7 Cara Atasi Culture Shock saat Solo Traveling, Jangan Stres!

Culture shock sangat wajar kamu rasakan, kok

Melakukan perjalanan sendiri atau solo traveling bisa menjadi kegiatan berlibur yang mengasyikkan. Kamu akan menemukan budaya baru dan berbeda tentunya.

Namun, terkadang perbedaan yang terlalu ekstrem bisa menjadi culture shock bagi para traveler. Liburan pun akan terasa kurang nyaman dan tenang.

Jangan khawatir dulu, ada cara mengatasi culture shock saat solo traveling, lho. Simak penjelasannya di bawah ini, ya!

1. Berusahalah mempelajari bahasa setempat

7 Cara Atasi Culture Shock saat Solo Traveling, Jangan Stres!ilustrasi traveler yang bertanya arah pada warga lokal (pexels.com/William Fortunato )

Meskipun kamu hanya berlibur selama sehari atau beberapa jam, cobalah mempelajari beberapa frasa dan kata dasar untuk membantumu berinteraksi. Penduduk setempat akan menghargai upaya tersebut dan akan lebih ramah padamu.

Ini bukan hanya cara untuk lebih memahami budaya mereka, tetapi juga untuk berteman. Mereka mungkin akan menyeringai atau cekikikan, tetapi jangan dimasukkan ke dalam hati.

Dengan kebiasaan tersebut, tentu akan lebih mudah menemukan frasa sehari-hari yang baru sekaligus menambah kemampuan bahasa asing yang kamu miliki.

2. Pahami budaya setempat

7 Cara Atasi Culture Shock saat Solo Traveling, Jangan Stres!ilustrasi festival budaya lokal (pexels.com/Alena Darmel Alena Darmel)

Saat solo traveling, pasti ada perasaan takut dan gelisah. Itu hal yang wajar, karena kamu berada di tempat yang benar-benar berbeda dengan budaya dan bahasa yang berbeda pula.

Meski begitu, kamu jangan menyiakan kesempatan liburanmu begitu saja, lho! Supaya liburanmu lebih berkesan, berbaurlah dengan warga lokal dan nikmati waktu senggangmu secara maksimal.

Pasti ada banyak kegiatan lokal yang bisa diikuti, seperti halnya festival budaya. Sebelum itu, pastikan kamu telah mencari informasi dan memahami budaya setempat, ya!

3. Menjalin pertemanan lokal

7 Cara Atasi Culture Shock saat Solo Traveling, Jangan Stres!ilustrasi menjalin pertemanan dengan warga lokal (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Mencari teman lokal adalah cara sempurna untuk belajar tentang suatu negara. Kamu tidak perlu menjadi teman sejati dan bertukar informasi kontak dengan orang lokal, cukup mengobrol untuk menemukan wawasan yang tidak kamu ketahui sebelumnya.

Kamu bisa berkeliling dengan berjalan kaki. Ini adalah salah satu cara menyesuaikan diri dengan negara baru. Bertanyalah pada penduduk setempat dengan dengan ramah, tentu mereka akan mengarahkan turis berkeliling dan mengajari kamu beberapa hal yang cukup unik tentang kota mereka.

Baca Juga: 5 Tips Menghindari Culture Shock saat Traveling, Wajib Tahu!

4. Kunjungi tempat-tempat baru

7 Cara Atasi Culture Shock saat Solo Traveling, Jangan Stres!ilustrasi seorang wanita yang sedang memotret objek wisata (pexels.com/Haley Black)

Kunjungi tempat-tempat baru dan jelajahi sekitarnya. Ini akan membantumu menghargai liburanmu dan mendapatkan banyak pengalaman yang tak ternilai. Jangan takut sendiri, pasti akan ada banyak traveler lain yang kamu temui. 

Kamu bisa berbagi pengalaman dengan mereka atau mungkin dapat menikmati momen liburan bersama. Ini bisa jadi pengalaman sekali seumur hidup, maka nikmatilah selagi kamu memiliki kesempatan itu.

5. Mencoba makanan khas setempat

7 Cara Atasi Culture Shock saat Solo Traveling, Jangan Stres!ilustrasi menkmati kuliner khas setempat (pexels.com/Meruyert Gonullu)

Beberapa traveler mungkin akan berpikir untuk menyantap hidangan yang sudah mereka kenal sebelumnya, daripada mencoba makanan lokal yang belum familier di lidah. Namun, itulah keunikannya. Selagi berlibur di negara lain, cobalah juga makanan lokalnya. 

Pergilah ke pasar tradisional dan nikmati kuliner di sana. Ini tentu menjadi pengalaman yang baru yang berharga. Namun, pastikan kamu telah mempelajari tentang makanan lokal di sana sebelumnya. Ini untuk menghindari terjadi alergi yang disebabkan oleh makanan. Jadi, tetap waspada, ya!

6. Fokus pada hal positif

7 Cara Atasi Culture Shock saat Solo Traveling, Jangan Stres!ilustrasi mengunjungi wisata setempat (unsplash.com/Jacek Dylag)

Menjadi ramah dan selalu bersikap positif saat berkeliling di tempat wisata tentu akan baik untuk dirimu sendiri. Warga setempat akan senang dan memberikan respons yang sama. Meski kamu mungkin kelelahan dan mendapat masalah tak terduga selama liburan, menjaga pandangan positif tetap penting dilakukan.

Alih-alih menyimpan emosi negatif dalam dirimu, lebih baik untuk fokus pada pandangan yang positif. Perasaanmu ada menjadi lebih nyaman dan tidak akan mengganggu waktu liburanmu. Habiskan waktu dengan orang-orang yang berpikiran positif, bersenang-senang, dan rasakan getaran yang menyenangkan. 

7. Temukan cara untuk menghilangkan stres

7 Cara Atasi Culture Shock saat Solo Traveling, Jangan Stres!ilustrasi seorang wanita yang bersantai sambil membaca buku (pexels.com/Ron Lach)

Stres terkadang muncul, baik dalam perjalanan liburan sekalipun. Menemukan cara untuk menghilangkan stres penting dilakukan agar kamu dapat pulih kembali dan menikmati sisa liburanmu. Lakukan kegiatan yang kamu sukai, entah itu membaca, menulis, mendengarkan lagu, atau bermain game di ponsel.

Bersantai di penginapan juga menjadi saah satu cara menghilangkan stres. Luangkan waktu untuk tidur yang cukup atau menikmati fasilitas spa yang ada. Hal ini akan membuatmu lebih relaks dan mengembalikan staminamu.

Mengalami culture shock saat berlibur pasti pernah dialami semua orang. Hal ini sangat wajar terjadi dan menjadi tantangan tersendiri bagi traveler. Namun, kondisi itu tak lantas dapat menghancurkan liburan impianmu. 

Jika menerapkan tujuh tips mengatasi culture shock di atas, maka kamu dapat menikmati setiap momen liburanmu dengan nyaman. Jadi, persiapkan dirimu baik-baik dan berliburlah dengan hati senang.

Baca Juga: 9 Culture Shock yang Bakal Kamu Alami saat di Jogja, Apa Saja?

Made Ayu Putri Arini Photo Verified Writer Made Ayu Putri Arini

Menulis dengan sepenuh hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya