3 Tips Menjadi Turis yang Baik, Jangan Berperilaku Memalukan
ilustrasi bepergian seorang diri (pexels.com/Te lensFix)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berlibur rasanya menjadi kegiatan yang disenangi mayoritas orang. Bagaimana tidak? Jalan-jalan ke tempat baru dan menghabiskan waktu untuk bersenang-senang sejenak memang mampu menghilangkan stres yang membebani pikiran. Sepulang dari liburan, keadaan diri akan berubah jauh lebih baik dan siap untuk kembali menghadapi rutinitas.
Sayangnya, perilaku turis terkadang bisa begitu “ajaib”. Sudah banyak terjadi peristiwa di mana wisatawan melakukan hal-hal memalukan, seperti merusak fasilitas, melanggar aturan, dan sebagainya. Hal ini sungguh mengganggu dan sama sekali tidak pantas untuk ditiru.
Lantas, bagaimana agar kejadian serupa tidak terulang kembali? Beberapa tips menjadi turis yang baik ini wajib kamu lakukan saat liburan.
Baca Juga: 8 Culture Shock Liburan ke Korea Selatan yang Kerap Dialami Turis
1. Selalu jaga kebersihan di mana pun kamu berada
Salah satu spot pameran di Royal Museum of Fine Arts, Brussel (instagram.com/lijiewei_lavo)Tempat wisata memang lazimnya ramai pengunjung. Semakin banyak orang yang datang, semakin beraneka ragam pula karakter yang ditemui.
Sayangnya, bukan rahasia lagi bahwa masih ada saja turis yang tidak punya kesadaran untuk menjaga kebersihan. Akibatnya, destinasi wisata jadi kotor dan kurang nyaman.
Nah, perilaku seperti ini sangat tidak patut untuk ditiru. Kamu harus bisa jadi turis yang baik dengan cara tertib menjaga kebersihan. Berusahalah untuk selalu membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, memastikan toilet kembali bersih setelah digunakan, dan jangan pernah mencorat-coret apa pun di kawasan wisata. Semakin banyak turis yang punya kesadaran seperti ini bukankah semua akan merasa gembira?
2. Patuhi aturan yang berlaku di tempat wisata tujuan
Editor’s picks
ilustrasi stupa di Candi Borobudur (pexels.com/Linda Gschwentner)Setiap tempat wisata, terutama yang memiliki nilai adat dan religi kental, biasanya punya aturan yang ketat. Sebelum memasuki kawasan tersebut, pengunjung diwajibkan mengikuti beberapa ketentuan yang tujuannya sebagai bentuk penghormatan. Jika tidak dipatuhi, maka bisa menimbulkan kegaduhan yang merugikan.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memerhatikan aturan yang berlaku di tempat wisata. Jangan sampai lalai karena bisa membuatmu terkena denda atau bahkan berurusan dengan hukum. Jadi, biasakan untuk tertib dan tunjukkan bahwa kamu adalah turis yang baik dan sopan.
Baca Juga: 5 Tips Liburan Multinegara dalam Satu Waktu, Buat Persiapan Matang
3. Ingat bahwa kamu sedang menjadi representasi dari daerah atau negara asalmu
ilustrasi berwisata (pexels.com/Thanakorn Phanthura)Banyak orang merasa bahwa berwisata ke suatu tempat artinya bisa melepas penat dengan berekspresi sebebas-bebasnya. Padahal, kebebasan itu sebenarnya dibatasi oleh aturan yang berlaku di daerah tersebut. Jika tidak mengindahkan peraturan, maka bisa menimbulkan kerugian, baik bagi diri sendiri, mau pun orang lain.
Oleh sebab itu, berusahalah untuk menyadari bahwa kamu merupakan representasi dari daerahmu saat berwisata di dalam negeri dan menjadi wakil bagi negaramu saat berkunjung ke negara lain. Jika sampai melakukan tindakan-tindakan konyol, tentu orang akan mengulik segala informasi tentangmu. Hal ini tidak hanya bikin malu diri sendiri, tetapi mungkin juga keluarga, orang-orang terdekat, bahkan tempat di mana kamu berasal. Jadi, selalu jaga sikap, tetutama saat berada di kawasan wisata, ya!
Salah satu tujuan liburan memang untuk melepas penat agar pikiran kembali segar dan hati jadi ceria. Namun, bukan berarti seorang turis diperbolehkan untuk bertindak sesuka hati. Tetaplah bijaksana dan ikuti aturan yang ada agar aktivitas wisata bisa berjalan lancar tanpa ada drama-drama yang tidak perlu.
Baca Juga: 3 Sisi Gelap Maldives yang Jarang Diketahui Turis
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
