Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi taksi Vietnam (xanhsm.com)

Perusahaan taksi listrik asal Vietnam, Xanh SM, menargetkan 10 ribu unit taksi listrik akan beroperasi di Indonesia pada 2025. Strategi ini merupakan bagian dari ekspansi besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan induknya, Green and Smart Mobility Joint Stock Company (GSM). 

Saat ini taksi Xanh SM telah resmi mengaspal di Jakarta. Berbagai promo menarik mengawali peluncuran mereka. Setelah sukses di Jakarta, perusahaan taksi asal Vietnam ini juga akan membidik Bali sebagai target market mereka.

1. Xanh SM akan berekspansi ke Bali

Ilustrasi taksi Vietnam (xanhsm.com)

Global CEO Green and Smart Mobility Joint Stock Company (GSM), Nguyen Van Thanh, mengatakan Bali menjadi pasar potensial berikutnya. Bali dipandang sebagai lokasi strategis dengan tingkat kunjungan wisatawan yang tinggi serta dukungan pemerintah terhadap adopsi kendaraan listrik di daerah tersebut.

“Kami akan mulai dari Jakarta terlebih dahulu. Setelah itu, kami akan mengincar Bali, melihat potensi pasarnya,” kata Nguyen Van Thanh, seperti dikutip dari ANTARA, Rabu 18 Desember 2024.

Sebagai bagian dari persiapan, Xanh SM telah mengadakan uji coba gratis selama sepekan terakhir. Sebanyak 100 unit mobil listrik digunakan, melayani sekitar 40 ribu penumpang. Layanan ini mendapat respons positif, khususnya dari para pengguna yang mencari transportasi ramah lingkungan.

Mobil yang digunakan oleh Xanh SM adalah VinFast VF e34, sebuah kendaraan listrik buatan Vietnam yang bebas emisi, tanpa suara mesin, dan tidak menghasilkan aroma bahan bakar. Warna khas biru kehijauan pada mobil-mobil ini menjadi identitas unik perusahaan di tengah kompetisi layanan transportasi di Indonesia.

3. Tantangan infrastruktur

Mobil listrik Proton (proton.com)

Xanh SM menghadapi tantangan dalam pengadaan stasiun pengisian daya mobil listrik. Untuk itu, Thanh mengatakan perusahaannya memiliki dua strategi, yakni membangun depot pengisian daya sendiri dan bermitra dengan perusahaan stasiun pengisian daya Vietnam, VGreen.

Selain itu, ekspansi Xanh SM juga didukung oleh kebijakan pemerintah Indonesia yang proaktif mendorong adopsi kendaraan listrik. Pemerintah telah memberikan insentif berupa subsidi kendaraan listrik dan pengembangan infrastruktur yang lebih masif, seperti penambahan stasiun pengisian daya di berbagai kota besar.

Indonesia menjadi negara kedua tujuan ekspansi Xanh SM setelah Laos. Keputusan ini dipengaruhi oleh potensi besar pasar Indonesia dengan populasi yang besar, tingkat urbanisasi tinggi, serta pertumbuhan ekonomi yang pesat.  

3. Masa depan transportasi ramah lingkungan

Ilustrasi taksi Vietnam (xanhsm.com)

Langkah Xanh SM sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan keberlanjutan di sektor transportasi. Dengan adopsi kendaraan listrik yang semakin meluas, Xanh SM tidak hanya menawarkan alternatif transportasi ramah lingkungan tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong transformasi industri otomotif.

Jika target 10 ribu unit taksi tercapai, Xanh SM akan menjadi salah satu pemain utama di sektor transportasi listrik Indonesia. Selain itu, kehadiran mereka juga diharapkan dapat merangsang pengembangan infrastruktur kendaraan listrik lebih lanjut, menjadikan Indonesia sebagai pasar penting dalam ekosistem mobilitas berkelanjutan di Asia Tenggara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team