramayu)

Sedekah Bumi adalah tradisi yang dilaksanakan oleh para petani pada saat akan turun menggarap sawahnya. Biasanya diadakan pada awal musim hujan yaitu sekitar bulan Oktober sampai Desember. Acara ini biasanya digelar di sawah atau bisa juga di balai desa.

Prosesi tradisi ini biasanya dimulai dari berkumpulnya masyarakat di tempat dilakukannya acara sembari membawa tumpeng yang kemudian dilanjut dengan doa bersama dan setelah itu dilakukan upacara adat. Tradisi ini tujuannya, yaitu sebagai ritual doa agar mendapat hasil padi yang berlimpah dan padi jauh dari serangan hama.

Untuk hiburannya, biasanya diadakan pagelaran wayang kulit Purwa yang juga sebagai salah satu isyarat bagi para petani agar bersiap-siap untuk menggarap sawahnya.

6. Mapag Tamba

6 Tradisi Unik yang Ada di Indramayu, Menambah Wawasan Budayatradisi mapag Tamba (instagram.com/indramayuupdate)

Mapag Tamba merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan pada masa tanam padi dengan tujuan untuk mengusir segala penyakit (hama) yang dapat merusak tanaman padi. Dengan membawa air suci yang telah didoakan ke dalam bambu, para petani menyiramkan air ke perbatasan sawah-sawah ke seluruh desa.

Tradisi ini sendiri sudah ada sejak dulu yang turun temurun dilanjutkan hingga saat ini dengan harapan para masyarakat terutama kaum muda dapat melanjutkannya.

Sebagai warga negara Indonesia yang kaya akan keragaman adat dan budayanya, kita semua wajib untuk terus melestarikan adat dan budaya yang sudah diwariskan oleh nenek moyang terdahulu sebagi bentuk penghormatan.

Dari tradisi asal Indramayu di atas, apakah ada tradisi yang mirip dengan daerah asal kamu?

Baca Juga: 8 Makanan Khas Indramayu yang Menggugah Selera

Voni Silvani Photo Verified Writer Voni Silvani

Believe In Yourself😉

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya