Ini Keseruan Influencer Bagikan Kilas Balik Jalan-Jalan di Tahun 2020 

Bagikan pengalaman travelling di masa pandemik

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengadakan acara ULIK (Ulas Balik) bersama influencer/travel blogger, Febrian dan Cindy Lauw, yang diselenggarakan secara live di akun Instagram resmi Kemenpar, yakni @pesonaid_travel

Influencer/travel blogger, Febrian dan Cindy Lauw, menjelaskan acara ULIK (Ulas Balik) bertujuan mengulas kembali bagaimana pengalaman melakukan perjalanan di masa pandemik. Mereka kemudian mengingatkan dan mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan (CHSE) yang sudah diterapkan di destinasi-destinasi pariwisata #DiIndonesiaAja

Di masa awal pandemik terjadi, saat PSSB mulai diberlakukan, Febrian sebagai travel blogger mengaku bahwa informasi tersebut membuat dirinya cukup terkejut. Saat itu, dirinya tengah melakukan perjalanan bisnis ke Sumba Barat untuk meliput Festival Pasola. 

“Akhirnya, setelah mengetahui pemberlakuan PSSB di Jakarta, keesokan harinya langsung pulang dan setelah itu tetap di rumah aja, gak pergi ke mana-mana,” jelasnya. 

1. Momen pertama kali travelling kembali

Ini Keseruan Influencer Bagikan Kilas Balik Jalan-Jalan di Tahun 2020 Ilustrasi tempat wisata di Nusa Lembongan, Bali. (instagram.com/lory_ngr)

Kemudian, Febrian juga menjelaskan selama mematuhi PSBB dan tetap berada di rumah saja, dirinya juga mencoba banyak hal baru, dari bercocok tanam, olahraga rutin di rumah, mengoleksi batu kristal hingga memelihara ikan cupang. Selain itu, Febrian pun mengungkap dirinya sempat mendekorasi kamar pribadi dan berbelanja berbagai aksesori serta pernak-pernik dekorasi dari UMKM lokal. 

“Yang tadinya menggantungkan hidup pada sektor pariwisata dan sekarang beralih menjadi pedagang pernak-pernik rumah, ya udah kita beli aja. Sebagai bentuk bantuan dari jauh, karena gak bisa pergi ke mana-mana tapi tetap bisa membantu (dengan membeli produk) UMKM,” ujarnya. 

Setelah hampir 4 bulan di rumah, Febrian juga menceritakan bagaimana momen pertama kali travelling kembali. Saat itu, dirinya mendapat tawaran dari Kemenparekraf untuk mengikuti program penerapan edukasi protokol kesehatan (CHSE) yang sudah diterapkan di bandara, pesawat, dan tempat pariwisata di Bali di masa pandemik. 

“Pas pertama kali dateng lagi ke bandara, rasanya kayak udah lama gak ketemu sama pacar yang udah LDR lama. Kebayang kan gimana rasanya?” kata Febrian sambil tertawa. 

Baca Juga: Kemenparekraf Sasar Millenial Kenalkan Wellness Tourism 

2. Rekomendasi tempat wisata yang bisa dikunjungi dengan protokol kesehatan

Ini Keseruan Influencer Bagikan Kilas Balik Jalan-Jalan di Tahun 2020 Desa ikonik nan eksotik, Wae Rebo. (Shutterstock/Sofyan efendi)

Selanjutnya, Febrian mengungkapkan bahwa protokol kesehatan yang berlaku di bandara, pesawat, dan destinasi pariwisata di Bali ternyata sudah sangat siap sesuai dengan era adaptasi kebiasaan baru. Dengan tempat dan fasilitas yang sudah siap seperti ini, traveler atau wisatawan juga diharapkan bisa menjadi traveler atau wisatawan yang bijak dan bertanggung jawab, seperti menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Jangan sampai tempatnya sudah siap, tapi kita (traveler atau wisatawan) malah longgar menerapkan protokol kesehatannya. Jadi, memang harus bersinergi satu sama lain agar tidak bertepuk sebelah tangan.” ungkap Febrian. 

Setelah berkunjung ke Bali, Febrian pun mengunjungi beberapa destinasi lain #DiIndonesiaAja. Ia menjelaskan bahwa kegiatan edukasi ini merupakan salah satu ‘misi kemanusiaan’ untuk membantu orang-orang yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata. 

Tak lupa, Febrian juga memberi rekomendasi tempat wisata yang sudah bisa dikunjungi lengkap dengan protokol kesehatan yang berlaku, misalnya tempat wisata bertema adventure seperti Bali, Labuan Bajo, Gunung Bromo, Banyuwangi, dan Lombok. Untuk destinasi yang cocok dikunjungi bersama keluarga antara lain Bintan, Danau Toba, dan Joglosemar. 

3. Barang yang wajib dibawa saat travelling di masa pandemik

Ini Keseruan Influencer Bagikan Kilas Balik Jalan-Jalan di Tahun 2020 Ilustrasi (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Saat travelling di masa pandemik, hal itu bisa dikatakan menghabiskan biaya yang ‘lebih mahal’. Karena sebelum dan setelah pergi wajib melakukan tes PCR atau swab dan rapid test demi memastikan kesehatan diri sendiri dan keselamatan orang lain, khususnya keluarga yang tinggal bersama anggota keluarga lain di rumah. 

Febrian juga menyebutkan bahwa terdapat beberapa barang yang wajib dibawa saat travelling di masa pandemik. Dirinya tak pernah lupa untuk membawa hand sanitizer, masker, semprotan disinfektan, dan tumbler atau tempat minum sendiri. 

“Tapi yang pasti, kita juga (sebaiknya) membawa tumbler atau tempat minum sendiri, karena kalau clean, health, dan safety-nya udah, environment-nya juga jangan lupa. Kita harus selalu menjaga lingkungan dan jangan buang sampah sembarangan harus tetap dilakukan,” katanya. 

4. Tips travelling di masa pandemik

Ini Keseruan Influencer Bagikan Kilas Balik Jalan-Jalan di Tahun 2020 unsplash.com/Macau Photo Agency

Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya, juga mengatakan hal yang selaras dengan Febrian tentang destinasi pariwisata Indonesia yang sudah siap menerima wisatawan dengan protokol kesehatan yang berlaku. Nia juga mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan tetap berhati-hati di masa libur akhir tahun. 

Perubahan positif juga banyak terjadi di masa pandemik. Hal itu diakui Febrian yang merasa senang karena kini masyarakat lebih sadar kebersihan, misalnya dengan munculnya gerakan penyortiran sampah khusus untuk masker sekali pakai, kebiasaan mencuci tangan, dan pentingnya menjaga kesehatan tubuh yang merupakan sesuatu yang sangat mahal. Febrian juga memberi beberapa tips travelling di masa pandemik. 

“Kalau mau melakukan travelling atau perjalanan, jadilah traveler yang bertanggung jawab. Tanggung jawab ini bisa berarti luas, termasuk untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan  orang lain. Selain 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, kita juga perlu menghindari kerumunan. Hal itu bisa membuat kita terhindar dari berbagai mara bahaya yang mungkin terjadi," pungkasnya. (CSC)

Baca Juga: 5 Ciri Travelling Kamu Kurang Banyak Persiapan, Jadi Gak Seru!

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya